i'm sorry

424 62 20
                                    

Author pov

Satu bulan telah berlalu begitu saja sejak mereka resmi menjadi pasangan suami istri. Dan selama itu pula tidak ada perubahan atau perbedaan yang terjadi pada pasangan baru itu.

Mereka- Benarbenar asing. Tanpa ada saling berbicara. Tanpa saling menyapa- bahkan hanya sekedar untuk menatap pun- tak ada.

Bagaimana mau berbicara atau menyapa sedangkan hanya untuk sekedar saling melirik saja, tidak.

Disisi lain, Selfi berusaha keras sejak ia mulai memasuki rumah yang akan menjadi kehidupannya itu. Dia, selalu berusaha untuk melakukan apa yang memang harus ia lakukan selayaknya seorang istri kepada sang suami. Tetapi tanpa ia ketahui, selama itu pula- sang suami Abian Fauzul Ananta yang mengetahui apa saja yang hendak ia lakukan itu, membuat Fauzul berusaha keras pula untuk menggagalkan usaha selfi.

Di saat istrinya rela menunggu ia pulang hingga jam dini hari bahkan sampai tertidur di sofa ruang tamu. Tetapi, fauzul sama sekali tidak menghiraukan itu. Dia, benar-benar tidak peduli akan istrinya. Bahkan fauzul yang dengan sengaja pulang di jam dini hari hanya karena ia tidak mau melihat wajah sang istri. Tapi sayangnya setiap ia pulang ia akan selalu melihat istrinya yang tertidur di sofa, dia melongos begitu saja tanpa berniat untuk membangunkan istrinya itu.

Pagi hari pun sama. Selfi sengaja bangun pagi-pagi sekali hanya untuk menyiapkan keperluan suaminya, seperti sarapan mungkin? tapi- tidak.
Setiap pagi yang selfi temui hanyalah kekosongan tanpa siapa pun disekitarnya. Tentu saja karena mansion indah itu hanya ada dia dan suaminya tanpa ada seorang pun asisten rumah tangga.

Faul sengaja untuk tidak memberikan seseorang berupa asisten rumah tangga di mansionnya yang indah itu. Padahal sebelumnya ada puluhan para pekerja di mansion nya itu yang bahkan ketika ia sendiri pun tidak ada disana. Karena memang, niatnya memang ingin membuat istrinya itu tidak betah- merasa sendiri- lelah yang akhirnya frustasi, yang demikian memudahkannya untuk membuat istrinya itu pergi dengan sendirinya atau paling tidak kembali pada orang tuanya tanpa perlu ia paksa.

Drrt

Drrt

Drrt

Suara ponsel menyadarkan seseorang yang tengah duduk di balkon kamarnya bahkan dia tak sadar bahwa dia sudah menangis selama itu.
Suara dering itu akhirnya membuat ia tersadar dari lamunannya bahkan dia sedikit terkejut saat mendapati air mata di pipinya, tapi dengan cepat dia menghapus air mata itu lalu mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan, dia perlu menenangkan dirinya sejenak sebelum mengangkat panggilan yang ternyata dari sang ibu.

"halo maa...
selfi baik, sangat baik...
mama tenang saja, kak fauzul memang yaa sedikit cuek, tapi percayalah, dia mengurus selfi begitu baik maa...
iyaa, mama tenang saja nanti selfi akan mengatakan pada kak fauzul hmm...
yasudah, mama juga, dijaga kesehatannya, selfi tidak mau mama jatuh sakit...
yeahh see you mam"

Tut

Begitu panggilan itu mati. Dia terdiam dan terus menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong. Dia menggenggam ponselnya dengan erat. Tanpa bisa menghentikan, air mata itu kembali mengalir di pipinya tapi dengan cepat pula ia hapus air mata itu dengan kasar lalu menghembuskan nafasnya dengan panjang.

Vrommm

Vromm

Selfi mengerucutkan keningnya saat mendengar suara itu, ia melihat jam yang berada di lengan kirinya seraya ia bangun dari duduknya. Dia terdiam sejenak saat melihat bahwa suara bising itu ternyata suara dari mobil sang suami yang entah ada angin apa sehingga siang ini fauzul terlihat berada di rumah. Tetapi ada yang aneh di penglihatannya.

My cold Husband Where stories live. Discover now