Maaf

2.3K 273 14
                                    

Twins Family

"H-hai Jen.."

Jeno hanya tersenyum sekilas saat mendengar sapaan canggung dari seseorang yang kini disebelahnya.

"Jeno, aku bawa nasi goreng nih. Kamu suka nasi goreng kan?"

Jeno melihat sodoran dari seseorang itu dan menerimanya dengan anggukan dan senyuman manis nya. Membuat jantung seseorang itu semakin berdegum kencang.

"Makasih." ucap Jeno.

"Jeno--"

"Nama Lo Lia kan?" potong Jeno.

Mendengar pertanyaan itu membuat Lia spontan mengangguk dan tersenyum. Lia merasa sangat senang, seorang Jeno ternyata mengetahui namanya.

"Lo anak baru kan?"

"I-iya, aku baru pindah kesini."

Mendengar jawaban Lia yang sedikit gugup, membuat Jeno tersenyum menatap Lia.

"Tenang aja, gak usah gugup gitu."

Pipi Lia seketika bersemu merah mendengar ucapan Jeno yang menurut nya sangat lah lembut.

"Lo suka kan sama gue?"

Lia sedikit terkejut dengan pertanyaan dari Jeno. Tidak, tapi sangat terkejut. Bagaimana bisa Jeno mengetahui dirinya menyukai Jeno.

"Kok kamu tau aku suka sama kamu?"

Kini Jeno memalingkan pandangan nya dan menghela napas.
"Kalau suka kenapa gak bilang?"

"A-aku takut." jawab Lia pelan.

"Takut?" Tanya Jeno menatap Lia.

"Aku.. Aku takut kamu gak suka sama aku."

Entah kenapa, perkataan Lia tersebut membuat Jeno tersenyum kecut.

"Tapi kenapa Lo gak takut nyakitin hati seseorang?"

Kening Lia mengernyit tak mengerti. "Maksud kamu?"

Jeno kembali menghela napas dan kembali memalingkan wajah nya.

Jeno teringat, semalam ketika dia terbangun, dia akan bersiap untuk melaksanakan solat malam. Tepat saat dia akan membuka pintu ruangan tempat solat, dia mendengar sebuah perbincangan yang membuat nya langsung terdiam.

"Gue bukan hanya sodara kembar Lo, tapi gue juga kakak buat Lo...

...Chan, yang harus Lo tunjukin gak cuma kebahagian doang, Lo juga berhak tunjukin kesedihan Lo...

...Lo ingat apa kata Ayah, sesama sodara kita harus saling berbagi, mau itu kebahagian ataupun kesedihan. Kita memang butuh privasi, tapi seenggak nya sekarang Lo keluarin keluh kesah Lo ke gue Chan."

"Jun... Curhatan gue ini bakal sama kek yang biasanya, Lo tau itu."

"Gue bilang cerita yaa cerita!"

Haechan mendelik sebal. "Katanya kita butuh privasi, tapi kenapa Lo nyuruh gue ceritain hal privasi gue?!"

"Haechan--"

"Stop, gak usah ceramah lagi, gue bakal cerita nih...

...Cewek baru yang gue curhatin waktu itu ternyata bukan naksir gue, tapi naksir si Nono. Gue pas denger dia minta nomor Nono, jujur hati gue kegores, dikit. Dikitttt banget. Tapi Jun...

...Lo tau kan pepatah 'sedikit demi sedikit lama lama jadi bukit'? Begitu juga luka di hati gue, emang dikit sih tapi kalau sering jadi banyak. Awalnya perih lama lama jadi pedih, sakit Jun. Tapi lagi, karena udah sering jadi udah terbiasa, gue gak apapa...

...Udah gue ceritain tuh. Yuk lah kita balik ke kamar, tidur lagi sebelum subuh."

Jeno kembali menghela napas dan menatap Lia.

"Lia. Seharusnya kalau Lo suka sama gue langsung bilang ke gue, jangan pake perantara segala."

Kini Lia semakin tak mengerti apa yang dimaksud Jeno.

"Jangan hanya karena gue, Lo jadi nyakitin hati seseorang."

Lia masih diam tak mengerti. Apa maksud Jeno? Situasi apa yang saat ini terjadi? Lia sungguh tak mengerti.

"Ada hati yang tersakiti karena Lo Lia."

Deg. Seketika jantung Lia seperti berhenti berdetak. Pikiran nya semakin tak menentu. Siapa? Siapa yang dia sakiti? Apa yang dia perbuat hingga ada seseorang yang tersakiti?.

"Jen--"

"Haechan." potong Jeno.

"H-hah?"

"Kenapa Lo deketin Haechan cuma buat deket sama gue? Gue gak suka orang yang menggunakan suatu perantara untuk sesuatu yang lain...

...Gue apresiasi perjuangan Lo buat dapetin gue. Tapi itu salah Lia, gak seharusnya perjuangan Lo itu sampe nyakitin orang."

Kini Lia menunduk dalam, pikirannya mulai kacau. Secara tidak disengaja dia telah menyakiti hati seseorang.

"Maaf Lia, gue harus pergi."

Jeno benar-benar meninggalkan Lia seorang diri yang kini tengah menahan tangis dalam diam.

Banyak pertanyaan yang kini muncul dikepala Lia. Apa dirinya salah mendekati Haechan untuk meminta nomor Jeno? Apa dirinya sekejam itu hingga Jeno kini membencinya?

#Twins Family#

Twins Family || DreamiesWhere stories live. Discover now