ᴡᴀᴋᴛᴜ ʏᴀɴɢ ʜɪʟᴀɴɢ

206 34 11
                                    

DUAG

"B******K ! KAMU YANG MENYEBABKAN KEMATIANNYA!"

DUAG

DUAG

Keributan terjadi di Rhythm Link. Kaoru yang baru saja datang itu mendadak di serang oleh pemuda yang tentu saja Kaoru mengenalnya. Itu menjadi alasan ia menerima setiap pukulan itu meski rasanya sangat sakit.

Orang-orang di Rhythm Link dengan cepat mencoba menghentikan aksi pemuda itu. Dengan bantuan Kuro, Koga, Souma, dan beberapa staff yang lain langsung memisahkan mereka. Itu cukup sulit karena pemuda itu terus melawan.

"JANGAN HALANGI AKU UNTUK MENGHAJAR B******N INI!"

Kaoru menyentuh pipinya yang ia yakin sekarang sudah banyak memar dimana-mana. Sementara pemuda itu masih dihalangi oleh Kuro dan yang lain untuk tidak kembali menghajar Kaoru yang sudah babak belur itu.

"Sebaiknya hentikan ini sebelum kami memanggil pihak keamanan," ucap Kuro dengan tegas.

"Kenapa? Kalian masih mau melindungi si b******k ini? Kalian harusnya tahu dialah penyebab kematian adikku!"

(Last Name) (Name), adik perempuan dan satu-satunya dari pemuda yang datang menghajar Kaoru tersebut. Baru saja 2 hari yang lalu kembali dari tugas dinasnya keluar kota. Sekarang disaat ia berharap bisa disambut sang adik kesayangannya itu, dia justru mendapat berita mengejutkan bahwa adiknya telah dimakamkan 2 hari yang lalu.

Tidak hanya itu, ia mendapati banyaknya berita palsu yang di sebarkan oleh media. Semua komentar pun adalah komentar kebencian yang di lontarkan untuk adiknya itu.

Siapa lagi yang harus disalahkan tentang ini jika bukan Hakaze Kaoru. Setidaknya itulah yang ia pikirkan.

"Masalah ini selesaikan baik-baik, polisi masih menyelidiki kematiannya," ucap Kuro.

"Menyelidiki? SUDAH JELAS BERITA PALSU BERTEBARAN DI SOSMED! KAMU PIKIR AKU AKAN MENERIMA DIA MENDAPAT HUJATAN DARI SELURUH DUNIA SEPERTI INI?!"

Sulit untuk menenangkan pemuda ini. Emosinya masih tak terkendali karena shock dengan berita buruk yang datang berturut-turut. Kaoru pun yang juga merasakan hal yang sama pun paham apa yang dirasakan pemuda itu. Baru saja kembali dari pekerjaan yang melelahkan, berharap bisa mendapatkan sambutan hangat yang melepas lelah. Namun yang di dapati adalah berita kematian.

Hanya saja yang membedakan adalah Kaoru merasakan itu sebagai kekasih. Sementara pemuda itu merasakannya sebagai keluarga yang harus di lindungi.

TAK

Kuro yang tidak tahan dengan keributan ini langsung menyerang titik leher secara mendadak untuk membuatnya kehilangan kesadaran untuk sementara. Tubuh pemuda itu pun langsung tak sadarkan diri, namun dengan cepat Kuro langsung menahannya agar tidak berbenturan langsung dengan lantai.

"Jou-chan, kamu urus luka Hakaze dulu," ucap Kuro pada Anzu yang juga datang melihat keadaan disini. Sementara ia dan Souma membawa pemuda itu pergi ke ruangan lain.

"Ba-baik,"

"Tidak perlu," ucap Kaoru ketika Anzu hendak membawanya untuk mengobati luka. Ia pun langsung beranjak dari tempat itu tanpa sepatah kata apapun lagi.

――――――――

"Apa benar tidak apa-apa kutinggal? (Name)-chan sendirian lho, kakakmu kan belum kembali,"

"Aku bukan anak kecil lagi, aku bisa jaga diriku sendiri kok,"

"Sungguh? Haah... Kenapa SS unitku harus sekarang sih,"

Kaoru menyandarkan kepalanya pada gadis di hadapannya itu. Merasa tidak rela jika harus terpisah dari gadis itu selama seminggu untuk tour SS. Biasanya juga sehari tidak bertemu langsung menghampirinya ke rumah. Nanti tidak bertemu seminggu rasanya benar-benar kosong.

"Nggak boleh bilang begitu, itu adalah pekerjaanmu," ucap (Name). Tangannya mencubit gemas ke lengan kanan Kaoru hingga membuat pemuda itu merintih kesakitan.

"(Name)-chan, hidoii.." ucap Kaoru sembari mengerucutkan bibirnya. Berpura-pura kesal dengan perlakuan (Name) padanya.

Gadis itu terkekeh yang kemudian di balas pelukan hangat dari Kaoru. Menjadi pelukan terakhir sebelum ia berangkat tour SS besok dini hari.

――――――――

Siapa yang akan menduga bahwa itu menjadi pelukan terakhirnya pada gadis itu. Bahkan disaat terakhir pun ia tidak bisa melihat wajah sosok yang ia cintai itu. Ia tiba saat mayat sudah dimakamkan. Bahkan dengan kejamnya gadis itu dimakamkan ke area pemakaman untuk para penjahat. Dimana pemakaman dengan sangat tidak layak.

Saat itu Kaoru tidak mengetahui apa yang terjadi pada gadisnya itu. Namun hal itu menjadi lebih mudah di temukan dengan banyaknya berita yang tersebar di dunia maya. Anehnya semua berita itu seolah-olah memang dibuat untuk menghancurkan (Name). Semua hal bohong di tulis dalam berita itu benar-benar membuat hati Kaoru terasa panas. Mungkin dirinya ingin segera menghajar siapapun yang dibalik semua itu.

Sayangnya itu tidak akan mudah. Lagipula resikonya terlalu besar jika ia melakukan hal itu. Bukan hanya nama baik (Name) yang tidak akan membaik, namun nama baik dirinya dan yang lain pun juga memburuk. Bukan karena Kaoru ingin menjaga reputasinya sementara membiarkan (Name) rusak. Tapi ia pikir akan lebih baik jika ia memikirkan cara yang lebih terencana.

Setidaknya catatan penting yang ada di tangan Kaoru saat ini adalah bahwa semua itu dilakukan oleh para fans fanatiknya.

――――Twilight's Reverie――――

ᴛᴏ ʙᴇ ᴄᴏɴᴛɪɴᴜᴇᴅ

𝐓𝐰𝐢𝐥𝐢𝐠𝐡𝐭'𝐬 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐫𝐢𝐞 || Hakaze KaoruWhere stories live. Discover now