10.

707 133 19
                                    







Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Rumah ini sangat rapi!! " Hyunsuk berkomentar sembari mengamati setiap inci sudut ruangan. Sunghoon disampingnya mengangguk membenarkan.

"Ah maaf ya kalau rumah ini tak senyaman rumah kalian di kota" Jaehyuk berujar tak enak, datang dari arah dapur dengan 8 Jus segar di atas nampan kayu yang dia bawa.

"Bercanda lo Jae? NYAMAN GINI JUGA!! " Pekik Jihoon sembari menampar pelan bahu Jaehyuk.

Pemuda itu meringis kecil, ia menaruh nampan yang dia bawa diatas meja
" Minumlah, nanti ku ajak kalian berkeliling desa! "

Iya mereka sekarang sedang berada di pedesaan. Di rumah Yoon Jaehyuk. Chungju .

Setelah berunding, untuk memutuskan akan kemanakah mereka pergi berlibur bersama. Mereka sepakat untuk berlibur di kampung halaman Jaehyuk, Jeongwoo dan Junghwan. Chungju. Katanya sekali pengen lepas rindu. Jaehyuk merindukan kampung halamannya.

"Rumahmu sangat sepi, apa kau tinggal sendiri sebelumnya disini? " Junkyu yang sendari tadi diam bertanya. Membuat Sunghoon mengaga menatapnya tak percaya.

APA BARU SAJA SEORANG KIM JUNKYU BERTANYA?!!!!

"Tampar gue Suk!! "

Plak!

"Anjing! Sakit! " lirihnya. Hyunsuk terkekeh geli menatapi ekspresi wajah cengo Sunghoon.

Sedangkan Jaehyuk menggeleng pelan, ia tersenyum tipis. Lalu kembali menatap kearah Junkyu yang juga tengah menatapnya.

"Dulu aku tinggal disini bersama dengan  Kedua orang tuaku tetapi setelah mereka tiada , Kakek dan Nenekku lah yang mengurus rumah ini pun dengan ladang warisan kedua orang tuaku "

"Ah maaf" Lirih Junkyu menundukkan kepalanya. Ia pasti sudah membuat Jaehyuk mengingat tentang kedua orang tuanya.

"Tidak apa-apa" Jaehyuk tersenyum lembut, ia mengusak puncak kepala Junkyu dengan kekehan geli. Junkyu mendongak. Ia menatap kedua manik Jaehyuk dalam. Sehingga membuat Jaehyuk salah tingkah.

"Ekhem! Ayo di minum Jusnya setelah ini aku akan mengajak kalian bertemu dengan kakek dan Nenekku, biasanya dijam segini mereka pasti sedang berada di ladang . Nanti disana kalian semua bisa panen Apel! Sepuasnya! "

Jaehyuk mencoba mengalihkan perhatian.

Wajahnya memerah, Junkyu sangat berbahaya.

"Punya kebun Apel lo Jae? " Jihoon nampak sangat antusias. "Berhektar-hetar! " Junghwan berseru. Anak itu baru saja turun dari lantai atas bersamaan dengan Jeongwoo.

"Bukan hanya kebun Apel! Semangka! Anggur dan Stroberi juga ada! " -Jeongwoo bersemangat.

Jihoon membolakan kedua matanya
" WOAH!! KALAU BEGITU! TUNGGU APALAGI? AYO PANEN!! " Dengan penuh semangat Jihoon berdiri di ikutan Junghwan dan Jeongwoo " AYO! "

Dan ketiganya berlari keluar rumah tak lupa serta membawa keranjang ditangannya.

Hyunsuk yang melihat kekasihnya berlari dengan semangat terkekeh gemas, tak lama ia pun juga ikut berdiri setelah menandaskan Jus miliknya " Kayaknya gue harus susul Jihoon dulu, takutnya Kebon buah lo ludes di panen " Kekeh Hyunsuk.

"Lo ikut gak Hoon? "

"Gak ah gue capek, badan gue juga pegel semua. Gue mau istirahat aja" Saut Sunghoon sembari menyadarkan tumbuhnya ke punggung sofa.

"Ya udah " Dan Hyunsuk pun berlalu. Meninggalkan Sunghoon, Junkyu Jaehyuk dan Haruto di ruang tengah.

Haruto?

Iya, disana juga ada Watanabe Haruto. 

Tadi...

Tak sengaja rombongan Jaehyuk bertemu dengan Haruto ditengah perjalanan.

Mobil Haruto mogok, dan Jaehyuk menghentikan busnya dan menawari Haruto sebuah tumpangan. Kebetulan sekali tujuan mereka sana. Chungju . Haruto ingin mengunjungi villa milik keluarganya disana. Di karnakan tidak ada pilihan lain Haruto pun dengan sangat terpaksa mengiyakan ajakan dari Jaehyuk. Dan disinilah Haruto berakhir.

"Loh!, To? Lo mau kemana? "

Bertepatan dengan berlalunya Hyunsuk, Haruto berdiri dari tempat duduknya, ia meraih tas punggungnya dan menjingjingnya di bahu kanan.

"Villa" Kerutan nampak jelas di dahi Sunghoon " Ngapain ke Villa?, udah gabung aja disini sama kita. Rumah Jaehyuk cukup besar kok buat nampung satu orang lagi. Ya kan Jae? "

Jaehyuk menganggukkan kepalanya . Ia yang sendari tadi berdiri disamping Junkyu yang duduk di sofa singel berjalan mendekati Haruto .

"Lo bisa gabung sama kami" Ujarnya ramah dengan senyuman kecil.

Haruto menatapnya dengan datar.

"Terimakasih, tapi akan lebih baik kalau gue balik ke Villa aja. Gue gak mau kehadiran gue ngeganggu seseorang"

Ujarnya Datar seraya mencuri pandang kearah Junkyu yang juga tengah menatap ke arahnya.

Keduanya berakhir saling bertatapan cukup lama. Sampai-sampai Jaehyuk harus Berdehem cukup keras untuk membuat kedua orang itu saling memutuskan kontak mata mereka.

Haruto menyamankan posisi ranselnya dibalik punggung, kemudian tanpa berkata lagi Haruto berbalik memunggungi Jaehyuk, Junkyu dan Sunghoon yang hanya terdiam membisu ditempatnya masing-masing.

Haruto mulai melangkahkan kakinya menuju pintu keluar, tangannya sudah meraih Gang-gang pintu kayu dan siap menariknya. Tetapi sebelum pintu itu berhasil dibukanya suara seseorang yang sangat dikenalinya mengalun lirih memasuki indra pendengarnya.

Yang otomatis membuat Haruto terdiam dengan detak jantung yang perlahan bergejolak ribut.

"Haru... Kamu bisa tinggal"

Untuk pertama kalinya setelah 2 tahun, Kim Junkyu kembali memanggilnya dengan nama ' Haru'.

Nama yang hanya boleh di panggil oleh orang-orang yang menurut Haruto spesial.

Dan Kim Junkyu adalah salah satu orang
' Spesial' didalam hidup seorang Watanabe Haruto.

Membalikkan tubuhnya, Haruto menatapin wajah manis Junkyu yang saat ini tengah tersenyum lembut.

"Kenapa? Bukankah kamu membenciku? "

Gumam Haruto lirih.

💞Love Myself💞 {JaeKyu} ☑️Where stories live. Discover now