DEMI SENJA

3 1 0
                                    

Kebanyakan orang, jika bertemu pujaan hati itu tidak kesengajaan dan itu terjadi pada diri gue sendiri. Saat itu, gue lagi jogging ditaman komplek deket rumah.

Disana —

Seorang Gadis cantik yang sedang duduk dengan damainya, sambil melukis sepertinya.

"Rejeki nemplok ini, mah." Kata gue dan langsung menghampiri Gadis tersebut, lalu duduk disampingnya.

Ah, kayaknya dia gak sadar kalo gue duduk disebelahnya.

"Ekhem...?!!!" Gue berdehem keras, ya siapa tahu dia nengok kearah gue. Tapi ternyata dia gak sama sekali nengok ke gua.

Wah, gila eh?

Mentang-mentang dia cantik terus judes gitu, hah?!

Gue menendang tong sampah dideket gue dengan kencang, malu gua sial!

"Dasar Cewek sialan!" Sentak gue dan langsung pergi begitu saja, tanpa sadar ditatap oleh kedua mata yang bingung.

Yeah, sekitar 30 menittan gue olahraga. Gue penasaran sama orang itu, karna emang dasarnya gue penasaran. Baliklah gue kesana, tapi ternyata kosong. Gak ada siapapun disana, hanya — wait!

Oh, robekkan kertas apa ini?

Hey, maaf jika aku berbuat salah padamu. Aku tak mendengarmu, karna kalau hari libur seperti ini. Aku tak membawa alat pendengarku, namaku Senja. Sekali aku minta maaf padamu.

Salam hangat,

Senja.

Seketika itu juga, gue sadar. Kalo gue berbuat salah.

"Sial, sial, sial!!!" Gue terus mengumpat, sambil remes kertasnya.

Rasanya malu, harga diri gue sebagi Pria merasa gagal.

Gue berdoa, semoga bisa ketemu lagi itu Gadis yang bernama Senja.
.
.
.
Lagi seru-serunya gue jalan, mata gue menatap sosok yang gue kenal. Oh, ternyata — Gadis tunarungu itu!

"Hei, tunggu!" Panggil gue spontan dan kali ini dia berbalik sambil menatap bingung, gue ngelirik kekupingnya ternyata benar dia lagi make alat pendengarnya.

"Ya, siapa? Apa kita pernah bertemu?"

Suaranya, suaranya lembut banget. Apa dia malaikat atau semacamnya.

"Ya, kita pernah ketemu. Lo inget ditaman waktu itu? Itu gue." Jelas gue dan dia mengangguk mengerti.

"Ah, yang nendang tong sampah ya?"

Ah, sialan!

Kenapa dia cuman inget bagian itu doang sih?! Bikin malu gue aja.

"Ya, itu hehehe..." Ucap canggung gue, lalu mengambil tangannya yang terasa halus. "Gue Park Jimin, salam kenal."

"Salam kenal juga Jimin, aku Senja." Ucap dia dengan senyuman manisnya.

Sejak saat itu, gue bertekad untuk belajar bahasa isyarat.

Ya, demi Senja.

Gue harus bisa belajar isyarat.

Completed...

DEMI SENJA[PARK JIMIN]Where stories live. Discover now