Tunangan ku Seorang Pangeran (Yizhan)

4.

Jangan lupa vote ya~

******

Dari keluar kamar Wang Yibo, membersihkan diri dan memakai pakaian, Xiao Zhan belum melihat Wang Yibo keluar dari kamar mandi, Kenapa lama sekali pria itu menyeka tubuhnya. Sembari menunggu, Xiao Zhan berjalan melihat-lihat isi kamar aktor terkenal yang sekarang menjadi tunangan kontraknya. Kamar itu tidak buruk, tata letak semua barang yang ada tertata rapi dan bersih, karena disini tidak ada satupun pelayan yang diperbolehkan untuk memasuki kamar sang aktor, maka semua barang ini jelas Wang Yibo sendiri yang merapikan. Tidak ada yang berantakan sama sekali, seluruh ruangan terlihat sangat nyaman.

Xiao Zhan memasuki salah satu ruangan yang ternyata adalah ruangan khusus keperluanya, seperti pakaian, dasi, jam tangan, sabuk, dan lain-lain. Ukuran ruangan ini tidak terlalu besar seperti ruangan miliknya di istana, tetapi seluruh barang ditata dengan sangat tepat. Sekali lagi Xiao Zhan mengagumi kebersihan dari seorang pria seperti Wang Yibo.

Kepribadian Wang Yibo adalah orang yang tidak mudah bergaul, dia akan menujukkan sifat aslinya kepada orang lain jika orang itu sudah cukup lama mengenalya. Walaupun saat berakting dia terlihat sangat menghayati dengan lawan mainnya, Wang Yibo akan mengembalikan sikap cueknya setelah selesai syuting, Wang Yibo akan berbicara jika ada yang bertanya tau perbicaraannya cukup penting.

Karena sikapnya yang sulit bergaul, apartemen ini tidak memiliki pelayannya dan semua keperluan yang dibutuhkan oleh Wang Yibo harus Yu Bin sendiri yang menangani. Selain Yu Bin dan para bodyguardnya, tidak ada yang terlalu dekat dengan Wang Yibo.

Pintu kamar mandi dibuka dengan perlahan, karena naluri Xiao Zhan yang ingin membantu, dia tidak tau kalau Wang Yibo hanya melilitkan handuk disekitar pinggangnya, bagian atas dibiarkan terbuka dan memamerkan tubuh proposal dari sang pemilik. Wajah Xiao Zhan seketik memerah, dia mencoba untuk mengalihkan debaran jantungnya dan menghampiri pria itu.

Xiao Zhan menatap Wang Yibo dengan mata yang membulat karena terkejut, seluruh tubuh pria itu basah karena air, untung saja dia tidak sampai membasahi gips yang ada di kakinya. Tetapi kelegaan yang sempat Xiao Zhan rasakan hilang saat melihat lengan kiri Wang Yibo sudah sepenuhnya basah, bahkan ada bercak darah di perban itu. Apakah pria ini tidak memakai otaknya?

Dengan sedikit emosi Xiao Zhan menggandeng tangan kanan Wang Yibo untuk membantunya duduk disalah satu sofa kamar. Karena emosi tersebut, Xiao Zhan sedikit kasar saat membantu pria itu untuk duduk.

"Apa tuan tidak memakai otak hah?? Kenapa tuan juga membasahi lengan yang diperban?! Jika sudah seperti ini apa yang harus kita lakukan?, lihat ini! Ada bercak darah yang sudah mulai membasahi perbannya, luka itu pasti sudah mulai membuka. Untung saja tuan masih sadar untuk tidak ikut membasahi gipsnya, jika kedua lukanya basah mungkin kita harus kembali kerumah sakit. Apa tuan ingin kembali kesana? Kau ingin dilihat para penggemarmu? Jika tidak ingin maka lain kali jangan diulangi!."

Wang Yibo menatap perban dilengannya yang mulai dipenuhi oleh darah, dia beralih kembali menatap Xiao Zhan dan berseru. "Aku seorang kidal, jika aku membasuhnya tanpa bantuan orang lain sudah pasti akan berakibat seperti ini bukan??" Nada yang digunakan oleh Wang Yibo terdengar lebih menyindir Xiao Zhan.

Wang Yibo tidak menyangka kalau pemuda yang ada didepannya ini terlalu banyak bicara. Pertama kali mereka bertemu, dia mengira kalau Xiao Zhan adalah pemuda yang pendiam, walaupun pemuda itu adalah generasi kedua keluarga yang kaya, dia terlihat sopan. Wang Yibo tau kalau kemungkinan Xiao Zhan adalah anak dari orang terpandang, dilihat dari gaya pakaian juga sikapnya, Wang Yibo menyimpulkan kalau Xiao Zhan adalah orang yang tidak sederhana. Lalu mengapa pemuda itu mengatakan kalau dia tidak memiliki rumah dan uang sepersenpun? Atau jangan-jangan pemuda itu kabur dari rumahnya. Entahlah, Wang Yibo tidak ingin mencampuri urusan pribadinya.