[Labirin].1

357 16 6
                                    

Sepasang insan yang tengah menatap gelapnya malam dengan hembusan angin menusuk tubuhnya, kesunyian membuat mereka terhanyut dalam malam yang cukup dingin..

"Dok.." panggil salah seorang perawat dengan wajah setengah panik, yang menghampiri kedua orang di kursi luar rumah sakit. Clara dan aca tersadar dari lamunannya yang memakan waktu cukup lama

Clara dengan wajah yang masih datar tak berekspresi sedikitpun berbanding terbalik dengan aca yang sedikit panik setelah melihat wajah suster yang telah memanggilnya.

"GA-GAWAT Dok. pasien dari kamar 205 mengamuk" Ucap wanita dengan napas yang sudah tidak karuan, clara yang mendapat kabar tersebutpun menanggapinya dengan sangat santai.

"Saya yang tangani" Clara menepuk pundak temannya, gadis itu pun bangun dari kursi yang selama beberapa menit yang lalu ia tempati.

Clara berjalan dengan santai melewati lorong rumah sakit, gestur tubuh yang tak dapat di ragukan lagi. Begitu sangat elegant saat perempuan itu memakai jas dokter dengan berjalan layaknya seorang dokter professional.

Kreeeek.... (Pintu kamar pasien pun ia buka dengan sangat pelan)

Terlihat seorang gadis berwajah mungil yang sedang melempar semua barang disekitarnya. tanpa ia sadari bahwa dirinya sedang memegang sebuah pisau yang akan digoreskan pada urat nadinya.

"PERGII"
"SAYA BILANG PERGI?!!!" teriaknya bagai seseorang yang sedang depresi.

Clara menghampirinya dengan sangat santai, tanpa sedikitpun rasa takut diwajahnya.

Gimana pun sebagai seorang dokter tetap harus mementingkan keselamatan pasien, karena keselamatan pasienlah yang paling penting bagi dirinya (moto hidup clara)

"Yakin?" Ucap Clara dengan wajah yang sedikit menantangi gadis yang berada diatas kasur rumah sakit. Perempuan itu terus mendekatinya dengan sangat hati - hati tanpa harus menyakiti pasiennya.

"Hmmm ..." tangan Elsa yang bergetar dengan pisau yang masih ia pegang. Dengan sangat cepat clara dapat membuang pisau yang dipegangnya.

Elsa adalah salah satu pasien dari kamar 205 yang telah melakukan keributan. Usianya yang telah beranjak 17 tahun sekarang, ntahh.. masalah apa yang sedang dihadapinya.

Spontan clara memeluk gadis itu dengan sangat hangat.

"LEPASIN" Teriaknya kembali

"Saya tidak tau kamu kenapa, tapi saya yakin sekarang kamu butuh saya" bisik dokter muda ditelinga gadis yang sedang dipeluknya.

Gadis itu menangis sejadi - jadinya layaknya anak berusia 5 tahun. Clara menepuk - nepuk punggung elsa dengan sangat pelan. "Saya ada disini buat kamu"

"Nangis sajaa... Tidak ada orang lain selain kamu dan saya" Ucap clara

"Dok" panggil gadis itu dengan suara serak. clara menatapnya dengan sangat dalam sembari tetap memeluknya.

"Sepi.. Semua pergi, semua ninggalin aku"

"Masih ada saya"

Clara mengelus - elus pucuk kepala dengan sangat lembut.

"Saya punya cerita, kamu mau dengar?" Elsa yang hanya menganggukan kepalanya menandakan mau.

🎻🎻🎻


Flashback..

Massage..
Cala👸: Sya, ngga usah jemput gue ya

Bohay 👽 : Why?

Cala👸 : Gua bareng kak putra

Bohay 👽 : Dia jemput lo?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LABIRIN {LAKUKAN BILA RINDU}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang