28 | Sister Guard

2.8K 620 48
                                    

Don't forget to vote!
=================

"Boleh (name) minta?" Tanya (name) kecil menyodorkan kedua tangannya pada Soviesch. "Em... Tadi (name) habis makan apa?" Tanya Soviesch memastikan.

"Itu..(name) habis makan macaroon, cheese cake, sama susu! Tadi bibi Axel yang kasih!" Jawab (name) semangat.

(A/n : Bibi Axel itu pengasuh (name) dulu)

"Hah! Astaga (name)... Perutmu sebesar apa? Tidak! Aku tidak akan membagi cookies ini." Kotak biskuit itu di sembunyikan di punggung.

Wajah (name) yang awalnya semangat berubah menjadi sedih. "Ta-tapi (name) mau! (Name) suka cookies!" Gadis kecil itu menghentak-hentakkan kaki kesal.

"Hah... Ikut aku ke tempat kakakmu dulu." Lalu dengan perlahan kedua orang itu berjalan ke tempat Navier berada.

.

.

"Navier!" "Kakak!" Teriak Soviesch dan (name) bersamaan. "Yang mulia? Dan.. (name) juga?" Navier memutar arah duduknya ke arah kedua orang tersebut.

Soviesch bergerak membuka sebuah kain yang berisi beberapa cookies yang dia ambil tadi. "Makan ini." Ujarnya. "Apa aku boleh makan?... Ng, boleh!" Tanya Navier yang dia jawab sendiri juga.

Diambilnya satu buah cookies lalu memakannya. "Kamu juga makan." Ucap Navier pada Soviesch; "Nggak, kamu saja yang makan." Tolak Soviesch.

"Kakak kakak! (Name) juga mau!" Dengan lompatan kecil (name) mendekati Navier. "Jangan Navier, (name) sudah banyak makan dessert tadi." Bisik Soviesch pada Navier dibalas dengan anggukan mengerti.

"Tadi (name) habis makan apa?" Tanya Navier. "....Tadi (name) tidak makan apa-apa hehe." Jawab gadis kecil itu dengan senyuman polosnya. "(Name) bohong!" Teriak Soviesch tak terima sambil menunjuk ke arah (name).

"Tadi (name) habis makan macaroon, cheese cake, sama susu!" Jelas Soviesch. "Karena (name) sudah makan banyak, jadi tidak boleh makan cookies." Ujar Navier sambil mengunyah kuenya lagi.

"Heeee tapi (name) mau coba!" Rengek gadis kecil itu, Navier yang pusing mendengar rengekan Soviesch dan (name) pun melakukan sesuatu.

"Hah... Baiklah. Tapi, (name) cuma boleh setengah saja ok?" Tangan Navier mengambil satu buah kue lalu memecahnya menjadi setengah. "Navier! Jangan beri (name)! Dia sudah makan banyak." Ujar Soviesch.

"Sudahlah tidak apa-apa, dia cuma makan setengah kok, Yang mulia." Navier menunduk memberikan setengah kue kering tadi pada (name). Dengan sangat bahagia (name) mengambil kue itu dari tangan Navier lalu memakannya.

"Dan giliran kamu yang makan. Pasti kamu lapar, aku dengar kamu tidak boleh makan camilan." Soviesch terdiam dan akhirnya makan kue pemberian Navier.

.

.

"Kue itu untuk Countess Sofia!!" Teriak ibu Soviesch. "Kan ibu tinggal buat lagi." Jawab Soviesch santai, "tapi mengapa ibu mau memberikannya pada wanita itu?" Lanjut Soviesch.

"Haa, didalam kue itu ada obat. Efeknya adalah untuk menggugurkan anak, tapi ada efek samping yang bisa membuat orang mandul." Jawab ibu Soviesch.

"!!!"
"Putraku, jawab ibu. Apa kau... Memakan kue itu?" Ibu Soviesch memegang kedua bahu kecil Soviesch. Lelaki kecil itu membalas dengan anggukan membuat ibunya shock berat.

"Ah, astaga... Aku dengar kau pergi menemui putri mahkota bersama adiknya, apa mereka memakannya juga?" Soviesch dengan cepat menggeleng. "Aku makan sendirian."

[✓] Sister Guard [Second Marriage x Reader]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن