5

64 9 0
                                    

Keesokan harinya, istana ramai dipenuhi tamu undangan

"Maaf kemarin mengundang kalian nendadak, disini saya ingin menyampaikan bahwa saya mengadakan pesta ini semata untuk acara ulang tahun saya hari ini, langsung saja kita mulai acaranya"

"Acara yang pertama yaitu pemotongan kue"

"Yeayy!~"
"Whoaaa!!~"
Sorak gembira para tamu undangan

"Potongan pertama diberikan kepada sang anak tercinta, Athanasia De Alger Obelia!, potongan kedua diberikan kepada kakaknya, Anastasius De Alger Obelia, potongan ketiga diberikan kepada prajurit sejati Felix Rovein!!, Lalu potongan selanjutnya diberikan kepada pelayan sejati, Lilian, Hanna, dan Seth!!, Tepuk tangan semua!!" Ucap pembawa acara

"Sekarang waktunya penyerahan hadiah!, Silahkan mengantri"

"Ini untuk anda yang mulia"
"Terimakasih"
"Ini juga"
"Selamat ulang tahun yang mulia"
"Semoga diberi kesehatan ya"
"Terimakasih"

"Yang mulia ini hadiah saya" ucap Izekiel
"Wahh, sepatutnya bagus, terimakasih"

"Ayah ini hadiah dariku" ucap Athy

"Kalung?"

"Iya ayah, aku menbuat kalung ini sendiri, sekarang kita jadi couple"

"Kau membuatnya sendiri?"

"Iya ayah.., ada apa?, Apakah kalungnya jelek?.., maaf.."

"Tidak, ini sangat bagus, aku akan memakainya"

"Wahh!, Indah sekali!, Ayah sangat cocok memakainya!"
"Terimakasih"

"Sebenarnya aku membuat tiga kalung, tapi aku tidak tau harus memakaikannya kepada siapa.., andai saja ibu masih ada.."

"Sudahlah" ucap Claude sambil memeluk Athy

"Maaf mengganggu, ini hadiah dari saya yang mulia" -Lucas

"A-apa ini?!!" Teriak Athy

"Kenapa besar sekali?" Tanya Claude

"Lucas!, Apa isinya??!"

"Buka saja sendiri", saat Claude dan Athy membuka hadiahnya, isinya adalah seseorang, saat hadiah itu dibuka, orang itu langsung memeluk Athy dan Claude

"Ini..?" -Claude
"T-tidak mungkin..." -Athy, mereka mulai meneteskan air mata

"Diana!..., Ibu!" Ucap mereka bersamaan

"Athy, kau sudah besar ya" ucap Diana sambil mengelus kepala Athy

"Selamat ulang tahun, Claude" ucap Diana

"B-bagaimana bisa?.." heran Claude

"Tidak mungkin.." -Anas

"Apakah ini.., sungguhan?" -Izekiel

"Bagaimana mungkin?"
"Apa ini benar-benar sungguhan??"
"Apakah aku bermimpi" ucap para tamu undangan

"Lily tambah kagi cookies nya ya!" Teriak Lucas

"LUCASS!!!" panggil Athy teriak

"Apasih, aku itu punya telinga, tidak perlu teriak-teriak begitu"

"Jelaskan apa yang terjadi sekarang!"

"Sekarang ini ayahmu ulang tahun, lalu aku memberikannya hadiah, itu saja"

"YANG SERIUS!" teriak Athy sambil menampar Lucas

"Sakit.., kenapa sih kau ini?"

"Jelaskan sekarang!"

"Iya-iya, huftt.., Yang mulia selamat ulang tahun, ini hadiah dari saya, semoga suka"

"Bukan begitu!, Bagaimana kau bisa mendapatkan kembali Ibuku?!"

"Bukankah itu sangat mudah?, Tinggal ctak, langsung selesai"

"Lalu kenapa kau tidak melakukannya dari dulu?!"

"Karena tidak ada yang meminta"

"Kau itu!, Yah bagaimanapun juga.., terimakasih.., kau sudah membawa Ibuku kembali kedunia ini.., aku..., Aku sangat berterimakasih Lucas" ucap Athy sambil memeluk Diana

"Terimakasih ya.., ini hadiah terindah yang pernah aku dapatkan" ucap Claude

"Jadi hadiah dariku tidak indah begitu?, Ayah?!"

"T-tidak bukan begitu.., kau kan masih punya kalung yang sama seperti ini satu kan?, Pakaikan saja ke ibumu"

"Kau benar ayah!" Ucap Athy sambil memberikan kalung nya ke Diana

"Selesai!, Wahh~~, ibu!, Kau sangat cantik!"

"Kau juga"

"Maaf mengganggu, permisi sebentar, tolong ulurkan tanganmu" ucap Lucas kepada Diana

"Seperti ini?" Diana mengulurkan tangannya ke atas tangan Lucas, lalu Lucas memberikan sihir ke Diana

"Tolong tahan sebentar ya" ucap Lucas "selesai"

"Wahh, apa ini sihir?"

"Iya"

"Sihirmu besar sekali ya?"

"Tentu saja, dengan begini kau bisa menggunakan sihir, sekarang kau hanya perlu mempelajarinya saja, mintalah yang mulia untuk mengajarimu"

"Terimakasih ya, tuan penyihir"

"Lily mana cookies ku?"

"Sebentar saya sedang kesana-..." Mata Lily terbuka lebar melihat Diana disana dan menjatuhkan cookies nya

"Ha?.." heran Lily

"Lama tak berjumpa Lily" ucap Diana sambil memeluk Lily

"B-bagaimana bisa?, N-nona Diana.., hwaa" Lily memeluk bslik Diana sambil menangis

"Ada apa ribut-ribut ini?" Tanya Felix
"Apa yang sedang terjad-??"

"Felix!!" Panggil Diana

"N-nona?, Apa ini benar anda??, Benarkah?, Tidak mungkin"

"Ini aku Felix, aku Diana" ucap Diana, disitu Felix juga mulai meneteskan air matanya

"Seharusnya kau tidak melakukan itu" ucap seseorang yang tiba-tiba berada di pintu depan pesta

"Siapa kau?" Tanya Claude

End [ Suddenly i Became a Princess  ]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora