20. Mama dimana?

1.5K 165 14
                                    

Rekomendasi lagu:
Judul: you are my sunshine,
by : Christina Perri
-----------------------------------------------------------
"Jisung sayang.."

Jisung terbangun disebuah rumah kecil miliknya dulu.
Dia terbangun dan terlihat mamanya yang memakai apron sambil membawa nampan yang berisikan cookies kesukaannya

"Mama," panggil Jisung, Jisung turun dari ranjangnya dan mendekatinya.
Dengan tangan yang gemetar dia menyentuh lengan lembut mama.

"Mama," panggilnya lagi, mama Jisung menatapnya lalu tersenyum padanya.
"Anak mama yang ganteng ini apa kabar sayang?"

Jisung tidak dapat mengeluarkan kata katanya, dia asik menatap wajah indah yang dia rindukan selama ini.
Dia mengusap wajah mamanya lalu memeluknya erat, luka pada tubuh Jisung pun seolah olah hilang digantikan rasa nyaman.

"Mama, Jisung kangen," ucapnya, wanita itu hanya tersenyum dan menepuk bahunya lembut.
"Mama juga sayang," balasnya.

Jisung terisak bukan main saat wanita itu mengeratkan pelukannya.
"Kamu gimana? Mereka baikkan?" tanyanya tanpa melepaskan pelukan Jisung.

Jisung tidak dapat menjawabnya, dia masih asik menangis dalam pelukan sang mama.
"Baik..." balas Jisung, dia tersenyum sejenak.

"Kamu lapar?"

Jisung mengangguk, tubuh kecil Jisung menunjukkan jika dia tidak dirawat dengan baik dengan mereka.
"Kamu mau cookies?"

Jisung menatap setiap pergerakan mamanya, dia tertawa kecil saat mamanya itu teledor memasukkan garam dalam teh miliknya, "Ini cookies kamu sayang," ucapnya. Jisung tidak menjawabnya dia masih asik tersenyum menatap wajah yang dia rindukan.

"Sayang?"

"Mama, panggil aku sayang terus," ucapnya.

"Dengan senang hati sayang," ucap wanita tersebut.

Dia mengulurkan tangannya pada jisung dan mengelus surai rambut Jisung, wajah anaknya yang sangat tampan merupakan hiburannya.
"Kamu diapain aja sama mereka?"

Jisung menaruh cookies tersebut perlahan dan menatap mamanya, "Mereka baik ma."

"Sayang, mama pernah bilang apa sama kamu? Jangan pernah berbohongkan? Kenapa kamu bohong?"

"Tapi mama ga marah kan kalo Jisung jujur?"

"Asalkan kamu jujur," ucapnya lalu mencium tangan Jisung.

Dia membuka pakaiannya perlahan dan terlihat luka yang telah Yoona buat pada dirinya.
Dia mengerutkan dahinya saat melihat luka pada tubuh anaknya, luka bekas kayu, sabuk bahkan luka di kepala jisung juga terlihat pada pandangannya.

"Siapa yang  giniin kamu? Mereka?"

Jisung menggeleng, "Cuman bunda ma! Kakak nggak pernah! Tapi ini gara gara aku nakal."

Dia menggeleng, "Kamu anak baik, kamu ga pernah nakal."

Dia meneteskan air matanya, "Mama gak seharusnya ninggalin kamu sayang," kini dia menarik Jisung dalam pelukannya dan menepuk punggung putranya.
"Maafin Mama ya," dia menepuk punggungnya berkali-kali.

"Kamu ikut mama mau nggak?" tanyanya, Jisung menatapnya sendu, bibirnya melengkung kebawah, "Kakak?"

"Sayang, kalo kamu diginiin mama gasuka. Pangeran mama gaboleh dipukul kayak gini."

Jisung menghapus air mata yang keluar dan mengalir pada pipi mama.
"Mama ga usah khawatir sama Jisung, Jisung anak kuat," ucapnya, wanita tersebut menahan tangan Jisung dan menciuminya berkali kali.
"Mama kangen kamu sayang."
_
_
_
_

Untuk Bunda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang