O6 ; lindungi

410 74 6
                                    

♡ ; votemen, tysm.












siang ini Sunghoon bolos ke rooftoop, banyak hal yang menjadi beban pikirannya dari kemarin. mulai dari soal fisika di kelas tadi, sampai tentang keluarga Sunoo. dia bahkan masih tak menyangka bahwa Sunoo yang statusnya sekarang itu pacarnya adalah keluarga pembunuh.

Sunghoon terkekeh geli, "ternyata dunia ini sempit ya"

ia merogoh sakunya dan membuka kolom chatnya dengan Sunoo dan mengetikkan beberapa kata di situ.

"gue mau ngomong"

"nanti pas pulang sekolah"

"di belakang sekolah"

setelah itu Sunghoon kembali memasukkan ponselnya dan lanjut meminum es teh nya yang sempat dia beli tadi di kantin.

"Hoon!"Sunghoon menoleh, ternyata Jay

"lo ngapain di sini?"lanjut Jay

"bolos lah, ngapain lagi"jawab Sunghoon

"nih roti"

"makasih"

"Lo mikirin apa?"

"Lo tau kan apa penyebab papa gue meninggal?"

"a-ah iya, ke-kenapa?"

"gue tau siapa pelakunya"

"owh ya? siapa?"

"dia orang yang gue kenal, bahkan bisa di bilang Deket sama gue"

"hah?"

"iya, tapi bukan dia sih, lebih tepatnya anggota keluarganya yang lain"

"s-siapa?"

"Jeon Wonwoo, ayahnya Sunoo"

"HAH?!"

"jangan teriak bego, entar ketahuan guru"

"hehe ya maap, trus Lo yakin?"

"iya, tapi gue mau tanya Sunoo dulu"

"yaudah bagus"








...








Sunoo berjalan cepat menuju taman belakang sekolah, dia takut Sunghoon menunggu. dan tanpa dia sadari, Sunoo lupa memakai hoodie nya dan berakhir dengan bekas goresan tangannya yang terekspos.

"kak!"panggil Sunoo

"hahh..maaf ya lama nunggunya"lanjutnya

"hm, gapapa, duduk"

Sunoo duduk di samping Sunghoon, "kenapa?"

"gue mau tanya sesuatu"

"ya?"

"eum.."tak jadi, Sunghoon tiba-tiba salah fokus dengan tangan Sunoo

"tangan Lo kenapa?"

"ah ini bukan apa-apa"

"tapi itu kayak kegores Noo"ujar Sunghoon khawatir

sadar tak sadar, Sunghoon menggenggam erat pergelangan tangan Sunoo dengan khawatir.

"Lo jujur sama gue, siapa yang ngelakuin ini?"

"tapi kak-"

"nurut sama pacar, siapa yang lakuin itu?"HALAH.g

Sunoo menunduk, kalau boleh jujur tangannya mulai kesakitan, "kalo gue sendiri yang ngelakuin gimana?"tanya Sunoo pelan

perlahan, Sunghoon melepaskan pegangannya, "maksudnya..Lo.."

"hm, cuma ini yang mau kakak tanya?"Sunoo mulai berdiri dan ancang-ancang untuk pergi

"kenapa Lo lakuin itu?"

sontak pertanyaan dari Sunghoon membuat langkah Sunoo berhenti, dia menarik nafas dalam. Sunoo tau kalau dia mengelak pun tak akan ada gunanya. lebih baik sekarang jujur saja.

"ayah gue udah meninggal"

"gue lakuin ini karna tertekan"

"gue ga punya healing, karna gue udah jadi healing nya Bunda"

"gue juga ga sadar kenapa, tapi ada alasan lain gue ngelakuin itu"

"apa?"tanya Sunghoon

"Lo ga perlu tau kak, cukup gue yang tau"

"gue bakal lindungi Lo Noo.."

"gue bisa sendiri"








...








Sunoo berlari menuju toilet, masuk ke dalam salah satu bilik kamar mandi, paling ujung. dia merogoh tasnya dan mengeluarkan obat pereda rasa sakit kepalanya. untuk kali ini cukup satu pil saja, Sunoo tak mau overdosis dan membuat Bundanya khawatir jika nanti dia masuk rumah sakit.

segera dia memasukkan kembali obat itu dan memakai hoodienya lalu pergi keluar sekolah menuju halte bus. sama seperti kemarin, sebuah kertas yang di remat mengenai kepala Sunoo. mungkin Sunoo harus mulai membiasakan dengan kedatangan surat misterius ini.

"dasar ga guna! udah gue bilang jauhin Sunghoon! Lo itu sakit, ga bisa apa-apa, ga usah sok belagu ya"

apa Sunoo harus membakar yang kali ini? entahlah, tapi Sunoo memasukkan itu ke dalam tasnya saja dan segera melupakan tulisan tadi.

jalanan sore ini agak sepi, semoga tak terjadi apapun. kakinya melangkan menuju halte bus, sekitar sepuluh menit, akhirnya bus yang Sunoo tunggu datang. bus sore ini tak terlalu ramai, hanya ada beberapa siswa dan orang tua, Sunoo memilih duduk di belakang, kebetulan di situ memang ada kursi kosong.

ia menyenderkan kepalanya di kaca jendela sambil melihat keluar. tiba-tiba saja Sunghoon terbesit di fikiran Sunoo, sedang apa kakak kelasnya itu sekarang?

drttt...drtttt....

"Noo, Bunda katanya mau bbq an di rumah"

"lo di mana sekarang?"

Sunoo tak mempedulikan chat dari Jungwon, toh sebentar lagi dia sampai di halte dekat rumah.

[ sunghoon side ]

semua orang bisa bosan, termasuk orang kaya seperti Sunghoon. ia daritadi hanya keluyuran tak jelas di mall, buang-buang uang.

brukk!

seseorang menabraknya dari belakang, "ah maaf ga sengaja—eh?! Sunghoon ya?"

Sunghoon tak membalas, dia langsung berdiri dan mengambil kantung belanjaannya tanpa mempedulikan orang tadi.

"eh tunggu"katanya menahan tangan Sunghoon yang dibalas tatapan tajam

"a-ah maaf, gue Hanyoung, dari kelas sebelah"ujarnya mengenalkan diri

Sunghoon tak menggubrisnya, dia berbalik dan lanjut berjalan.

"tunggu, g-gue tau kalo Lo pacaran sama Sunoo itu c-cuma karna taruhan"

langkah Sunghoon terhenti, "trus?"

"e-eum ya, maksud gue kalo Lo ga ada rasa apa-apa mending Lo ga usah pacaran, Lo cari seseorang yang seenggaknya suka sama Lo.."

"..contohnya gue"cicitnya di akhir






















n ;

iya pendek, iya sabar, cuma O,8k word

sengaja mau gantung, kayak baju sekolah yang sudah dua tahun tak terpakai di dalam lemari.g

chap depan, konflik bakal di mulai hmzzz ( ͡° ͜ʖ ͡°)

spoiler ada, di chap O1 ; potongan memori

udah itu aja, dah~

-tysm.

i hate u ; sungsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang