BAB 4

7 3 1
                                    

Haiii aku balik lagi nihh 

Yap aku double up hari iniii

Sebelumnya makasih banget udah mau baca cerita aku ini aku seneng banget kalau banyak yang suka sama cerita ini

soo dari pada lama-lama

Happy reading...

Setelah selesai mengajar ia pun mampir sebentar ke ruangannya terlebih dahulu jam sudah menunjukan pukul 16.00 WIB ia pikir sudah tidak ada siapapun di dalam ruangan tersebut. Namun ternyata Devano masih berkutat dengan komputer di mejanya entah sedang mengerjakan apa. Ia pun sempat menyapa Devano dan hanya dibalas oleh dehaman saja.

Setelahnya ia pun sempat mengecek beberapa email yang masuk dari kedua sahabatnya siapa lagi jika buka Emily dan juga Mitha. Lalu tiba-tiba mereka dikagetkan dengan adanya bunyi ponsel dari Devano. Saat melihat sang mama yang menelpon ia pun dengan segera mengangkatnya.

"Van kamu masih dikampus kan ? mama mau ingatkan kamu aja, jangan lupa ajak Agatha untuk makan malam dirumah ya ?!" pinta sang mama, walaupun ia sudah mengajak Vania sebelumnya tapi ia ingin jika Devano mengajaknya sendiri.

"Iya mah Devan akan usahakan" ucap Devan kepada sang mama karena ia tahu sang mama akan cerewet untuk hal seperti ini.

"Yasudah kalau gitu mama tunggu kabar baiknya ya" ucap sang mama dan tanpa menunggu balasan dari sang anak ia pun mematikan panggilan itu secara sepihak.

Satu sisi Vania yang sudah selesai dengan kegiatannya itu pun segera berkemas untuk pulang ke apartment nya. Dan saat Vania sedang berjalan kearah pintu keluar, Devano yang melihatnya segera mencekal tangan Vania. Vania yang kaget pun segera berbalik badan, Devano yang menyadari apa yang ia lakukan pun langsung melepaskan tangga Vania.

Vania pun hanya melihat Devano dengan tatapan bertanya "Ada apa?", Devano yang melihat tatapan itu pun merasa canggung dan tidak dapat menjawab tatapan itu. Vania yang melihat jika Devano tidak mengeluarkan suara, lantas ia pun berbalik badan untuk keluar.

"Agatha, tunggu!!" panggil Devano sambal meraih tangan Vania lagi.

Vania yang mendengar panggilan itu pun merasa kesal karena panggilan Agatha hanya untuk orang yang dekat dengannya sedang ia tidak merasa dekat dengan Devano. Namun sebelum mengajukan protes Devano pun langsung berkata yang membuat Vania merasa semakin kesal atas sikap orang yang ada di depannya ini.

"Saya mau kamu harus ikut makan malam dengan keluarga saya jam 7 malam ini, dan tidak ada penolakan" tegas Devano yang tidak ingin ada penolakan dari orang di depannya ini.

Namun entah kenapa Vania yang sebelumnya memang tidak janji akan ajakan tante Vero, kini malah meng iyakan ajakan dari Devano.

"Baiklah saya akan datang, dan bisakah anda melepaskan tangan anda ?" pinta Vania yang melihat tangan nya masih dipegang oleh Devano.

Setelah tangan mereka terlepas akhirnya Vania pun melanjutkan kepergian nya. Sedangkan Devano yang melihat kepergian itu pun tiba-tiba tersenyum karena melihat wajah kesal Vania. Dan setelahnya Devano pun menghubungi seseorang untuk menanyakan nomer telepon seseorang.

Saat ini Vania sedang dalam perjalanan ke apartment nya. Selama perjalanan ia memikirkan kenapa ia mau saja dipaksa oleh Devano yang notabene nya bukan siapa-siapa di hidupnya. Namun ia tidak menhiraukan hal itu lagi karena ia menerima ajakan tersebut karena sebelumnya tante Vero mengajaknya terlebih dahulu.

Tidak lama setelah itu ia pun sampai di apartment nya, jam sudah menunjukan pukul 17.30 WIB itu artinya ia masih bisa menyiapkan dirinya dalam waktu 1 jam. Mitha pun sepertinya belum sampai apartment melihat saat ia masuk keadaan apartment itu cukup gelap. Tanpa menunggu lama ia pun segera mebersihkan dirinya dan lanjut berdandan.

REVANIADonde viven las historias. Descúbrelo ahora