"Yak, tak bisakah kau tak mengurus anak itu lagi, sudah cukup untuk waktu itu, dia masih memiliki keluarga kan? Ingat dulu kau menghabiskan uangmu untuk mengobati anak penyakitan itu" marahnya pada sang suami
"Kita juga keluarganya, kau tahu yoongi cukup menderita setelah kepergian Dae-Ho, aku sebagai kakeknya ingin cucuku sehat dan sembuh, aku ingin memberikan kasih sayang yang tidak bisa diberikan mereka pada yoongi"
"Dengar Yeobo, aku tak akan tinggal diam jika dia tinggal kembali kesini, aku bisa melakukan segalanya untuk membuatnya menderita" ucap kembali istrinya
"Kita sudah cukup berumur, tolong jangan berfikir seperti anak-anak, kau juga memiliki anak, bagaimana kau bisa sekejam itu?" Ucap sang suami yang mulai hilang sudah kesabarannya.
"Anak? Anak yang mana? Hiks.. jika bukan karena menantumu itu, mungkin saat ini putraku masih hidup hiks..." ucap sang istri lalu pergi masuk ke kamarnya meninggalkan sang suami yang sedah lelah dengan istrinya.
Istrinya hingga saat ini belum bisa menerima keadaan, itu semua adalah takdir, semua saling membenci hanya karena takdir.
Bagaimana ia bisa mengembalikan keluarganya yang saling menyimpan dendam ini, bahkan yoongi juga menjadi korban karena orang tuanya yang tidak bisa menerima takdir
Lebih buruknya, takdir yoongi lah yang paling berat, ia dibenci keluarganya lalu muncul penyakit mematikan yang yoongi derita, terlebih mendengar ucapan seokjin kemarin jika yoongi kecelakaan dan memeperburuk keadaannya, jika bukan sang kakek yang mendorong yoongi untuk berobat mungkin saja yoongi sudah tidak bersamanya, yoongi adalah anak yang kuat dan hebat, yang harus selalu ia jaga.
◎◎◎◎>
"Seok, pulang" ucap yoongi pada hoseok.
"Kau belum sehat betul yoon, nanti jika sudah benar-benar sudah baik kita pulang ya?" ujar hoseok memberi penjelasan pada yoongi
Ia trauma jika melihat yoongi kesakitan waktu itu, untung saja ia sedang membeli makanan di dekat tempat itu, jika tidak? Ah sudahlah...
◎◎◎
Yoongi menatap hoseok yang melamun dan menggeleng gelengkan kepalanya.
"Seok kau sehat?" tanya yoongi sambil menyentil dahi sahabatnya.
"Yak yoon, sakit tau" hoseok mengelus dahinya yang memerah
Hoseok kembali menatap yoongi yang tersenyum
"Senyumlah seperti itu selalu yoon? Kau tampan" ledek hoseok
"Yak!!!" teriak yoongi sambil mengangkat tangannya ingin memukul kepala sahabatnya itu
Yoongi tiba-tiba tersentak dan langsung memijat lembut dadanya
"Gwenchana yoon? perlu ku panggilkan dokter?" panik hoseok
Yoongi memberi isyarat dengan tangan bahwa ia tak apa.
"Oke istirahatlah, kita pending soal pulang ya yoon?" ujar hoseok sambil membantu yoongi berbaring.
Hoseok yang melihat yoongi terlelap ia berdiri dan keluar untuk pergi ke kantin rumahsakit.
Namun nyatanya yoongi tidaklah tidur, yoongi kembali berusaha untuk duduk sambil memijat dadanya yang terasa sakit.
Mata yoongi melirik meja disampingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/278152416-288-k368794.jpg)
YOU ARE READING
ETᕼEᖇEᗩᒪ ✔
Fanfiction[𝙴𝙽𝙳] 🌿 Cahaya itu hilang, yang dulunya bersinar terang kini redup, dan bahkan gelap tak terlihat Dia hanya ingin pengakuan Dan terkadang rasa lelah itu datang lalu mendorongnya agar lekas menghilang... "Kadang yang berteriak keras sedang mera...