9!!

78 15 0
                                    

Setelah kejadian tidak jelas beberapa menit yang lalu dikelas, Kenma dan [Name] sekarang berada di tangga pinggir lapangan.

Tak ada Kuroo.

Kenma berbohong tadi.

Sebenarnya Kuroo tak memanggil [Name], Kenma hanya beralasan agar [Name] tak kerepotan meladeni penggemar dadakannya.

Ya hanya itu, Kenma yakin hanya itu. Bukan ada maksud yang lain.

"[Name], maaf sebelumnya, tapi aku kurang suka jika laki-laki lain mendekatimu seperti itu"

Ah-- tapi mulutnya gatal tak bisa membiarkan hatinya berbohong.

"A-anu, maksudmu?" Gawat, jika seperti ini, [Name] tidak bisa menahan rasa sukanya pada Kenma lebih lama lagi.

"Tidak, lupakan, "Kenma berdiri. [Name] kira Kenma akan kembali ke kelas meninggalkannya, ternyata salah.

Baru tiga langkah Kenma berhenti dan berbalik kembali, ia berjongkok di depan [Name] sambil meletakkan dagunya di pundak [Name].

"Berpacaranlah denganku ketika kau sudah bebas. Aku sudah mengagumimu bahkan sebelum tahu kau seorang penyanyi. Mulai sekarang, mohon bantuannya sebagai teman biasa, lagi" bisik Kenma.

[Name] tetap menatap lurus kedepan, tak melirik Kenma sedikitpun saking malunya, "Kenma, aku juga-- maksudku ya, mohon bantuannya" cicit [Name].

Kenma kembali berdiri, ia menarik [Name] agar berdiri juga. "Aku tidak ingin karirmu terganggu, tapi izinkan aku melakukan itu sekali saja."

"Tunggu, apa--"

"Terima kasih."

Ciuman pertama [Name] dicuri Kenma.

Hanya ciuman ringan, namun mampu membuat pipi keduanya merah padam bak di komik haram.

"Kenma--"

Setelah melakukan itu, Kenma segera  berlari, sebelum tubuhnya menghilang di balik tembok Kenma melambaikan tangannya, "s-sampai jumpa, aku harus latihan!"

[Name] jatuh terduduk, otaknya ngelag.

Ah [Name] baru ingat, tadi pagi ketika sarapan, [Name] mendapati daun teh yang berdiri tegak di cangkirnya.

Jamkos masih bisa disebut keberuntungan.

Tapi, apakah menjadi seleb di kelas dan melihat sisi lain Kenma merupakan sebuah keberuntungan? bukan keanehan?

[Name] masih diposisi yang sama setelah hampir 5 menit, syukurlah notifikasi dari handphone menyadarkannya.

Kozume Kenma-kun

Maaf aku lancang. Kumohon jangan terlalu dipikirkan. Bersikaplah seperti biasa untuk besok dan seterusnya^^

[Name] menatap lamat-lamat pesan dari Kenma, ia mengucek matanya berkali-kali untuk memastikan ia tak salah baca.

"Kenma ..."

'Yah... BAGAIMANA MUNGKIN AKU BISA BERSIKAP SEPERTI BIASANYA?!'

---

Bel pulang berbunyi, sebagian siswa langsung pulang, sebagian lagi mengikuti kegiatan klub.

[Name] siswa rajin, karena ada rekaman untuk lagu baru, [Name] meminta izin tidak ikut klub hari ini.

"Kenma, nanti malam aku menginap di rumah Tetsu, kau datanglah, mari kita bermain!"

"Ah? Baiklah"

"Sampai jumpa~"

"Sampai jumpa."

Syukurlah, ternyata mereka bisa melakukannya. Bersikap seperti biasa, seakan tak terjadi apapun.

Couple : Tahan Dulu 『Kozume Kenma』HIATUSWhere stories live. Discover now