Part 9

1.6K 410 26
                                    

"Elle!" panggil Rosie yang sudah menunggu selama beberapa menit, tapi Elle tak kunjung kembali dan membuat Rosie cemas.

Rosie tidak berpikiran yang bukan-bukan, dia hanya mengira delman sudah pergi cukup jauh, jadi Elle harus mengejarnya. Rosie yang tak memiliki perasangka buruk pun hanya menunggu seraya duduk di sebuah batu yang ada di pinggir jalan. Satu menit, dua menit, lima menit, hingga 15 menit Rosie menunggu, tapi tak ada tanda-tanda Elle yang kembali. Rosie tak mendengar suara langkah seseorang, dia hanya mendengar suara gesekan rerumputan yang tertiup angin dan membuat Rosie bertanya-tanya, di mana dia sebenarnya.

"Elle!" Sekali lagi Rosie memanggil Elle. Yang dia pikirkan bukanlah kemungkinan Elle pergi meninggalkannya, tapi apa mungkin terjadi sesuatu pada adiknya itu. Rosie menjadi sangat cemas, namun yang dicemaskan sama sekali tidak perduli pada Rosie. Rosie tidak tahu jika Elle sengaja menurunkannya di tempat itu lalu pergi meninggalkan Rosie sendirian. Tempat itu cukup terpencil dan nyaris tidak pernah didatangi orang-orang. Jadi, akan sulit untuk Rosie kembali.

Sikap V yang belakangan ini menjadi sangat baik pada Rosie membuat hati Elle menjadi semakin panas, dan didasari rasa cemburu Elle pun tega meninggalkan kakaknya yang tidak bisa melihat itu di tempat yang jauh dari mana pun.

"Elle, kau di mana? Danielle! Kau baik-baik saja?" Rosie masih memanggil Elle yang pergi menuju istana dengan delman itu, dan sekarang pasti sudah jauh dari tempat di mana Rosie berada.

Rosei tetap menunggu meski Elle tak kunjung kembali, dia sangat cemas. Rosie tidak pernah berpikiran buruk, tidak terlintas di pikirannya jika Elle telah pergi meninggalkannya. Yang Rosie pikirkan hanyalah rasa takut jika terjadi sesuatu yang buruk pada Elle.

***

"Panglima Kim. Kau akan pulang?" tanya seorang penjaga saat melihat V keluar dari dalam ruangannya.

Sekarang baru pukul 4 sore, seharusnya V pulang sekitar satu setengah atau dua jam lagi, tapi sejak pagi perasannya tidak enak dan terus memikirkan Rosie. V tidak tahu apa yang terjadi, dia hanya merasa sangat cemas pada Rosie. Apa Rosie sudah menemui Jeon di rumah sakit? Bagaimana hasilnya? V benar-benar penasaran. Tapi, dia juga merasa tak enak hati hingga dia memutuskan untuk pulang lebih awal dari biasanya.

"Iya. Jika ada yang mencariku bilang saja aku sudah pulang. Jika ada hal yang sangat penting, bisa datang ke rumahku."

"Baiklah, kalau begitu hati-hati di jalan."

Setelah pamit, V segera pergi dari tempat itu dengan menunggangi kudanya seperti biasa. Tempat V bekerja dan rumahnya berjarak tiga terlalu jauh, dan setelah 15 menit berkuda, akhirnya V sampai.

"Selamat sore, Tuan," sapa Jack saat V melewati gerbang.

"Rosie jadi pergi ke rumah sakit? Apa dia sudah pulang?" tanya V pada Jack dan Ronald.

"Begini, Tuan. Tuan Putri pergi tadi siang bersama Tuan Putri Elle, tapi mereka belum pulang hingga sekarang," jelas Ronald.

"Apa?" V jelas terkejut mendengar penjelasan penjaga itu. Kenapa Rosie pergi bersama Elle, bukankah seharusnya Bibi sun yang menemaninya?

"Ke mana Bibi Sun?"tanya V lagi.

"Dia ada di dalam."

V meninggalkan kudanya di depan gerbang dan segera masuk ke dalam rumah. Perasaan V menjadi semakin tidak enak setelah tahu jika Rosie pergi bersama Elle, bukan Bibi Sun, dan kecemasan V bertambah lagi saat dia melihat Bibi Sun yang sedang mondar-mandir dengan gusar di ruang tengah.

"Bibi!" panggil V membuat Bibi sun langsung menoleh dan menghampirinya.

"Tuan. Astaga, Tuan. Aku benar-benar minta maaf. Tuan Putri Rosie pergi bersama Tuan Putri Elle, dan sekarang mereka belum kembali."

[✓] Her EyesOnde histórias criam vida. Descubra agora