Linda: “Keeey! Liat, nih, kelakuan Jae!” 😡
Jae: “Kok, gue?” 😶
Linda: “Lo bikin tekanan darah gue naik, Jae! Liat ini naskah berantakan gini kek kisah cinta lo!” 😤
Jae: “Enak aja! Kisah cinta lo, tuh. Gue pilih naskah itu karena gue inget sama lo.” 😩
Linda: “Berantem sini! Ayo!” 😠
Keysha—posisi editor senior—hanya menikmati pertengkaran Jae—posisi asisten editor—dan Linda—posisi editor 1. Tidak ada niatan menengahi.
Ekspresi Keysha: 😇☕
Afza: “Berisik ih!” 😕
Linda: “Afza, lo bela dia? Berarti lo musuh gue juga sekarang!” 😈
Afza: “Gue keganggu karena suara kalian. Susah njir buat fokus!” 😐
Bintang: “Padahal udah di earphone juga.” 😒
Diki: “Nggak tahu. Dia mau ikut andil pertarungan kali, Lin.” 😑
Redi: “Ajak gelud aja, Lin. Bertarung adalah gaya lantai 3!” 😇
Diki: “Ya, nih. Mumpung nggak bisa bertarung sama penulisnya mending bertarung sama asisten editor yang merekrutnya.” 😂
Bintang, Diki, Redi saling menyahut, jago sekali menyulut amarah Linda. Ajeng—posisi layouter—yang baru ke luar toilet malah mengambil posisi terdepan, di antara meja Linda dan Jae.
Ekspresi Ajeng: 😀🍸
Herdiansyah: “Seberantakan apa, sih, sampe ribut di pagi yang cerah gini?” 😶
Herdiansyah—posisi illustrator—ikut nimbrung ke kubikel Linda.
Bintang: “Ya, kalo naskahnya kaya gini Bin juga ogah!” 😥
Bintang—editor 2—mendorong kursi duduknya ke tempat semula.
Keysha: “Tapi Jae bilang ide si penulis bagus. Coba terima aja, editorin. Kamu kasih pengarahan juga sekalian. Bibit unggulan itu kalo dipupuk.” 😳
Keysha bersuara dari tempatnya.
Para manusia yang mengerubungi kubikel Linda menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.
Linda: “Oke, sebelum gue ambil naskah ini lo jangan dulu teken kontrak. Ada baiknya lo baca sebelum gue tangani, mau?” 😊
Keysha: “Kirim sekarang ke surel gue.” 😉
***
Bintang hampir meledakkan tawa, begitu juga kedua proofreaders—Diki, Redi—yang sedang berada di kubikel Bintang. 😂😂😂
Herdiansyah: “Mata gue sebagai seorang illustrator aja merasa penat liat ketikan macam itu, apalagi lo wahai editor senior.” 😐
Afza: “Lagian itu pakai spasi baris ukuran berapa, deh?” 😢
Linda: “Biarin, Af, biar mampus si Key.” 😊
Bertepatan dengan Linda yang sudah mengatupkan bibir, Keysha menarik rambutnya sendiri dan nyaris berteriak.
Keysha: “Ajigileeee! Bawa gue ke dokter mata, bawa gue, ayo!” 😡
Keysha berdiri dari duduknya dan menatap Jae tajam. Tahu akan apa yang terjadi Jae dengan otomatis berlari ke belakang meja Afza.
😡 👊 😨
Keysha: “Nggak bisa bikin penulisnya babak belur, gue bikin yang merekrut pulang dibawa ambulan, sabi, meren!” 😊👊💣🔪🔕🔕🔕🚑___________🏥
![](https://img.wattpad.com/cover/285528347-288-k933785.jpg)
VOUS LISEZ
Sttt, Jangan Biarkan Para Penulis Tahu!
Random!! Konten Keras !! Di kawasan ini hanya editor yang berkuasa. Kalau kamu seorang penulis, lebih baik kau menyamar di antara kami sebelum kamu babak belur sendirian dan bersiaplah menjelek-jelekan tulisan sendiri.