"𝐀𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐨𝐛𝐚𝐭𝐢 𝐬𝐚𝐲𝐚𝐩 𝐦𝐮, 𝐛𝐮𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐫𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐚𝐦𝐚𝐦𝐮."
Jika mencintaimu adalah luka yang hebat, maka melepas kamu adalah hal terberat.
"Aku dengar terowongan bawah tanah yang menghubungkan Istiqlal dan...
Siap baca? Tunggu transfer cintamu dulu di sini "✨❤️"
Ramein tiap paragraf bisa kali ya.
Happy reading
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari Senin, satu kata untuk hari Senin?
Bagi Zidan hari Senin adalah hari yang menyenangkan, di mana setelah liburan Sabtu dan Minggu ia kembali dipertemukan dengan pujaan hatinya, siapa lagi kalau bukan Stella.
"Wah ini poster film pendek yang dibuat kak Zidan, ya? Bagus banget."
Zidan menghentikan langkah ketika Mading yang biasanya sepi tapi kali ini ramai dikunjungi, ketika Zidan melihat poster film yang ia buat sendiri di club' fotografi. Sebenarnya semuanya berbagi tugas dan Zidan kebetulan diberikan tanggung jawab untuk membuat poster.
"Gimana bagus, kan hasilnya?" Zidan ikut nimbrung dan itu membuat adik kelasnya melotot tak percaya.
"Bagus banget kak tapi judulnya cukup menampar ya, kak," jawab salah satu adik kelasnya.
"Haha, ya begitulah."
Ya, bagaimana tidak menampar judul film pendek yang disepakati adalah Pilih aku atau Tuhan? Adalah film yang akan ditayangkan untuk lomba FLS2N nanti.
"Nanti kita bisa liat hasilnya di mana, ya kak?" Tanya adik kelasnya lagi, lumayan itung-itung caper sama Zidan.
"Ah— nanti kalian bisa nonton di YouTube. Udah dulu ya, pacar saya udah datang." Zidan berlari meninggalkan Mading menghampiri Stella yang berjalan menunduk sembari memakai headset.
"Wih serius banget nih," ucap Zidan sembari mencabut satu headset dari telinga Stella dan memasangkan di telinganya.
Adik kelas tadi masih memandangi Zidan dengan tatapan iri sekaligus baper.
"Beli yang kayak kak Zidan ada di mana, ya? Manis banget, tulus banget tatapannya sama kak Stella."
Hah— Zidan itu populer di sekolahnya, salah satu cowok tampan yang sering menjadi imam di sekolahnya saat istirahat ke dua.
"Lah ini lagu apa? Kok enak?"
Stella mencabut headset dari telinga Zidan dan mematikan ponselnya, "Ini lagu rohani Kristen, Zidan."
Zidan tertawa lalu menggaet tangan Stella dan mereka berjalan masuk ke kelas, tidak ada percakapan lagi setelahnya, mereka masing-masing meletakkan tas di kursinya.