Epilogue

660 64 65
                                    

Setahun kemudian

Joohyuk berjalan mondar - mandir di depan ruang operasi. Wajahnya terlihat sangat tegang. Sudah hampir satu jam Suzy masuk ruang operasi namun belum ada tanda-tanda Dokter akan keluar dari ruang tersebut.

"Joohyuk tenanglah, sebaiknya kau duduk disini, Eomma pusing melihatmu berjalan mondar - mandir dari tadi seperti itu"

Joohyuk berhenti menoleh ke arah Eomma Suzy "Tapi Eomma, ini sudah hampir satu jam kenapa lama sekali? aku takut terjadi apa-apa dengan Suzy" ujarnya dengan cemas.

"Namanya operasi itu butuh proses, kau tenanglah semua pasti baik-baik saja"

Joohyuk terdiam lalu menunduk menatap lantai rumah sakit dengan sendu "Dulu Suzy juga mengalami hal yang sama seperti sekarang namun aku tidak bersamanya saat itu. Aku bisa membayangkan betapa berat dan sedihnya dia saat itu. Andai saja aku berada disana"

"Sudahlah tidak usah kau sesali lagi, yang penting sekarang kau bisa menemani Suzy" ujar Eomma Suzy dengan lembut.

Joohyuk menghela napas dan mengusap wajahnya dengan perasaan kalut "Ya Tuhan, kumohon selamatkan istri dan anakku"

Tak lama kemudian akhirnya Dokter keluar dari ruang operasi dengan senyuman di wajahnya.

"Bagaimana keadaan istri dan anak saya Dokter?" tanya Joohyuk cepat

"Selamat anak anda perempuan, sehat dan sempurna dan saat ini dia sedang dibersihkan oleh perawat. Istri anda masih sedikit dalam pengaruh obat tapi sedang kami pindahkan ke ruang rawat biasa"

"Terimakasih Dokter, Terimakasih!" ucap Joohyuk dengan senyum sumringah, airmata mengalir dipipinya.

"Saya tinggal dulu, anda boleh melihat istri dan anak anda di ruang perawatan"

🐶🐰🐶🐰

Joohyuk membuka perlahan pintu kamar tempat Suzy dirawat. Ia melihat Suzy duduk bersandar di tempat tidur bersama seorang perawat yang tengah menggendong bayi.

"Sayang, gwenchana?"

Suzy menoleh ke Joohyuk, wajahnya terlihat lelah namun untuk Joohyuk, ia terlihat sangat cantik seperti biasanya. Senyum manis mengembang diwajahnya dengan mata bulatnya yang berbinar-binar hingga terasa menyerahkan seluruh ruangan. "Hi Appa, apa kau mau menggendong putri kecilmu yang cantik?"

Mata Joohyuk melebar namun kemudian mengangguk. Ia berjalan perlahan menuju istri dan anaknya yang baru lahir. Semua masih terasa seperti sebuah keajaiban untuknya.

Suzy menoleh ke arah Perawat lalu memberi sedikit anggukan. Kemudian perawat itu mendekati Joohyuk dan menyerahkan bayi mungil berselimut merah muda ke pelukannya.

"Kalau begitu aku tinggal dulu. Suzy-ssi, sebaiknya anda jangan banyak bergerak untuk menjaga luka jahitanmu" ujar perawat sebelum beranjak keluar kamar.

Joohyuk menatap haru bayi mungil nan cantik yang berada dalam gendongannya. Matanya yang bulat, hidung bangir dan pipinya yang chubby, bayi perempuannya seperti Mini Suzy. "Sayang, dia sangat cantik" ucap Joohyuk dengan penuh kagum.

Suzy tersenyum melihat Joohyuk dan bayi mereka. Rasa haru dan bahagia membuncah dihatinya.

Tiba-tiba bayi mungil itu menangis membuat Joohyuk menjadi sedikit panik.

"Mungkin dia haus, tolong kemarikan bayinya" ujar Suzy lembut.

Joohyuk segera menyerahkan bayi dalam gendongannya ke tangan istrinya. Kemudian Suzy tanpa sungkan langsung membuka kancing atas bajunya dan meletakkan bayinya di dadanya untuk disusui.

The Summer House (Completed)Where stories live. Discover now