Marry My Own Teacher-07

8.7K 1.2K 376
                                    

Minimal 375 votes, minimal 200 komen. (17:30-19:30 WIB) ➡️ UP!  

👩🏻‍🏫

"Besok lo pulang bareng gue."

Gwen menatap Morgan. Apakah tadi siang Morgan juga menyadari kehadirannya? Sepertinya sudah pasti, sudah pasti Morgan melihat dan menyadari kehadiran Gwen.

"Emang kenapa?" tanya Gwen.

"Nyokap gue mau kita singgah ke rumah."

Sejujurnya jawaban Morgan tidak sesuai dengan ekspektasi Gwen. Gwen mengangguk sambil tersenyum, "oke."

"Gue liat lo tadi siang, lo emang selalu naik ojol?"

"Kadang sama temen, tapi lebih sering naik ojek online." jawab Gwen seraya mereka menyantap makan malam hasil masakan Gwen.

"Lo bisa pulang sama gue, tapi kalo gue lagi nggak pulang sama Aiko. Lo masuk cuma di hari Senin sama Rabu, 'kan?"

Gwen menggeleng. "Mulai minggu depan aku ngajar dua mata pelajaran. Matematika sama Kimia, jadinya aku masuk dari hari Senin sampe Kamis."

"Di hari Senin sama Rabu, Aiko les, dia selalu pergi sama temennya. Lo cuma bisa pulang bareng gue di hari Senin sama Rabu, sisanya gue mau pulang sama Aiko."

Gwen mengangguk sambil tersenyum. "Nggak papa."

Morgan beranjak dari kursi dan pergi dari ruang makan seraya membalas pesan dari Aiko. Gwen juga ikut beranjak tetapi untuk membereskan meja makan dan setelah itu mencuci piring.

👩🏻‍🏫

"Bangsat." kata Morgan dengan pelan di dekat layar ponselnya lalu ia kirimkan voice note barusan ke grup yang hanya diisi oleh empat orang. Morgan, Ben, Natta, dan Vincent.

Morgan menjadi kesal karena Ben baru saja mengirim gambar yang merupakan thumbnail dari video dewasa yang katanya sedang Ben tonton. Morgan menatap jam ponselnya yang menunjukkan pukul 23:30 malam. Morgan menaruh ponselnya dengan thumbnail video dewasa yang terus memenuhi isi kepala Morgan.

Morgan beranjak dari tempat tidur untuk pergi ke kamar mandi, baru beberapa langkah, Morgan berhenti lalu menatap Gwen yang berbaring dengan posisi menyamping.

"Bukannya gue udah nikah? Bukannya dia harus kasih hak gue? Kenapa gue malah mau nyolo?" tanya Morgan dengan pelan lalu mendekati Gwen, tangan Morgan yang terulur untuk membangunkan Gwen ia urungkan saat melihat Gwen tampak tidur dengan pulas.

Morgan menghela napas frustrasi lalu pergi ke kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya yang muncul akibat ulah Ben.

Keesokan harinya, di pagi hari, Gwen menatap bingung Morgan di mana wajah laki-laki itu tampak masam. Sepertinya suasana hati Morgan sedang buruk, pikir Gwen.

"Aku cuma sempet bikin sandwich, nggak papa, 'kan?" tanya Gwen dengan tidak enak hati.

Morgan mengangguk seraya memakan sandwich buatan Gwen. Sambil mengunyah, Morgan menatap bagian belakang tubuh Gwen karena Gwen berdiri membelakanginya. Mata Morgan jatuh pada bokong Gwen yang menurut Morgan ukurannya tidak besar juga tidak kecil.

"Bukannya lo harus kasih hak gue?"

Gwen melirik sejenak ke samping dan ia mengerti dengan pertanyaan Morgan. Gwen balik badan, "hak kamu? Em... Iya."

Morgan menatap lurus Gwen di mana jika mereka sedang bersama, terlihat jelas Morgan yang mendominasi. "Kapan gue bisa dapet hak gue?"

"Bukannya aku harus siap kapanpun kamu mau?" Gwen melontarkan pertanyaan seperti itu bukan karena ia ingin sekali melalukan hal itu dengan Morgan, Gwen hanya sadar dengan posisi dan statusnya sebagai seorang istri yang harus melayani suami, melayani kebutuhan suaminya.

Marry My Own Teacher [COMPLETED]Where stories live. Discover now