60. End

2.2K 78 2
                                    

Kini keluarga jiwon tengah berkumpul di makam Jennie

"Ayo kita pulang" jiwon mengajak keluarganya untuk pulang

"Aniya appa,kami ingin disini sebentar,kalian pulang lah terlebih dulu"

Jiwon pun pulang bersama Hanna

Tersisa tiga putri kwon yang sedang menatap makam baru itu

"Unnie,terimakasih sudah menjadi kakak yang baik untuk kami"

"Kau tidak gagal unnie,sama sekali tidak"

"Semoga kalian bahagia disana"

Lalice tersenyum dan Rosè menatap makam di sebelahnya

"Dan taehyung oppa,aku titip jennie Unnie,jangan biarkan dia sendiri"

"Kami mempercayaimu"

Lalice mengusap batu nisan milik jennie

"Unnie kami pulang dulu,nanti kita ketemu lagi,nee"

Jisoo,rosè dan Lalice berdiri masih dengan menatap makam jennie

"Kami sangat menyayangimu unnie" sorakan dari rosè dan lalice,sedangkan jisoo hanya mendengarkannya sesak

"Kami akan menemui mu"

"Jisoo unnie bilang kau sedang memantau kami sebagai bintang bukan"

"Tunggu cerita kami disetiap malam"

"Ayo kita pulang" jisoo menggandeng tangan rosè dan lalice

Ketika taehyung dikabarkan bahwa jennie akan dilepaskan alat alat penopang hidupnya,taehyung langsung pergi untuk menemui keluarga kwon guna menahannya tapi naas dia kecelakaan dan membuatnya meninggal ditempat

Mereka benar benar sudah ditakdirkan untuk bersama,bahkan ketika meninggalnya pun sama sama kecelakaan dan tuhan benar benar membuatnya bersama sehidup semati

☆☆☆☆☆☆☆

Jisoo mengelilingi kamar jennie dan ketika dia masuk,jisoo sudah disambut dengan bingkai besar poto keluarga yang jennie pajang di atas ranjang nya dan poto itu mereka ambil ketika jisoo berulang tahun

"Kau terlihat murung difoto ini jennie-ya"

Jisoo berpindah ke meja belajar jennie dan dia melihat poto bersama dirinya

"Disini kalo tidak salah ketika kita sedang berjalan di taman kan dan kau merajuk kepada ku karena tidak di diperbolehkan membeli ice cream ?".

Jisoo tersenyum melihat  poto masa kecil dirinya yang sedang tertawa dan jennie yang sedang memanyunkan bibirnya terlihat lucu

Dan berpindah ke kasur Jennie,ketika dia meraba batalnya ternyata ada selipan buku  diary milik Jennie,dengan penasaran jisoo membukanya lalu membaca lembaran pertama tidak ada yang janggal hanya biasa saja

Lembaran kedua pun sama sampai lembaran menuju akhir dia melihat tulisan yang membuatnya menangis

Daer diary

Aku hanya ingin bercerita,disaat aku ingin menumpahkan emosi ku biasanya aku datang keapada jisoo unnie,tapi mengapa sekarang rasanya aku ingin memendamnya sendiri,

Aku tidak tahu harus dimulai dari mana

Oke kita mulai dari ceritaku tentang keadaan kakak ku

Kakak ku memiliki penyakit yang sangat parah,bahkan dìa harus berjuang mati matian untuk mempertahankan hidupnya

Dia ingin menyerah tapi dengan egoisnya kami meminta dia untuk bertahan

Aku tidak tega melihat jisoo unnie selalu kesakitan untuk waktu yang begitu lama

Aku menahannya untuk memulai pengobatan di singapura  karena aku tidak ingin egois

Aku tahu seberapa tersiksanya alat alat dokter itu

Dan aku tidak ingin jisoo unnie bertahan dengan alat alat itu

Sepertinya kau tidak membuat keluargaku bahagia sebentar saja

Jika penyakit jisoo Unnie bisa di pindahkan,aku siap menampung nya,jisoo unnie adalah wanita yang kuat,kau salah jika ingin membawanya

Bawa saja aku kepadamu maka aku akan menyerah sesuai keinginan mu,aku bersumpah

Tuhan aku benar benar memohon kepadamu,tolong jangan membawa pergi kakak ku dia masih membutuhkan kebahagiaan yang belum sempat dia dapat

Jisoo menangis dengan permohonan jennie kepada tuhan

Jisoo pergi ke balkon kamar jennie

Menghirup udara segar dan mendongak ke atas

"Banyak sekali bintang malam ini"

Jisoo jadi teringat perkataan jennie dimimpinya

"Kau sedang menatap unnie?"

"Jika ia lihat kan unnie tidak menangis"

"Terimakasih atas permohonan mu kepadanya"

"Aku tidak sangka tuhan mengabulkan nya"

Jisoo tertawa menyakitkan

"Unnie memang tidak menangis jennie-ya tapi mengapa rasanya masih sesak"

"Bogoshipo uri jendukie"

"Semoga kau bahagia disana"

"Dan unnie akan terus mengingatmu sampai kapanpun"

Tidak terasa air matanya menetes dan tiba tiba ada yang memeluknya

"Keluarkanlah semuanya na,eomma akan menampungnya"

"Eomma~~~hiks,mengapa rasanya sangat sesak~~~hiks"

"Sesak sekali eomma~~~hiks"

Jisoo menapak nepak dadanya dan

Hanna semakin erat memluk jisoo guna memberi ketenangan

"Kau boleh menangis,tapi berjanji ini tangisan kesedihan yang terakhir"

"Jennie akan sedih melihatmu seperti ini"

Jisoo semakin menangis dia berdoa di dalam hati

"Tuhan,kau memang mengembalikan ibu beserta adik bungsuku"

"Tapi mengapa kau mengambil adik sulungku"

"Ku harap kau bisa menjaganya dengan baik"

"Aku menitipkannya kepada mu"

Bekasi,12 oktober 2021

Anyeoung

Ngga kerasa udah ending aja,sekali lagi terima kasih sudah mau membaca ceritaku ini dari awal sampe akhir

Udah ngga tau lagi mau ngetik apa,spichles sama semua ini,

Maaf jika ada yang kurang mengenakan dan kata katanya yang kurang baku

TUNGGU CERITA CERITAKU YANG LAIN😊

KALO AKU BUKA SESI TANYA JAWAB ADA YANG MINAT NGGA YAA;)

Lovely sister (jenchulichaeng) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang