21. Rencana yang Gagal (REV)

118 14 0
                                    

Rencananya Chimon mau ngenalin Ohm ke Papi sama Papanya. Tapi setelah sampai rumah, asisten rumahtangganya bilang kalo orangtuanya pergi ke acara makan malam bareng pejabat. Padahal udah siapin mental dan jawaban dari pertanyaan Papanya yang cerewet.

Sebelum berangkat, Chimon menyempatkan diri untuk menelpon Papinya. Minta izin nonton sekalian nginep di rumah Pluem yang langsung dibolehkan. Dia bohong ke orangtuanya karena takut gak diizinkan nginep di rumah orang gak dikenal. Pun berjanji dalam hatinya bahwa ini yang terakhir kali.

"Mon, rumah sepi lu amat." Kata Ohm sambil menggandeng tangannya untuk masuk ke bioskop.

Awalnya, dia merasa canggung karena Ohm langsung dekat dengannya. Tapi ketika tangannya digandeng olehnya, Chimon membiasakan diri. Menikmati setiap kedekatannya yang sebentar. Jadi dia tidak keberatan dengan sentuhan-sentuhannya.

Film akan dimulai sepuluh menit lagi. Gak seramai waktu dia nonton Black Swan yang pake acara dorong-dorongan, Sampai-sampai popcorn rasa karamel miliknya tumpah. Gak cuma itu, miuman dingin rasa stroberi sukses mengguyuri kaos putihnya membentuk noda melingkar menarik perhatian karena warnanya yang merah. Endingnya dia gak jadi nonton dan milih balik.

Ternyata tak banyak orang yang minat sama film bergenre romantis. Termasuk dirinya yang suka tontonan tema action. Sekarang benar- benar terasa sepinya. Karena lampu bioskop masih terang benderang, Chimon bisa lihat berapa kepala yang duduk dibarisan penonton dari ratusan kursi yang tersedia.

"Iya, Papi sama Papa lagi ada acara." Jawabnya.

"Ohh..." Ohm mempersilahkan Chimon untuk jalan duluan. Menaiki anak tangga bioskop.

"Deretan kursi paling atas ya, Mon. nanti yang sebelah kiri." Ujar Ohm begitu melihat tiket mereka.

Oh, jauh kali sama layar. Apa enaknya? Batinnya. Karena selama ini dia selalu memilih kursi paling tengah.

Ohm memintanya duduk di kursi paling ujung. Kemudian disusul Ohm. Lima belas menit pertama, Chimon dibuat ngatuk berat. Adegan cinta- cintaan bukan hobinya. Sekuat tenaga dia bikin matanya tetep melek dengan menyumpal mulutnya dengan segenggam popcorn dan minuman soda.

Malu sekaligus gak enak, karena Ohm terlihat menikmati. Dia mengamati ekspresi wajahnya dengan hikmat. Kadang tersenyum, kadang merengut sesuai adegan yang lagi ditampilkan.

Jadi pengen ketawa. Habisnya gak nyangka Ohm penikmat film romantis. Satu penemuan yang membuatnya terkejut. Sekaligus bahagia walopun gak bertahan lama. Karena ingatannya kembali ke minggu lalu ketika dia memergoki Ohm dengan temen ceweknya.

Ah, ternyata bukan gue doang yang tau kalo doi suka film romantis.

Matanya mendelik, ketika dengan tiba-tiba tangan Ohm yang nangkring di pahanya. Campuran antara deg-degan sama canggung memenuhi hatinya. Bisa gila dia kalo Ohm pake acara gerak naik turun segala.

Jadi demi kemaslahatan bersama, Chimon menyingkirkan tangan Ohm. Tapi seperti gak tau diri, tangan Ohm pindah nangkring dipundaknya.

OffGun's Son In Law (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang