Pertemuan adalah takdir, dan setiap pertemuan selalu membawa kita ke takdir yang lain. Pertemuan di waktu yang tidak tepat memang menyakitkan.Tapi cinta tidak bisa memilih harus kepada siapa akan berlabuh.
Karena Cinta adalah ruang dan waktu yang d...
Jinny menutup mobil Range Rovernya sesaat setelah ia keluar dari sana.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dimasukannya kunci mobil itu kedalam saku, kemudian ia berjalan menuju apartemen dengan wajah bahagianya sembari membawa chicken dan burger ditangan kanannya.
Hari sudah mulai sangat larut, ia merasa terlalu lama meninggalkan dita. Jinny menghabiskan satu harinya dengan meeting dengan beberapa klien yang sudah di jadwalkan. Padahal dia berjanji untuk mempercepat pekerjaannya agar bisa pulang tepat waktu. tapi, justru ia benar-benar telat kali ini.
"Kuharap dia belum tidur ? Aku benar-benar merindukannya ."
Benaknya berbicara sendiri dalam langkah menuju lift.
Ditekannya tombol itu agar terbuka.
Ting !
Jinny segera masuk setelah bebarapa saat menunggu. Berdiri sendiri diruangan kecil itu dengan senyuman yang terlukis jelas di bibirnya. Jinny kemudian menekan tombol agar pintu lift tertutup.
Dan bersamaan dengan itu, suara ponsel jinny berdering.
Jinny mengambil ponsel dari saku jaket hitam yang ia kenakan saat ini.
Lea eonni Calling...
" Yeobseo"
"Odiyaaa ?"
"Apartemen , waeyo eonni?"
"Sampai kapan kau akan di apartemenmu ? Kenapa kau tidak pulang saja kerumahmu , paboo"
Ting...
Bersamaan dengan itu pintu lift kembali terbuka, dan jinnypun melangkahkan kakinya untuk keluar dari lift.
"Bukankah kau sudah ada soodam yang bisa kau ajak tidur kapanpun eonni? aku sengaja memberimu ruang agar bebas berduaan dengannya."
"Haiiissst !! Otakmu itu sama saja seperti denise."
"Eonni ? Sudah berapa kali kau tiduri dia ?"
"Yyaak !!! Paboo, cepat pulang ...kalu tidak...."
Lea tiba-tiba menghentikan omelannya. ia tidak melanjutkan kalimatnya ketika mendengar suara teriakan dari ponselnya
"DENISE....HAJJJIMAAAA !!!"
Jinny yang saat ini berdiri tepat didepan pintu apartemen dita mengerutkan keningnya keheranan.
memastikan suara teriakan yang saat ini ia dengar dari balik pintu apartemen kekasihnya. tanpa ia sadari plastik chicken yang ia bawa kini terlepas dari tangannya.
