BAB 1: Ernestine Young

4.8K 391 190
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika aku mengangkut semua besi berkarat dari Tempat Pembuangan pagi itu, Jack baru saja terjatuh dari tumpukan sampah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ketika aku mengangkut semua besi berkarat dari Tempat Pembuangan pagi itu, Jack baru saja terjatuh dari tumpukan sampah. Kepalanya terbentur sesuatu yang keras dan seketika itu juga--tanpa aba-aba sama sekali, meledak menjadi serpihan kecil. Inilah yang terjadi ketika kau berkerja di Tempat Pembuangan, memungut segala macam barang yang terlihat masih bisa digunakan di pagi buta sebelum matahari mulai bersinar terik dan menghanguskan kulitmu. Menyaksikan sahabatmu mati dengan menggenaskan bukanlah sesuatu yang baru. Walaupun aku cukup yakin sepertinya aku sedikit terlonjak ketika melihatnya. Bukan hanya karena Jack adalah satu-satunya temanku, tapi karena saat itu aku berpikir; malam ini Jack berjanji untuk menggantikan posisinya denganku pada acara Pembarisan.

Bukan salahku karena berpikir begitu. Masalahnya adalah sudah hampir dua bulan aku berada di posisi yang sama, dan Darah Penentuan sering kali mengarah ke tempat di mana orang-orangnya tidak berganti tempat. Ini sudah menjadi seperti tradisi. Semua orang tahu cara mainnya. Tapi tidak di Kelompok Kecil kami, yang ditempatkan di Deret Teratas. Setidaknya kami baru boleh berganti posisi setelah empat bulan, kecuali kau punya orang-orang terdekat yang berani mengambil risiko untuk melanggar peraturan. Dan satu-satunya orang yang kutahu sangat berani mengambil risiko sekarang sudah meledakkan kepalanya.

"Bawa tubuhnya!" Leah berlari membelah kerumunan, meneriakkan perintah begini dan begitu pada Kelompok Besar. Aku memutuskan untuk mempercepat pekerjaanku, matahari akan terbit sebentar lagi dan kami harus segera kembali ke Gedung Putih dengan sebanyak mungkin barang.

"Kau tahu kau tidak perlu bertampang menyebalkan seperti itu, Ernestine," seseorang menepuk pundakku. Ketika aku berbalik, senyum menjengkelkan Grabe menyambutku, seolah aku butuh saja senyum seperti itu di saat-saat seperti ini.

Ketika menatapnya, aku berusaha sebaik mungkin menunjukkan ekpresi ceria. "Oh hai Grabe, kudengar Leah tidak mengizinkanmu pergi ke Deret Tengah malam ini. Sayang sekali, padahal setahuku kau sudah mencapai limit," aku berkacak pinggang, memutar rokok di mulutku dengan gaya menantang. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan melihat wajah Grabe yang memucat karena kesal. Sudah lebih dari dua minggu dia telah mencapai limit; sebuah ukuran yang hanya para PPP berikan agar kau bisa berpindah tempat tinggal. Grabe sudah mencapai angka seribu kali bekerja di luar gedung, dan lima puluh kali membantu Leah menghancurkan sarang hidup Traxer. Dia seharusnya sudah lebih layak dari siapapun untuk pindah. Kenyataan bahwa PPP tidak segera memanggilnya pasti membuatnya kesal.

Bloody World: The ApocalypseWhere stories live. Discover now