Bab 1

288 17 2
                                    


Cut!!

Suara teriakan sang sutradara membuat semua kru dan para pemain bertepuk tangan meriah. Pasalnya hari ini mereka telah menyelesaikan proses syuting episode terakhir. Para pemain serta kru beristirahat dan membereskan semua perlengkapan syuting.

Meen Nichakoon, atau biasa di panggil Meen merupakan seorang aktor papan atas yang sekarang berusia 24 tahun. Di usianya yang menginjak kepala dua itu, karirnya semakin melonjak karena membintangi sebuah film yang sangat bagus dan banyak orang yang menyukainya.

Ayahnya asli orang Thailand sedangkan ibunya orang Indonesia. Dan kini Meen menetap di Thailand. Meen punya banyak penggemar, bukan hanya di dalam negeri, banyak juga penggemarnya yang berasal dari luar negeri. Setiap hari tidak sedikit penggemarnya yang datang ke lokasi syuting, bahkan banyak juga yang membawakan hadiah baik itu berbentuk barang ataupun food support.

Banyak hal yang membuat seorang Meen menjadi idola di kalangan remaja dan juga dewasa. Selain baik tentunya, Meen dikenal sangat ramah kepada penggemarnya, murah senyum dan acap kali menyapa penggemarnya. Terkadang, Meen tak segan-segan untuk mengobrol dengan fansnya.

Seperti sekarang Meen tengah mengobrol dengan beberapa fansnya

"P'Meen, apa kamu lelah hari ini?" Tanya salah satu fansnya.

Meen menggeleng seraya tersenyum,"Tidak, saya sudah biasa."

"Maksud aku apa phi tidak lelah tampan terus?"

Meen tertawa mendengar gombalan dari fansnya. Hal seperti itu memang sudah sering terjadi, tak jarang fans yang mencoba menggoda Meen.

Di usianya yang sudah terbilang sudah dewasa, Meen sama sekali tidak mempunyai pasangan. Meen memang tidak terlalu memikirkan hal tersebut, tapi bukan berarti dia menutup hatinya untuk seseorang. Hanya saja Meen belum menemukan seseorang yang pas, yang membuatnya nyaman.

Krating, asisten sekaligus teman Meen mendekat lalu berkata,"Ayo Meen, kita harus pulang sekarang."

Meen mengangguk, dia lalu berpamitan dengan para fansnya,"Semuanya, makasih sudah mau mengikuti saya syuting hari ini. Saya pamit pulang dulu. Kalian hati-hati, jaga diri kalian yaa."

"Iya... P'Meen juga hati-hati dijalan." Ucap beberapa fansnya.

Meen mengangguk, melambaikan tangannya, "Bye bye."

Saat mereka berada di lobby, seorang perempuan memanggil Meen.

"P'Meen?!"

Langkah mereka terhenti, lalu membalikan tubuhnya. Mereka melihat Namfah tengah berjalan cepat ke arahnya. Meen menatap Kratting seolah bertanya ada apa, Krating lalu mengendikkan bahunya, dia juga tidak tau kenapa Namfah tiba-tiba menghampiri mereka.

"P'Meen, aku boleh numpang mobil kamu? Mobil aku di bengkel, lagi di perbaiki, kamu bisa antar aku pulang?"

Meen terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepalanya.

Namfah tersenyum bahagia,"Terima kasih P'Meen."

Mereka lalu berjalan menuju tempat parkir. Saat mereka sudah sampai disana, Meen melempar kunci mobilnya pada Krating.

Krating menangkapnya,"Meen, apa kamu lupa kita membawa mobil sendiri-sendiri hari ini?"

"Aku lagi malas menyetir, kamu saja. Nanti aku akan meminta orang untuk mengambil mobilmu disini."

Krating tampak berpikir, sepertinya Meen tidak suka jika hanya pulang dengan Namfah, Krating sudah lama berteman dengan Meen, jadi dia tau Meen risih dengan Namfah.

Sedangkan Namfah dia tampak kesal, dia sengaja tidak membawa mobil agar bisa pulang berdua dengan Meen karena Namfah tau jika Meen hari ini mengendarai mobilnya sendiri. Sial, ternyata rencana Namfah untuk berduaan dengan Meen tidak berhasil.

Complicated Love StoryDove le storie prendono vita. Scoprilo ora