★ spesial chap for felix bday! ★

79 18 1
                                    

seminggu ini hujan turun sangat deras. awan biru tak nampak sejak pagi, hanya tersisa kelabu saja. banyak genangan air diluar sekolah, kelas pun mulai bocor. kegiatan mengajar pula terpaksa dihentikan. felix bersyukur, pelajaran fisika dilewatkan dua kali berturut-turut.

para murid mulai ricuh dan dengan hiperbolanya mereka menyelamatkan tas sekolahnya. sedangkan felix, hanya bisa tetap diam dan berdoa agar rumahnya tidak kebanjiran. masih butuh waktu enam jam sekolah, felix takut hujan tidak akan berhenti dan ia harus membersihkan rumahnya lagi.

tepat setelah jam istirahat, hujan deras mereda, hanya tersisa gerimis yang teman-teman felix sebut waktu galau. felix sama sekali tak mengerti istilah sekarang. mungkin karena ia minim dalam hal bersosialisasi, membuat ia sangat gagap masa kini.

"haiii felixxxx!" panggil seorang perempuan yang dari kejauhan mirip dengan dirinya.

si yang terpanggil bergerak. felix mengernyitkan matanya karena tak nampak. ahh chaewon, pikirnya. setelah itu, senyum lebar dibibirnya merekah.

"ih felixxx, ngapain disini? kamu ngegalau juga kayak mereka? kamu punya pacar? seriusan deh?" tanya chaewon si adik sambungnya.

felix mengerutkan dahinya. dengan pertanyaan seperti itu, ditambah felix yang tak mengerti apa-apa, membuatnya benar-benar kesal. apa itu pacar? bahkan felix hanya mengerti kata menikah.

"chae," lirihnya.

"...emangnya punya pacar wajib?"

* * * *

lima belas menit istirahat tadi sama sekali tidak nyaman. bagaimana tidak, banyak tempat duduk yang basah dengan air hujan. ditambah dengan obrolan menjengkelkan chaewon, membuat felix (bisa) badmood.

hujan mulai menghilang, hanya tersisa teletik¹ diluar sana. tepat setelah hujan berhenti, mata pelajaran kimia mulai masuk. benar-benar dua sejoli yang tak bisa diragukan lagi. meskipun felix tak menyukai kedua mata pelajaran tadi dan sekarang, namun dalam urusan nilai, ia anti mendapatkan nilai jeblok²

"buka tugas yang kemarin. yang belum silahkan keluar kelas, dan mengerjakan di depan kelas." itulah kalimat pertamanya. felix akui, guru kimia memang tak terlalu tegas. tapi perintahnya sangat tak masuk akal.

contohnya saja, sebulan yang lalu. ia menyuruh murid-muridnya mengerjakan sebanyak 30 halaman dalam sehari. dengan embel-embel 'anak pintar' sukses membuat semuanya depresi.

"lee felix, dimana ya?" merasa namanya disebut, felix lantas mengacungkan jarinya kemudian menghampiri guru kimia tersebut.

"tolong kamu ikut kedepan sama temen-temenmu yang belum ngerjain tugas. saya serahkan sama kamu, kalo mereka ngga paham materi ya." lagi-lagi felix dibebani dengan amanah.

dengan senyum yang terpaksa, felix pun bergegas keluar kelas dan menyapa teman-temannya canggung, "ka... kalo ada yang bingung, tanya aku ya,"

"gue bingung." tiba-tiba suara berat itu mengalihkan semua murid pada ucapan felix. siapa yang tak kenal suara berat milik bangchan. para murid dengan antusias langsung berteriak menggunakan vocal i, terlebih para gadis.

felix hanya bisa diam dan mematung. bagaimana bisa bangchan, seorang osis meninggalkan kelas tanpa kartu izin. apakah mungkin ini jam kosong untuknya, sehingga ia bebas berkeliaran? tidak, yang felix tahu bangchan sangat anti bolos dari kelas.

bangchan mulai mendekati felix dengan tatapan tajam. felix sontak ketakutan, hingga dia memikirkan hal-hal aneh yang akan terjadi padanya. ia tak tinggal diam, dengan cepat felix mencoba berlari menjauh dari bangchan, dan melupakan tugasnya.

sedangkan bangchan, ia hanya bisa terbelalak dan sembari tersenyum tipis melihat penakutnya seorang felix.

"gue tau lo mau kemana, kok."

* * * *

felix masih saja berlari, untungnya ia sudah belajar tentang silsilah gedung sekolah. jadi itung-itung dia tidak akan linglung ingin kemana. ia berlari dan tak memperdulikan guru-guru yang melihatnya dari kaca jendela kelas. wajah bangchan adalah hal yang lebih menakutkan dari felix kira.

ia tak sadar, dan tiba-tiba seseorang dengan santai berjalan dan menghadangkan tubuhnya didepan felix. karena felix berlari sangat kencang, alhasil ia tak mampu mengerem dirinya sendiri..

bruggg....

"ahhh," rintih felix kesakitan.

"ngapain sih kabur?" suara itu, membuat bulu kuduk felix merinding. ia seperti mengenali suara berat itu, dan yang benar saja itu adalah..

"ka.. kak, maaf lagi."

bangchan menarik lengan felix hingga sangat dekat dengan dirinya. bisa dibilang, inilah posisi yang bangchan tunggu-tunggu dari felix. saat felix duduk dipangkuan bangchan.

"coba sekali lagi," bangchan membisikan sesuatu pada telinga felix. ini sangat membuat felix terbakar. telinganya merah, matanya tak mampu berkedip.

sedangkan bangchan, ia masih menikmati pemandangan seorang lee felix yang sebenarnya. bangchan hanya bisa tenang jika felix ada disisinya, meskipun itu membutuhkan waktu yang cukup lama. saat felix menyadari bahwa posisinya sangat tidak nyaman, ia langsung berdiri dan melepaskan tangan bangchan.

"felix," sesaat sebelum felix handak pergi, pemuda aussie itu lagi-lagi dan terus memanggilnya. felix lalu menghadapinya dengan lumayan berani.

"kak... to.. tolong jangan gang-" felix terkejut, tatkala bangchan dengan cepat menguasai tubuhnya dalam dekapannya.

ini hangat, begitu yang felix rasakan. sepanjang hidupnya, hanya pelukan ibunda yang mampu membuatnya merasa aman dan hangat. tapi, mengapa bangchan memiliki sirih itu? tak disangka, felix justru menikmati pelukan bangchan dan memejamkan matanya.

dengan ragu, felix mencoba membalas pelukan bangchan. jujur saja, felix sangat suka dengan bangchan yang begitu pintar dan memiliki segalanya. mungkin chaewon benar, sebenarnya felix hanya tak tahu apa arti semua ini. cinta? pacar? felix hanya belum tahu kata itu.

"happy birthday, felix. please don't go again and be mine forever yeah?" - bangchan.











 please don't go again and be mine forever yeah?" - bangchan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

tbc.
happy birthday felix❤️
next chap besok/nanti pagi ya!
maaf bgt gak romantis😭

hiatus | old bike owner. / chanlix. Where stories live. Discover now