Bab 2

154 15 1
                                    


"Krating, apa jadwalku hari ini?" Ucap Meen seraya mengelap keringat di wajahnya dengan handuk kecil.

Meen baru saja selesai main basket dengan Krating. Rutinitas Meen setiap pagi memang bermain basket karena itu adalah hobinya. Meen seorang selebritis dengan jadwal yang lumayan padat, tapi dia selalu menyempatkan diri untuk berolahraga seperti bermain basket ataupun gym agar tubuhnya fit, dan bekerja dengan semangat. Baginya, kesehatan adalah bagian terpenting dari hidupnya.

"Hari ini ada pemotretan untuk kalender tahun baru, setelah itu sudah tidak ada lagi." Ucap Krating sang sahabat sekaligus asisten Meen.

"Hari ini aku ada pemotretan dengan Mint kan?"

Meen menggeleng pelan, "Bukan Mint, tapi Namfah."

Meen mengernyit, "Namfah? Bukannya kontrak aku dengan Namfah sudah berakhir?"
Krating mengangguk pelan, "Aku juga tidak tau kenapa tiba-tiba Namfah mengambil kontrak lagi denganmu. Tapi aku dengar, pihak agensi membatalkan kontrak dengan Mint karena dia hamil."

Meen mendengus, bukannya dia tidak suka dengan Namfah, hanya saja sikap Namfah padanya kadang membuatnya risih. Namfah terus mendekatinya di belakang kamera membuat semua orang berasumsi sendiri. Banyak juga akun gosip yang memberitakan bahwa kedua sedang dekat, padahal mereka hanya berteman.

Tapi harus bagaimana lagi? Meen harus perofesional, dan dia tidak bisa membatalkan kontrak begitu saja tanpa alasan yang jelas.

"Baiklah, jam berapa?"

"Jam 10."

"Hm. Kamu bisa pergi dulu, aku ada urusan lain."

Krating  mengangguk, dia lalu pergi.

Setelah kepergian Krating, seseorang tiba-tiba datang.

"Mama, sejak kapan mama ada disini?" Tanya Meen yang kaget melihat Nataya berada di Apartemennya.

Pasalnya, sekarang Meen memutuskan untuk tinggal di Apartemen. Alasannya karena lokasinya tidak jauh dari tempat Meen bekerja.

"Sejak tadi."

"Kenapa mama tidak memberitahu Meen?"

"Memangnya kenapa? Apa mama tidak boleh datang ke Apartemen anaknya sendiri, hm?"

"Bukan begitu ma."

Meen menghela nafas, "Lalu, apa yang mama lakukan disini? Meen yakin, mama kesini bukan hanya untuk berkunjung saja, pasti karena ada maksud lain, iya kan?"

Nataya tersenyum, Meen seakan sudah hafal dengan kebiasaan ibunya itu.

"Baiklah kalau kamu sudah tau. Mama ingin tanya sesuatu padamu."

"Ada apa?"

"Kapan kamu akan menikah?"

Meen berdecak tidak suka, Nataya tersenyum, "Mama bercanda."

"Mama tadi tidak sengaja mendengar percakapan kamu dengan Krating. Kamu masih ada hubungan dengan Namfah?"

Nataya sangat tau bagaimana hubungan Meen dengan Namfah saat masih SMA, di tambah lagi berita tentang keduanya yang berpacaran menyebar luas di berbagai media, karena itu Nataya menanyakan kebenarannya.

Jujur, Nataya tidak suka dengan Namfah sejak dulu. Entahlah, Nataya merasa Namfah bukan perempuan yang cocok untuk anaknya.

"Aku dan Namfah hanya berteman. Mama jangan termakan dengan berita-berita diluar sana, mama sangat tau kalau Meen tidak akan pernah berpacaran lagi dengan Namfah."

Nataya bernafas lega, "Syukurlah, mama tau kamu pasti tidak akan mengkhianati mama."

Meen sudah berjanji pada Nataya untuk tidak menjalin hubungan dengan Namfah semenjak Meen bekerja sama dengan Namfah di agensi yang sama.

Complicated Love StoryNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ