ꗃ Chapter 24

335 50 6
                                    

"AAARGHHH BANGSAT!"

Prang! Haruto emosi dan memecahkan gelas yang berada diatas meja, Jeongwoo yang juga baru masuk rumah dikejutkan dengan tingkah Haruto. Ia tau kalau Haruto sedang emosi, tapi itu jelas punya kakaknya dan malah Haruto pecahkan. Tidak sopan.

"UDAH TO, LO  EMOSI TAPI GAK GINI CARANYA!" Jeongwoo membentak Haruto agar sadar, namun pemuda itu malah mendapat tatapan tajam dari Haruto tepat dipipi kirinya. Dengan sigap, ia bangun dan membalas pukulan itu.

"Gue tau lo sayang sama Asahi, gue tau lo itu bucin ke Asahi, tapi gak kaya gini To" ucap Jeongwoo menarik merah baju sekolah Haruto.

"Mereka cuma nolongin Asahi, mereka gak ada maksud apa apa, dan lo liat sendiri kan kalo lo ga bisa lawan mereka ber sepuluh itu" lanjut Jeongwoo.

Memang rencananya jadi dijalankan, tapi tanpa disangka mereka bertambah menjadi sepuluh orang. Tentu saja mereka tidak bisa melawannya hanya berempat, terlebih lagi badan mereka dan kekuatan mereka 2 kali lebih besar dari Haruto dan teman temannya.

Wajah Haruto juga bonyok gara gara tadi, bukan hanya Haruto. Jeongwoo, Jaehyuk dan Jay juga. Asahi dan Jungwon juga kena pukul.

Sekarang mungkin Asahi sudah di rumah, tapi tidak tau di rumah siapa. Karena saat itu, ada dua teman baru Asahi yang kebetulan lewat dan melihat itu. Jadi mereka membawa Jungwon dan Asahi yang sudah hampir pingsan untuk ke pinggir dan membantu melawa 10 orang itu. Tak hanya itu, Haruto yang memang sudah lemas tidak bisa membawa Asahi. Jadi 2 orang itu membawa Asahi. Bukannya berterimakasih, Haruto malah kesal. Semuanya jadi kacau.

"Semuanya kacau Woo, gue ga bisa jaga Asahi. Gimana kalau bang Yoshi tau itu semua karena gue?" ucapnya dengan penuh penyesalan, tapi ini bukan salah Haruto 100% tapi Jungwon juga salah.

"Gapapa Haruto, luka Asahi ga terlalu parah, tapi kita bisa tutupin itu sampai sembuh dan bang Yoshi gak akan tau" ucapan penenang dari Jeongwoo, namun tidak berpengaruh bagi Haruto.

Haruto hanya memikirkan bagaimana caranya agar Yoshi tidak tau dan Haruto tidak dipisahkan dengan Asahi. Dia menyesali perbuatannya.

"Sekarang kita obatin aja dulu, abis ini gue mau kerumah Jaehyuk liat keadaannya dia"



Asahi sekarang berada dirumah kedua temannya barunya itu, belum ada yang pulang dan rumah masih sangat sepi. Rumah yang besar dan banyak penghargaan di dalam rumah itu, sangat hebat. Asahi sedang menunggu tuan rumah mengambilkannya obat untuk mengobati lukanya, walau hanya satu, tapi itu sakit.

"Sa, mau gue obatin atau obatin sendiri?"

"Obatin lah" sahut pria yang memakai kaca mata itu, namun pria lainnya menatap dia seolah ingin mengajak untuk bertengkar.

"Sendiri aja"

"Gak deh, gue aja yang obatin ya?" izin pria tersebut dan Asahi langsung menyetujui itu tanpa berfikir lagi.



"Lo suka sama Asahi?"

"Menurut lo?"

"Dia udah punya Haruto, jangan lo ambil Choi Taehun"

"Hm, terserah"

"Dibilangin jangan bandel, atau lo mau keluar dari rumah ini?"

"Apapun demi dia"

"Sialan, gue peringati sekali lagi, jangan suka sama Asahi kalo lo gak mau mati muda."

•⊰┈─────────·ꗃ·────────┈⊱•

ngok.

pen banget nge benerin alurnya, ngerapihin ceritanya tapi males banget, sibuk banget sekolah gw.

gw sibuk sekolah, sibuk belajar kenapa ga pinter pinter ya? kek pas pas-an banget anjir, terus juga otak gua kalo beku banget...

CLBK ¦ HarusahiWhere stories live. Discover now