Case 2. Meet the Devil

492 70 10
                                    

****** halo halo halooo... Gimana nih ? Kira - kira Yibo akan membantu Acheng atau tidak ya...? Yuuuk kita cek it out under the bellow..he he he he..😂😂😂

~~~~~~

      Angin berhembus sedikit kencang diiringi rintik hujan yang tiba - tiba saja mengguyur hotel Panthouse. Acheng dan Yuchen yang baru tiba di depan Hotel Panthouse, berdiri takjub di halaman hotel yang terlihat menjulang di hadapan keduanya. Acheng dan Yuchen berlari ke lobi hotel yang terlihat banyak pengunjung yang baru saja juga.

      Yuchen mendekati lobi hotel yang dipenuhi pengunjung yang mengantri, tentu saja mereka akan menginap di hotel panthouse yang terkanal sangat mewah dan nyaman.

      Panthouse memang terkenal dengan kemewahan dan kenyamanan dalam pelayanan hotelnya tapi bukan hanya itu Panthouse juga memiliki pegawai yang sangat loyal dan bertanggung jawab dalan melakukan kewajibannya.

      Acheng dan Yuchen kini ikut mengantri bersama pengunjung yang lainnya. Saat hampir semua pengunjung telah pergi ke kamarnya masing - masing dan giliran mereka tiba.

      " Tuan, ada yang bisa saya bantu ?"  Recepsionis itu tersenyum dan bertanya dengan ramah.

     Yuchen membalas senyuman ramah recepsionis." Bagaiamana kami bisa bertemu dengan Wang bersaudara ?"

      " Maksud anda pemilik Panthouse ?" Si petugas recepsionis itu kembali bertanya.

      "Iya, itu maksud saya." Yuchen menganggukan kepalanya dan terseyum kembali. " Dimana keduanya berada ?"

      "Anda bisa menemui keduanya di lantai paling atas Panthouse ini. Apakah anda sudah punya janji dengan keduanya atau salah satunya mungkin ?" Sang receptionis muda itu menatap Yuchen dan Acheng bergantian. Dia menunggu reaksi kedunya. Beberapa detik kemudian dia melanjutkan perkataaanya lagi." Boss kami tidak suka jika ada orang yang menemuinya tanpa janji."

      " Lantas kami harus bagaimana?" Acheng menyela percakapan antara resepsionis dan Yuchen. " Kami benar - benar harus bertemu mereka. Ini urgensi!" Suara Acheng terdengar tidak sabar.

      "Begitu ? Baiklah, silahkan tuan - tuan menaiki lift untuk ke lantai paling atas. Tapi maaf saya tidak bisa menjamin boss kami bisa bertemu atau tidak. Silahkan!" Recepsionis muda itu mempersilahkan Yuchen dan Acheng untuk masuk ke dalam hotel. " Fanxing, antarkan mereka ke lanatai atas!"

      Fanxing melirik orang yang memanggilnya dan mengangguk. " Silahkan tuan - tuan ikut dengan saya."

     Yuchen dan Acheng mengikuti Fan Xing yang berjalan di depannya. Ketiganya menuju ke sebuah lift yang berada di pojok kiri lobby hotel. Dalam jarak sepuluh menit, lift yang membawa mereka sampai di lantai paling atas. Fanxing mengajak Yuchen dan Acheng menuju ruangan dimana kedua Wang berada.

     Lantai paling atas dari panthouse adalah ruangan juga kantor presiden direktur dan juga pemilik dari Panthouse. Ruangan itu berbeda dengan kantor advocate yang ada di lantai bawah. Ketiganya berdiri di depan pintu berwarna coklat tua yang terbuat dari kayu yang sangat tebal dan kuat.

      Ketukan di pintu terdengar nyaring. " Tok tok tok. Bos ada tamu untuk mu." Suara Fan Xing terdengar jelas dan nyaring. " Mereka urgensi, Bos!" Senyap tidak ada yang menyahut seorang pun. " Bos, kami depan pintu ! Ting tong ting tooong. " Beberapa kali Fan Xing menekan bel yang ada di pinggir pintu berwarana coklat itu.

      Tetap tidak ada yang menyahut, hanya pintu yang ada di depan mereka perlahan terbuka. Sesosok gagah dan tampan kini berdiri tegak di ambang pintu, Haikuan berdiri di sana dengan wajah ramah. " Maaf aku telat menyambut."

The Devil ADVOCATEWhere stories live. Discover now