➹28➷

76 16 1
                                        

"Kau masih mempercayai orang itu?"—Eunwoo.
"Siapa? Kak Yuta?"—Winwin.

"Iya, dia bahkan tidak mengenalmu lebih jauh. Kau akan terus celaka jika bersamanya"—Eunwoo.

"Dia hanya belum tahu lebih banyak. Walaupun tampangnya seperti laki-laki yang hanya mempermainkan perasaan perempuan, dia ambisius juga kalau mencari informasi tentangku"—Winwin.

Eunwoo datang untuk melihat Winwin, sekalian menemaninya pulang dan membantu berkemas.

"Malah terlihat seperti penguntit"—Eunwoo.

"Ya.... Jangan begitu. Nanti kalau kakak jatuh cinta juga akan begitu, gencar mencari informasi tentang orang yang kau suka"—Winwin.

"Kau selalu saja mengajariku"—Eunwoo.

"Kau juga, tampan tapi tidak punya kekasih. Atau jangan-jangan kau punya tapi diam dan tak pernah bilang? Mustahil kan kau tidak punya"—Winwin.

"Kau ini ya, pelajaran saja membuatku pusing. Mana sempat aku berkencan"—Eunwoo.
"Dasar pembohong"—Winwin.

"Heh kau, kenapa sekarang berani melawan. Kemana Hyun Soo yang biasanya seperti pohon"—Eunwoo.
"Apa? Pohon? Kenapa pohon?"—Winwin.

"Hanya diam dan malas membalas pembicaraan kurang bermanfaat"—Eunwoo.
"Sebuah kemajuan kan"—Winwin.






"Bukankah Winwin pulang hari ini? Kenapa tidak melihatnya?"—Ten.

"Eunwoo yang kesana. Saat tadi dia melihatku dengan tatapan tajam.... Bisa ku simpulkan kalau dia begitu melindungi Winwin. Entah itu sekedar menjadi teman atau Eunwoo menyukai Winwin"—Yuta.

"Dasar pecundang. Bilang pada Eunwoo kalau kau mencintai Winwin"—Taeyong.

"Ishh, Winwin juga berteman baik dengan Eunwoo. Tidak tahu lah, aku pusing"—Yuta.










"Aku harus bagaimana ya? Setelah lulus langsung kembali ke Jepang atau 1 tahun disini dulu agar bisa terus bertemu Winwin?. Tapi saat kuliah juga tidak akan mudah terus keluar, pasti sibuk juga"—Yuta.

"Akhh! Aku semakin pusing"—Yuta.






"Kau tidak merindukan orang tuamu?"—Eunwoo.
"Harus sekali ya kakak bertanya, kau pasti tahu dengan jelas jawabannya"—Winwin.

"Kau punya keinginan?"—Eunwoo.
"Apa yang kau bicarakan"—Winwin.

"Ya..... Keinginan. Apapun itu"—Eunwoo.

"Andaikan ayah dan ibu bisa segera kembali, aku ingin mereka datang saat penampilan. Yang biasanya dilakukan saat siswa tahun akhir sudah selesai ujian kelulusan"—Winwin.

"Owh, saat itu. Kau akan menampilkan apa?"—Eunwoo.
"Entah, menyanyi dibalik topeng lagi mungkin. Seperti tahun lalu"—Winwin.

Iya, saat penampilan untuk kelulusan tahun akhir Winwin pernah tampil menyanyi. Tapi dia tidak berani menunjukkan wajahnya, dia memakai topeng karakter kucing. Penonton hanya bisa menebak itu suara siapa, walaupun berakhir dengan kekecewaan tak tahu siapa orang nya.

"Bakat mu tak terhitung tapi takut pada..... "—Eunwoo.
"Diam tolong"—Winwin.

"Apa yang kau takutkan dari.... "—Eunwoo.
"Jangan sebut namanya!"—Winwin.

Winwin benar-benar takut hingga tidak mau mendengar namanya disebut, apa yang di takutkan nya?.






"Jadikan mengerjakan tugas yang itu? Besok saja bagaimana?"—Jaehyun.
"Terserah lah, aku pusing. Di apartement ku sepulang sekolah"—Yuta.

Curiosity [YUTA•WINWIN]Место, где живут истории. Откройте их для себя