Bertemu

5.8K 494 30
                                    

Saat ini Abi sedang memasak di dapur, dia sedang memasak untuk Ayah, Bunda dan Saudarinya. Berkali-kali ia terkena minyak yang masin panas. Dia menghela nafas lelah. Dia sudah tidak kuat dengan perlakuan Ayah, Bunda dan Saudarinya. Abi itu anak kecil yang masih memiliki umur 12 tahun. Dia sering di suruh ngamen lah ini lah itulah. Abi ingin sekola seperti Kakak perempuan nya, namun abi tau kalau keinginan nya itu hanya sebuah khayalan saja.

Abi itu anak yang lemah dia memiliki Imun yang lemah. Dia juga sering sakit-sakitan namun keluarga nya tak peduli. Jika sakit ia malah masih di suruh-suruh. Abi itu anak tegar dan masih lugu dan polos.

Selesai memasak Abi langsung membawa masakannya menuju meja makan. Namun saat sudah berada tidak jauh di meja makan. Abi tidak sengaja menjatuhkan Vas Bunga kesayangan milik Bunda nya

Bunda nya yang melihat langsung marah.
"Dasar anak gak tau diri, masih untung kamu masih tinggal di sini, dan kau terus saja bikin repot, lihat kau menjatuhkan Vas Bunga kesayangan ku" bentak Ibunya.

"Hiks Maaf Bun, Abi gak sengaja" Ucap Abi dengan sesenggukan.

"Gak sengaja, gak sengaja, kamu tau harga Vas Bunga ini mahal dan kamu malah memecah kan nya" Bentak Ayah nya lagi.

"Dasar gak tau di untung, udah hukum aja dia Yah, Bun" ucap saudari nya memanas-manasi.

"Hiks Jangan Bun, Yah, Jangan Hukum Abi, Maafin Abi, Abi tau Abi salah, Abi minta maaf" Ucap Abi menangis.

Ayahnya tidak mendengar dia menyeret Abi ke gudang dan melemparnya. Ayahnya langsung mengambil cambuk dan mencambuk Abi.

'Ctar'

"Ahkkk"

'Ctar'

"Ahkkk, s....sakit u.... udah Yah, A..abi janji gak ulangi lagi"

'Ctar'

"Ahkkkk, Ayah Abi....Hiks Ini...sakit udah Yah"

'Ctar'

"Ahhkkkk"

Abi terus di cambuk sampai 100 kali, namun saat baru 50 kali dia udah tumbang.
"Ck lemah baru segitu aja udah tumbang" Ucap Saudarinya.

"Udah Ayo kita keluarkan" Ucap Bundanya.

Mereka bertiga pun langsung keluar tanpa mengobati luka milik Abi. Bibir bocah manis itu udah pucat pasi badannya juga menggigil. Namun, mereka tidak peduli.

______________________
--------------------------------

Di ruang keluarga rumah itu,
"Yah, Bunda udah capek sama anak penyakit'an itu" keluh Bunda Abi.

"Bunda bener Yah, Abi tuh selain penyakit'an dia juga enggak becus dalam pekerjaan rumah" keluh Saudarinya.

"Ck terus kita harus apain dia?!" Tanya Ayah Abi.

"Mending kita usir aja dia Yah" ide Bunda Abi.

"Lalu kita akan memberikan alasan apa padanya?" Tanya Ayah Abi.

"Ck itu adalah mah gampang Yah, Bilang aja kalau dia itu enggak becus dalam pekerjaan rumah dan sudah berani memecah kan Vas Bunga kesayangan milik Ibu" Ucap Saudarinya.

"Benar juga katamu, Ayo kita temui dia" Ucap sang Ayah dengan senyum terpatri di wajahnya.

____________________
******************

Di gudang Abi masih meringkuk kesakitan. Pintu gudang terbuka oleh Ayah, Bunda dan Saudarinya. Ayahnya langsung menyiram Abi dengan air dingin yang mana membuat Abi langsung terbangun dengan wajah kesakitan.

Alby Abigail Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang