4| target

149 75 400
                                    

WARNING!!
sebelum baca harap tekan tombol bintang dibawah

Malam ini aku selesai makan malam bersama jelena dan langsung menggarap tugas kuliah yang sudah tak terhitung banyaknya, tak lupa harry yang masih setia berada dirumah ku, walaupun kadang-kadang ia pergi secara mendadak entah kemana

"Mil apa kau diberi tugas kelompok?" Tanya jelena yang berada disamping ku, well...kita sekarang berada diruang tengah, "tidak, hanya tugas individu" jawabku apa adanya

"Oh. Ngomong-ngomong tadi kata zayn kau pergi bersama Hailee?" Seru jelena yang terfokus kan pada kertas berisi tugas-tugasnya, "iya aku mengajaknya ketika karena umm itu kita ada tugas bersama" elak ku yang diangguki olehnya

"Ngomong-ngomong kau kenal harry?" Ucapan jelena membuatku hampir tersedak saat meminum kopi yang kubuat untuk bisa terjaga hingga malam, "tidak aku tidak kenal dia memangnya siapa?" Sahutku membuat harry yang turun dari kamarku tertawa

"Entahlah aku hanya tahu berita jika dia satu kampus dengan kita dan baru saja meninggal, tentu kau tahu kan ditanam belakang banyak bunga yang tertulis bela sungkawan atas meninggalnya" ungkap jelena membuatku menggeleng tak percaya

"Memangnya kau pernah melihat wajah si harry itu?" Tanyaku, jika Jelena tahu wajah Harry bisa-bisa nanti semua terbongkar, "tentu tidak, aku belum pernah melihatnya" jawabnya yang membuatku lega

Waktu berlalu hingga jam menunjukkan pukul 10.00, "sudah malam, aku ke kamar dulu ya mill, good night and sweet dream" jelena melangkah meninggalkanku ia membuka pintu dan langsung masuk kamarnya, menyisihkan aku dan harry yang tak nampak

"Kenapa tadi kau ketawa?!" Bentak ku padanya

"Hanya lucu saja, bayangkan kalian sedang berbicara tentang orang mati dan orangnya berada di hadapan kalian" jawab harry yang masih saja terkekeh, aku langsung membereskan buku-buka yang bececeran dan meninggalkan harry. Setelah menaruh buku-bukuku ke meja belajarku entah dari dorongan mana aku membuka jendela dan angin malam langsung menyapu wajahku

"Apa yang kau lakukan?" Tanya harry secara tiba-tiba datang dengan menembus pintu, "hanya ingin meraskan angin malam" jawabku

Harry melangkah mendekati ku dan berdiri berada disamping ku, "ternyata angin malam segar ya" ucapnya membuatku menatap wajahnya dari samping

"Aku masih tak percaya pria yang berada disamping ku adalah hantu" guman ku membantu harry tersenyum simpul dan menghadap ku, "sentuh tanganku" ucapnya sembari menggulurkan kedua pergelangan tangganya

Dengan hati-hati tanganku menyentuh tangannya, satu kata untuk tangannya dingin, dan ia berlanjut mengengam tanganku tak lupa senyumnya dengan lesung pipi

Sial dia tampan

Tapi dia hantu.

Aku tersenyum lebar saat harry menggenggam tanganku, "its real" ucapku yang melepaskan tangannya dan kembali menatap depan, "oh ya aku besok ada kerja kelompok bersama niall, mungkin bisa ku tanyakan dengannya" harry langsung menatapku dengan tersenyum

"Satu lagi mungkin aku akan menghampiri shawn" timpalku

"Terima kasih Milla, jadinya aku merepotkan mu" seru harry dengan menyenderkan punggungnya ke dinding dekat jendela, ku akui di sangat karena dan tampan oh Milla apa yang kau pikirkan dia beda alam denganmu.

"Sudah malam aku ingin segera tidur saja mengingat besok aku harus berangkat pagi" aku melangkah menuju ranjang sedangkan harry menutup jendelanya

"Jika begitu good night mill" ucap harry, membuatku tersenyum simpul da dia tiba-tiba hilang, tak mau per pikir panjang aku langsung mematikan lampu menarik selimut dan mulai tidur

INVISIBLE [H.S]Where stories live. Discover now