19. Beauxbatons & Drumstrang

898 122 10
                                    

Cassie duduk berdua dengan Edmund di salah satu kompartemen dalam perjalanannya ke Hogwarts. perjalanan mereka didominasi dengan keheningan karena Edmund lebih terfokus pada Daily Prophet yang sengaja dibawanya dari rumah.

"ini gila. kau benar-benar dibawa oleh mereka ?" tanya Edmund

Cassie hanya berdehem mengiyakan. ia malas untuk membahas hal mengerikan semacam itu.

"mereka itu bodoh atau apa sih ? untung saja kau selamat"

"yang kudengar mereka meninggalkan ku karena aku anak Lucius"

"kau lihat wajahnya ?"

Cassie menggeleng sebagai jawaban.

"mereka benar-benar gila !" protes Edmund lagi.

"sudahlah Ed, mereka memang gila. apalagi orang yang mereka panggil 'tuan' itu"

"ya. itu semakin membuktikan kegilaan mereka"

"dibanding membahas itu, bagaimana liburanmu Ed?"

Edmund kini meletakkan daily prophetnya dan fokus pada Cassie. "menyedihkan sekali.  aku mengunjungi Susan dan Peter di Brazil, tapi mereka malah menjadikanku budak"

"budak ?"

"kau tau ? seperti mengambilkan barang mereka atau membawakan tas salah satu dari mereka. merepotkan"

Cassie tertawa mendengar penuturan Edmund. Walau dirinya juga memiliki seorang kakak, namun kakaknya justru memperlakukannya seperti ratu. walau sekali-dua kali ia kerap mendapat perintah.

sekedar informasi, Peter dan Susan diangkat oleh bibi mereka menjadi anak dan bersekolah di sekolah sihir Castelobruxo sementara adik kecilnya Lucy belum memasuki usia pelajar.

"aku lapar. mau ikut mencari makanan ?" tawar Edmund sebelum ia membuka pintu kompartemen.

"aku ingin sesuatu yang manis. kurasa"

"manis ? bagaimana denganku ?" setelah itu Edmund pergi meninggalkan Cassie yang sedang mencerna kata-katanya. ia merasa seperti orang bodoh sekarang.

---

Seleksi siswa tahun pertama telah berjalan dengan normal tanpa hambatan kecuali langit greathall yang tiba-tiba bergemuruh dan kedatangan Mad-Eye yang mengembalikannya.

Dumbledore juga mengatakan jika Hogwarts akan menjadi tuan rumah untuk pertandingan terhormat -Turnament Triwizard- serta akan kedatangan tamu dari 2 sekolah sihir lainnya.

"bukankah hebat ? bisa kau bayangkan jika nantinya aku akan berkenalan dengan gadis-gadis cantik Beauxbaton ?" ucap Edmund bersemangat. entah kenapa ia PD sekali akan bisa dekat dengan gadis dari sekolah lain padahal perempuan-perempuan hogwarts juga tak kalah cantik.

"terserah saja. aku yakin kau akan kabur saat melihat gadis-gadis itu baru berjalan mendekat" sarkas Cassie "kudengar mereka punya caranya sendiri untuk berjalan"

"caranya sendiri ? apa mereka berjalan dengan kedua tangannya ?"

"not funny, Eddie"

"Don't call me Eddie. Itu menjijikan"

langkah kaki mereka berdua membawa mereka semakin dekat dengan asrama Slytherin jika saja seseorang dengan jubah berlogo singa memanggil Cassie.

"Cassie !"

"ada apa Oliver ?" jawab Cassie ramah sementara Edmund hanya memutar bola matanya bosan. "baiklah. Drama apa lagi sekarang ?" katanya.

"bagaimana kabarmu ? maksudku, setelah yang terjadi di stadion"

Different Side of MalfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang