Part 12

55 15 13
                                    

“Kamu belanja detergen? Biasanya Mama kamu yang belanja.” Jungkook berjalan bersisian dengan Yoona. Pria itu menaikan sebelah alisnya, meminta jawaban.

“Aku bantu Mamaku, lah. Kasian Mamaku repot. Jadi, untuk belanja bulanan biar aku yang bantu.”

“Oh, gitu?”

“Iya.”

Jungkook menarik sebuah kursi dan membiarkan Aluna duduk di sana. Kali ini mereka tengah berada di Solaria dengan agenda makan bersama. Erwin yang mengusulkan. Mereka duduk di sebuah bangku panjang. Taehyung hendak duduk di samping Yoona, namun Gista merebut tempat itu sehingga ia harus gigit jari dan duduk di antara Gista dan Erwin.

“Lo duduk di sana, ya?” tanya Taehyung ragu-ragu. Berharap Gista akan menawarinya untuk bertukar tempat.

“Iya, gue mau di sini. Kenapa? Lo seneng ‘kan duduk deket gue?” tanya Gista percaya diri. Sontak Jungkook dan Yoona menoleh. Yoona mengedipkan matanya, memberi isyarat agar Taehyung tetap menjaga sikap. Jungkook tersenyum asimetris menatapnya. Ia tahu bahwa di antara dua manusia ini ada yang sesuatu yang disembunyikan.

“Iya. Gue seneng duduk deket lo!” jawab Taehyung asal kena. “Puas lo?”

“Iyalah. Gue cantik. Masa lo nggak suka, sih sama gue?” goda Gista. Semua teman-temannya tertawa mendengar guyonannya. Kecuali Yoona.

“Apa yang lo bisa?” tanya Taehyung meladeni. Mungkin ini cara satu-satunya untuk tetap berkamuflase.

“Service gue oke, Tet.”

“Masa, sih?”

Ya nggak gitu juga, Bambang! Yoona menggeram di tempatnya. Kenapa Taehyung polos sekali, sih?

“Mereka cocok, ya?” tanya Jungkook seraya memandang Yoona dari samping.

Yoona meringis, mengangguk pelan. “Iya, cocok.”

“Kamu nggak cemburu aku dekat-dekat dengan Gista?” tanya Taehyung tanpa tedeng aling-aling. Yoona sedikit melotot menatap Taehyung. Jaga sikap, oey!

Sementara Taehyung dan Yoona sibuk bertukar kode, teman-temannya hanya sibuk saling senggol satu sama lain. Seperti menyadari bahwa di antara mereka ada hubungan khusus.

Jungkook menatap pergerakan aneh antara Taehyung dan Yoona. Ia tersenyum miring seraya mengeluarkan kotak rokok dari dalam saku, ia hendak membakarnya satu batang. Dengan sigap, Yoona menarik sebatang rokok dari tangan Jungkook, mematahkannya, dan menaruhnya di atas meja.

“Kenapa?” tanya Jungkook.

“Sudah kubilang jangan merokok,” ucap Yoona refleks. Semua teman-temannya melongo. Taehyung mengangkat sebelah alisnya, syarat tidak suka.

Taehyung berdeham pelan. Saat pelayan mengantarkan minuman untuk mereka, Taehyung langsung meneguknya hingga tersisa setengah.

“Kenapa jangan merokok?” tanya Jungkook mencoba menggodanya.

Aluna menggigit bibir bawahnya. “Ah, terserah lo, deh!”

“Kamu masih seperti dulu, ya? Nggak berubah.”

“Seperti dulu?” Erwin bergumam. Saling senggol tangan dengan Nara. Mereka berpikir sejenak. Apakah Jungkook yang ini adalah orang yang sama dengan Jungkook mantan calon suami Yoona?

“Woah, bumi benar-benar sempit.” Nara mengatupkan telapak tangan ke mulutnya secara hiperbolis saat menyadari semuanya. “Jadi ini mantan calon suami lo?” tanya Nara. Semua melongo, kecuali Taehyung.

“Kalian tahu kalau kita sempat mau menikah?” tanya Jungkook santai. Yoona memijit pangkal hidungnya, berada di keramaian dengan kondisi seperti ini membuat kepalanya cukup pening.

I Wanna Be Yours [KIM TAE HYUNG/V BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang