EX- | MINSUNG ✅ [END]

13

  "Eomma... " perempuan itu bersimpuh tepat ketika sang Ibu membuka pintu. Ia terisak, airmatanya terus mengalir selama dalam perjalanan menuju rumah orangtuanya. Kakinya seakan tak mampu lagi untuk berdiri tegak, ia lemah, hatinya hancur dan ia membenci dirinya sendiri. Memikirkan kata maaf pun rasanya tidak akan ia berikan bahkan untuk mengampuni kesalahan lalu yang ia buat. Bodoh, menjadi satu kata yang terus ia lontarkan pada dirinya.

Melihat pemandangan tersebut tentu membuat wanita paruh baya itu membungkuk terkejut. Wajah putrinya sangat kacau sama seperti ketika ia tahu kalau dirinya mengandung dimasa muda dimana semua orang harus mengejar cita-cita dan gadis bernama Jaeyeon harus bertanggungjawab sendirian. Ibu Jaeyeon ingat persis bagaimana beratnya ia memberikan Lee Know pada orang lain. Semua orang yang terlibat bersalah, berlaku bagi Ibu Jaeyeon juga.

  "Jaeyeon-ah wae? Kau baik-baik saja kan? " tanyanya khawatir. Kedua tangannya memeluk sang anak, berharap dengan sentuhan lembut sang Ibu mampu meredakan kesedihan yang ia belum ketahui apa yang terjadi sebenarnya.

  "Eomma.. Aku tidak pantas menjadi seorang Ibu kan? " pertanyaan berkecamuk, Jaeyeon masih dalam isak tangis yang mendalam. Sore ini menjadi saksi bahwa Jaeyeon tidak akan pernah memaafkan dirinya.

  "Apa maksudmu? Katakan apa yang terjadi? "

  "Anakku eomma... " Jaeyeon semakin sesenggukan, tangisan pecah itu menggambarkan betapa berantakan hatinya saat ini. Tentu saja, siapa yang tidak akan merasa bersalah ketika sudah tega meninggalkan darah daging sendiri demi hidup nyaman dan menjaga nama baik keluarga. Bukan hanya tega, bahkan kata 'jahat' lebih pantas diberikan ketika semua beban itu ditanggungkan pada anak yang bahkan tidak tahu soal apapun. Iya, Lee Know harus menanggung pahitnya hidup atas dosa kedua orangtuanya.

  "Anak Il-hoon, Aku sudah menemukannya" tangan Jaeyeon mencekeram baju Ibunya, sakit sekali mengatakan itu, padahal selama jni Jaeyeon tidak benar-benar mencari Lee Know. Ia sibuk bekerja, lalu berharap anak itu kembali. 

Wanita tua itu mematung, seperti mendengar sambaran petir yang bisa membakar sekujur tubuhnya. Apa yang akan terjadi jika anak itu tahu ia sengaja dibuang? Apa yang akan terjadi jika Han Min Woo, menantunya jika tahu ini? Apa yang akan terjadi dengan Han Jisung cucuknya jika tahu kalau ternyata ia memiliki saudara?. Ketika tangisan sang anak semakin tidak bisa dikontrol. Akhirnya setelah delapan belas tahun tidak tahu keberadaan anak itu, ia mendengarnya lagi sekarang.

  "Dimana dia sekarang?" sang Ibu menggoyang-goyangkan bahu anaknya, berharap ia juga bisa bertemu cucuk pertamanya.

🌱🌱🌱

Langit gelap ia tatap dengan damai, menghirup aroma sore hari yang selalu menenangkan dari suasana lain. Lelaki itu berdiri ditempat kesukaannya, membuang segala penat hari ini sambil menunggu sang kekasih.

Ditelinganya masih terdengar jelas bagaimana semua orang bersorak dan memberinya tepuk tangan. Ia juga ingat betul ketika pacarnya sendiri yang pertama mendukung dirinya dihadapan banyak orang. Jisung tersenyum saat mengingat itu. Bahkan jika memang perasaan Lee Know lebih besar, maka sekarang perasaan Jisung melebihi itu. Jisung seperti menemukan sosok yang tepat untuk mengisi kekosongan hidup yang ia rasakan selama ini. Tidak ada perasaan sedih, bersama Lee Know semuanya membahagiakan.

Pintu rooftop dibuka, Lee Know datang dengan makanan yang ia pesan untuk dimakan bersama. Melihat sang kekasih yang belum menyadari keberadaannya, Lee Know lantas menaruh makanan itu lalu memeluk ceruk leher anak lelaki yang lebih pendek darinya dari belakang. Aroma yang sama, Lee Know benar-benar menyukai anak itu.

  "Sedang melihat apa? " bisik Lee Know ditelinga Jisung yang tentunya membuat Jisung sedikit terkejut.

  "Hyung? Kau sudah disini" ia mendongak untuk melihat wajah tampan Lee Know yang sekarang berkeringat. Jarak wajah mereka sangat dekat, semakin terlihat jelas bagaimana indahnya Tuhan ketika menciptakan Lee Know.