11. Senja di Upuk Timur

64 6 0
                                    

happy reading
playlist : Rapsodi - JKT48

.

"Sky."

"Apa?"

"Indah, ya."

Perempuan itu bergumam. "Namanya juga senja."

"Bukan senja, tapi lo."

Sky mendelik pada laki laki di sampingnya, tengah menatap dalam dengan manik mata yang bersinar karena silau senja yang menyorotinya.

"Ngawur."

"Iya, ngawur. Emang cuma masa depan kita aja yang indah."

Sam terkekeh saat dorongan kecil dari Sky membuatnya sedikit terhuyung kebelakang.

"Mau kemana?!" Tanyanya saat perempuan dengan rambut di gerai itu berlari ke belakang.

"Ke mobil!"

Sam berlari di atas rerumputan pendek yang cukup basah karena terguyur air hujan, mengikuti langkah Sky menuju mobil di pinggir pantai.

Indah. Sam berkata jujur saat mengatakan itu tadi.

Baik pemandangan disana, ataupun perempuan cantik yang ada di depannya.

Rambut panjang Sky terlihat bersinar di bawah sinar senja yang mulai turun, wajah kegirangan dari perempuan itu membuat hatinya menghangat, ingin memeluknya erat.

Sam membuka pintu mobil, mengambil keset kaki yang tersedia didalamnya, dan meletakkannya di atas rerumputan yang lalu ia duduki dengan punggung bersandar pada mobil di belakang. Posisi Sky duduk menyamping di kursi kemudi dengan pintu terbuka.

Keduanya menatap senja, diringi hembusan angin kencang yang menggerakkan air tenang di depan sana.

"Kay."

"Apa?"

Helaan nafas terdengar berat, Sky menoleh menatap Samudra yang nampak memandang langit dengan sendu.

"Dalam hidup, kita di ajarin buat gak bergantung pada pelangi. Karena dia tak pernah berjanji untuk datang lagi. Tapi bergantung lah pada sang senja, yang tetap kembali meski tak pernah di mintai janji."

Laki laki itu terkekeh dengan kepala tertunduk dalam. Membuat Sky mengulum senyum kecil.

"Tapi bodohnya, gue malah bergantung pada sosok seperti pelangi."

Sky kembali menatap senja, serta hamparan laut biru yang terbentang luas di depannya. Gulungan ombak saling mengejar satu lain untuk mencapai bibir pantai

Ia tersenyum getir saat berusaha menguatkan hatinya untuk mulai bersuara, menanggapi ucapan Samudra.

"Lo tau kenapa? Karena pelangi itu indah, dia punya puluhan warna yang bisa buat kita lebih dari sekedar tenang. Dan sialnya.."

"Kepergian sosok seperti pelangi selalu membekas."

Sam tau betul, sosok pelangi yang mereka maksud itu siapa. Ia lupa, jika ada orang lain yang lebih merasakan sakit atas kepergian sosok tersebut.

Pasti berat bukan menjadi Sky?

Jika ia saja masih belum bisa melupakan memori masa lalu, apa kabar dengan Sky yang statusnya sebagai pacar dari yang meniggalkan?

Galih. Dia meninggalkan harapan besar dari seorang perempuan rapuh seperti Sky.

Apa yang laki laki itu pikirkan saat ia merelakan salah satu ginjalnya untuk Sam? Yang mana hal itu sama dengan merelakan separuh dari hidupnya.

ARNAWAMA [END]Where stories live. Discover now