I'm Loser : 7

5.8K 1K 127
                                    

Hari ini hari minggu, Junkyu sudah bangun sebelum matahari terbit muncul.

Karena biasanya jika akhir pekan, ia lebih bergulung didalam selimut sampai Baekhyun memukul tutup panci kebanggaannya.

Sungguh sangat langka dan rekor bagi Junkyu.

"Tumben"

Baekhyun yang hendak buang air kencing itu terheran melihat anaknya yang sepagi ini sudah nangkring dihalaman depan rumah sambil memegang sapu.

Sementara Junkyu yang sibuk mengumpulkan dedaunan kering menggunakan sapu lidinya menoleh menatap bundanya.

"Biar uang jajan dilebihin sama ayah" balas Junkyu sambil melanjutkan acara menyapunya.

Sedangkan Baekhyun mendatarkan wajahnya seketika. "Dasar anak pungot" gumamnya sebal membuat Junkyu tertawa.

Tak lama kemudian Chanyeol duduk diteras membawa secangkir kopi hangat dan koran dikedua tangannya.

Matanya menatap Junkyu yang sedang mencabuti rumput liar ditaman milik istrinya itu dengan bingung.

"Ilo?"

Junkyu berdiri menatap ayah itu sambil menepukkan kedua tangannya yang kotor karena tanah.

Chanyeol menghembuskan nafasnya lega ketika memang benar Junkyu, anaknya. Ia kira dedemit lain. Karena heran saja, anaknya yang terkenal malas itu tiba-tiba menjadi rajin.

"Mau ditambahin uang jajannya ya?" Tanyanya mengingat perkataan istrinya tadi ketika ia membuat kopi didapur.

Junkyu terkekeh geli mengetahui Baekhyun mengadu pada ayahnya. Padahal ia hanya bercanda.

"Enggak yah, cuma iseng jawab aja tadi hehe"

Chanyeol mengangguk paham lalu merapatkan sarungnya ketika udara menyergapi ditubuhnya.

"Ayah kira biar diliat rajin sama pacarmu yang dari tadi nongkrong disitu"

"HAH?!"

Terlihat Haruto yang duduk diatas motor sambil melambaikan tangan padanya.

🦋🐨

Junkyu meniup rambutnya sebal sedangkan Haruto berjalan santai disampingnya.

Mereka berdua kini tengah berjalan kaki untuk sekedar jalan-jalan pagi karena ajakan Haruto sendiri. Yang tentunya Junkyu menolak.

Tapi atas paksaan Baekhyun dan juga ayahnya yang ikut-ikutan mendukung membuat Junkyu terpaksa menyetujuinya.

"Dingin~" cicit Junkyu sembari memeluk tubuhnya.

"Mau pake hoodie aku?"

Junkyu menatapnya sinis. "Gak, gara-gara lo bikin rencana gak mutu gini" ketusnya.

Haruto tersenyum mencoba tidak terpengaruh pada ucapan Junkyu yang terkesan pedas.

"Iya maaf, mampir ke warung bubur langganan aku yuk? Kamu belum sempet sarapan kan tadi?"

Junkyu diam sambil berjalan pelan mendahuluinya. Haruto menghela nafasnya berat.

"Apasih pegang-pegang. Lepas!" Tangan Junkyu mencoba melepaskan tautan jemarinya ditangan Haruto yang semakin mengerat.

"Udah nurut aja. Entar kamu ilang"

Membuat Junkyu mengalah malas berdebat. Sesampainya mereka berada di warung bubur yang direkomendasikan oleh Haruto.

LO$ER=LO♡ER [SUDAH TERBIT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang