fiveteen

890 120 65
                                    


"huh lelah sekali hari ini"ujar namjoon sembari merentangkan kedua tangannya ketika sampai dirumah

bagaimana tidak lelah,setelah seharian bekerja dan bermalam menjaga seokjin dirumah sakit,ia sampai lupa beristirahat

sebenarnya hari ini ada jadwal meeting bersama klien barunya,membahas tentang pusat perdagangan cabang barunya di daegu,namun ia rasa ia harus mengurungkan niatnya kali ini,namjoon ingin diwakilkan saja,badannya sudah terlalu remuk,ia butuh tidur

namun saat namjoon merogoh saku celana kainnya guna ingin memberitahu sang sekretaris,namjoon tak menemukan presensi ponsel hitam yang selalu ia gunakan disaku celananya

meraba keseluruh saku lainnya,namjoon juga tak menemukan ponsel tersebut,alhasil ia yakin bahwa ponsel hitamnya tertinggal diruangan seokjin tadi

dengan malas dan menyantap kudapan seadanya,namjoon buru buru keluar dan mengemudi dengan cepat untuk mencapai rumah sakit,khawatir bila sang klien sudah menunggu kehadirannya namun namjoon tak kunjung jua

.

setelah sampai,namjoon akhirnya menemukan ponsel tersebut dinakas sebelah ranjang seokjin,syukurlah,gumamnya.

namun namjoon tak menemukan kehadiran seokjin disini,ia fikir mungkin saja seokjin ke toilet,tapi sehendak pulang,seharusnya namjoon menyapa seokjin dulu bukan?

"seokjin"ucapnya sembari berjalan dan mengetuk pintu kamar mandi yang berada diruang pesakitan seokjin

"saeng,kau didalam?"

tok tok

karena tidak ada yang menyahut,tanpa menunggu lama namjoon memutar kenop pintu yang tidak terkunci itu,dan benar saja seokjin tidak ada didalam sesuai dengan isi pikirannya

namjoon panik,bahkan ia baru menyadari seokjin tidak ada yang menjaga,hal bodoh yang ia buat bahwasannya ia tahu seokjin itu anaknya tidak bisa diam ditempat

menggeram marah,namjoon lagi lagi kembali emosi. kenapasih anak itu sulit sekali diatur,kalau begini kan namjoon jadi repot ,lagi

"dimanasih anak itu!"kesalnya

ia berjalan kelorong dan bertanya dengan resepsionis rumah sakit sekiranya barang kali ada yang melihat seokjin keluar

dan benar,tadi ada salah satu perawat yang melihat seokjin turun ke taman,saat ingin mengantar obat perawat tersebut melihat seokjin sedang bermain ayunan taman dibawah

"main ayunan?" ujarnya dan dibalas dengan anggukan perawat yang sedang mengisi biodata untuk pasien lainnya

buku buku jarinya memutih dan mengepal kuat,urat yang menonjol tegang dan alis yang berkerit hebat menunjukkan seberapa marahnya namjoon kali ini

ia tak habis pikir,bisa bisanya seokjin bermain ayunan dicuaca yang mendung seperti ini?dan juga kenapa ia tak bisa istirahat sebentar saja,mengapa selalu membuat orang kerepotan karena ulahnya

melangkahkan kaki tergesa,namjoon turun dengan hentakan amarah diedarkan pandangannya keseluruh halaman taman,namun ia tak menemukan seokjin kali ini

berjalan ke sisi kanan taman,namjoon dikejutkan dengan seokjin yang berusaha melompat kedanau,sial apa mau anak ini sih?!,gumamnya

namun saat namjoon ingin melangkah lebih cepat,kilatan petir yang meyambar pembangkit listrik ditepi danau membuat namjoon terkejut.ia terdiam sejenak ia melihat seokjin yang sudah sepenuhnya jatuh kedanau dengan lilitan infus yang tersangkut dilengan tangannya

"SEOKJIN!"matanya membelalak kaget dan berusaha berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan si bungsu yang perlahan tertelan air


                                                                       .

selepas pulang dari sekolah,ken bertujuan menjenguk seokjin,lagi

dari pada bosan dan termenung mematung di toko kecilnya,lebih baik ia menemani seokjin saja.toh seokjin juga hari ini pulang,sekalian saja ken menemaninya hingga diperbolehkan pulang

sebelum kerumah sakit,ken mampir sebentar membeli kue bulan berisi kacang merah kesukaan seokjin,kebetulan di perempatan jalan menuju rumah sakit ada toko kue yang baru buka.sekalian saja ken mampir dan membeli hitung hitung biar seokjin tidak bosan dengan makanan rumah sakit

biarpun tampang preman begini,ken ini orangnya perhatian,lho 

namun saat keluar dari toko dengan bingkisan kue kacang tersebut seketika langit jadi mendung,padahal sebelumnya terik sekali ken jadi urung membawa eskrim macha yang berada di trotoar jalan

namun kala ia melangkah untuk kembali jalan kerumah sakit,ken jadi semakin ingin membeli eskrim itu,salahkan saja anak kecil berkepang dua dengan paduan baju berwarna merah muda yang meledek ken dengan mata memincing menjulurkan lidah sembari menggodanya untuk menikmati eskrim corong berwarna hijau pekat tersebut

sial,kan ken jadi mau

setelah berdebat dengan pikiran sendiri,ken memutuskan untuk membeli,setelahnya ia berjalan menuju taman rumah sakit untuk rehat sebentar.dan juga ia mau menghabiskan eskrimnya terlebih dahulu,bisa bahaya bila ia bawa keruangan.pasti teman bulatnya itu meraung heboh dan bertanya mengapa tidak membeli dua ?!

ken jadi terkekeh ,membayangkan bagaimana seokjin yang mengamuk perihal eskrim.ia jadi teringat hutang teokbokki seokjin,sial kenapa ia bisa lupa?! ken harus menagihnya setelah ini

namun ia ingin menyantai dulu,sepertinya pinggiran danau merupakan tempat yang tenang untuk ken bersantai ria

meraba ponsel silver berkostum sailor moon miliknya,ken mengirim beberapa pesan untuk seokjin,takut takutnya seokjin mengamuk bila kedapatan ken datang keruangannya memakai seragam sekolah dengan balutan jaket hitam yang semalam ia pakai kala menginap dirumah sakit

to seokjin:

ken : jinnie,gue otw kamar lo tp bentar gue mau ngadem dulu ditaman

ken : gue gabolos ,tadi udah masuk .beneran deh

ken : mendung mendung gini enaknya ditaman main seluncuran sambil meratapi nasib

hah lelah sekali hari ini,kejadian disekolah tadi membuat ken benar benar kesal,rasanya ingin saja ia memukul wajah cha eun woo sampai petak seperti tokoh dalam film animasi,adudu. bisa bisanya ia mencoba menghasut ken yang sudah jelas jelas ingin mengabdi pada baginda muda  seokjin

ken sangat bersyukur bisa kenal dengan mahluk bulat seperti seokjin.menurut ken seokjin itu sulit ditebak,terkadang bisa diam dan terkadang bisa benar benar heboh,seokjin yang pelupa,seokjin yang bawel tapi ntah mengapa selalu memaklumi segala tingkah ken.seokjin yang penakut,namun terkadang galak.huuh bagaimana mungkin ia bisa meninggalkan seokjin begitu saja,belum lagi seokjin mirip dengan mendiang sang adik yang dikabarkan menghilang tanpa jejak sejak lima tahun lalu.kan,ken jadi rindu

namun kala ia ingin menghampiri danau,ken menemukan namjoon yang berlari tergopoh dengan kilatan amarah yang memancar dimata sipitnya,ken jadi bertanya tanya ada apa,ntah mengapa perasaannya mengatakan ada yang tidak beres kali ini

"oi namjoon hyung!"teriaknya sembari menyapa ramah sang orang yang paling menakutkanyang pernah ken temui

namun,senyuman ken luntur kala ia mengikuti arahan mata yang namjoon tuju,seokjin.namjoon berteriak nama seokjin beserta kepulan asap yang berada di ujung danau

bola mata ken terbelalak,seokjin?sial seokjin sedang tenggelam.

tanpa berfikir panjang,ken berlari sembari menghempas kue bulan berpita merah muda  yang sebelumnya ia beli,ken berlari begitu saja menghampiri dan yang ken lihat namjoon terduduk lemas

"ss-seokjin"ujarnya lemah

...................................

halo apa kabar semuanya?semoga sehat selalu ya





save meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang