The Cold ~

1.5K 158 15
                                    

Dinding kaca berembun, embun menutupi hampir keseluruhan kaca besar ini. Hawa dingin menyelimuti diri, membawa kekacauan tak jelas dalam diri hingga ingin mengutuk siapapun yang bersinggah disini.
Hangat. Ya, kehangatan yang ia perlukan saat ini tapi? Apakah itu berlaku untuknya? Apakah itu bisa ia dapatkan saat ini? Sementara seluruh orang tau kalau, ia tak pantas mendapatkan kebahagiaan apapun sampai ia menangis darah sekalipun.



Dia terkenal kejam, ia menindas siapapun yang berlalu lalang dihadapannya.
Tapi apakah mereka tau? Si kejam ini sangat menderita bahkan ingin sekali Dunia tau kalau, dia sangat menderita dengan keadaannya saat ini. Mungkin dia hanya sekedar bermimpi, si kejam hanya akan dipermalukan dan di tindas tidak seperti yang ada didalam mimpinya.



Sebuah karangan buku? Iya.
Itu adalah sebuah novel lama yang ia baca saat ini, sedikit sedih namun mau bagaimanapun itu hanya sebuah novel klasik saja. Ia menutup bukunya menaruhnya kembali ke rak rak buku disana.

Meninggalkan tempat yang selalu ia datangi setiap sehabis pulang sekolah. Hari ini hujan, entah kenapa tiba tiba saja hujan? Padahal hari ini tidak ada peringatan hujan sedikitpun.





Tckkk tttcckkk



Ttccckkssskkk



Tukk tukk tukk





Dia berlari meninggalkan tempat itu, dengan hujan yang semakin membesar dan tentu suara kakinya yang berlari diatas genangan air semakin beradu kencang , dia tak peduli. Yang terpenting bagaimana caranya ia bisa sampai ke rumah dengan cepat dan segera mengeringkan seragam sekolahnya yang sudah basah ini.






Kedua mata indahnya menangkap seorang laki laki berseragam yang tengah duduk dibawah guyuran hujan dengan wajah yang sangat berantakan, jujur dia takut untuk mendekatinya tapi mau bagaimanapun ia harus menolong orang itu yang mungkin saja membutuhkan bantuannya.






Ccckkkkkssss




Ccckkkssss




"Heiii? Apa kau terluka? Mau kubantu?" Tanya nya dengan baju yang sudah basah kuyup, seperti tak mempedulikan dirinya lagi, ia menatap laki laki itu yang tak bergeming sedikitpun




"Apa kau sakit? Kenapa kau diam saja?"tanya nya lagi kini seraya mensejajarkan dirinya dengan laki laki yang tak bergerak sedikitpun, apa dia mati? Entahlah dia tak bisa menebak begitu saja





"Heii kauu–"nafasnya tercekat, ucapannya terhenti begitu saja, saat jarinya dengan lancang mengangkat wajah laki laki dihadapannya, wajah yang babak belur dengan darah segar mengalir disudut bibirnya, tidak banyak yang mengalir melainkan seperti bercak darah yang sudah mengering namun basah karena terpaan air hujan




"Kau–? Berdarah? Ini harus diobatin, ayok ikut aku"katanya seraya menarik tangan laki laki yang dari tadi hanya diam dan menatapnya, aneh, kenapa laki laki ini tidak memberontak, kenapa orang dihadapannya ini hanya diam saja? Apakah dia sudah lelah bergerak atau dia adalah penjahat yang sedang menyamar? Terserahlah dia tak peduli yang penting tugasnya adalah membawa orang ini kerumahnya lalu mengobati luka luka nya







Ceklekk



"Eomma aku pulang~" seru nya saat setelah membuka pintu rumah yang tidak terlalu besar atau bisa dibilang hanya sebuah rumah sederhana namun hangat.ya cukup hangat.





"Omoo kau membawa siapa?"tanya sang eomma terkejut



"Hmm dia temanku, yaa benar dia temanku eomma, Ah ya eomma bolehkah aku meminta eomma untuk menyiapkan sup hangat untukku dan temanku?"katanya




"Ya tentu saja, masuklah kekamarmu dan hangat kan diri kalian disana, nanti eomma akan memanggilmu jika makanannya sudah siap"ucapnya sementara dua sosok itu langsung pergi kearah sebuah tangga





"Aku harus ke supermarket dulu, mungkin mereka butuh yang hangat hangat lagipula ini sudah memasuki musim hujan" kata sang eomma lalu pergi meninggalkan rumah itu dengan mereka berdua didalamnya.





"Ambil handuk ini, tenang saja itu baru (menyerahkan handuk berwarna hijau) dan itu baju yang akan kau kenakan, pilih saja untuk celana dalamnya aku tak tau ukuran celana dalammu kebetulan aku stok berbagai macam ukuran untuk jaga jaga kalau ada tamu yang menginap di rumahku" kata nya lalu pergi meninggalkan sosok itu yang masih bingung dengan apa yang sedang terjadi





Tapi dia tak mau menolak, kebetulan dia juga merasa kedinginan dan sedikit risih dengan keadaan basah kuyup seperti ini, mungkin basah dibawah guyuran hujan lebih baik dari pada basah ditempat yang hangat seperti ini






30 menit



Ceklekk



"Ahh kau sudah selesai mandinya? Duduklah sini, aku akan mengobati lukamu"katanya lagi sementara sosok itu hanya menurut saja dan duduk dihadapan nya





Sosok itu terpaku, wajah cantiknya menyilaukan matanya, harum, dan lihat dia terlihat sangatlah seksi dengan pakaian seperti ini, dia bisa gila, tidak bisa seperti ini, dia takut melukai sosok dihadapannya ini.





Dengan perlahan tapi pasti, sosok itu mengobati luka luka yang ada di wajah sosok didepannya, sesekali meringis karena ia berpikir pasti sakit sekali mempunyai luka seperti ini, tergores kertas saja sakitnya bukan main apalagi ini yang? Ah sudahlah tak ingin dia ingat.





Luka sudah tertutup oleh sempurna , tidak akan terlihat namun mungkin sedikit lama bekas lukanya akan hilang. Dia tersenyum, senyum yang indah , bibir tebal yang terlihat sangat seksi .. ahh otak sialan.





"Sebelumnya kita belum saling berkenalan, aku Kim Taehyung, sekolah menengah atas bangtan school - IPA" kata nya seraya tersenyum




"Jeon Jungkook , sekolah menengah kejuruan BiGHIT School - Multimedia"







..

Ahh aku bikin sedikit singkat yaa ^^
Mungkin teman teman wattys ku udah pada lupa sama akuuu :( tapi gpp hehe walaupun nantinya akan berkurang tapi aku yakin beberapa dari kalian masih inget sama aku^^

Gimana suka gak sama ceritanya? Mau dilanjut gak? Hehehe
Jangan lupa votement yaa;)
Love youuu alll 💜💜💜💜


The Sweetness Breaks The Cold Trouble-seeking Heart || KookVWhere stories live. Discover now