27 Istri Simpanan

3.2K 197 8
                                    

Aku kembali.. 🤗🤗🤗
Aku lagi senang ni,,,
Doaku juga kalian yg ikut mendoakan supaya aku bisa beli hape baru udah terkabul...

Hehehe 😅😅😅

Masih ya....
Ya Udin kalo gitu.

Selamat membaca...

🌱🌱🌱

Arseno memutuskan untuk pulang kerumah Pinkan malam ini setelah mendapatkan kabar jika Pinkan sudah menemukan anak yang tepat. Ia tidak ingin jika besok mertuanya datang kerumah mereka ia tidak ada di sana. Ia tidak ingin jika Renata mengetahui tentang keadaan rumahtangganya sebelum Pinkan yang memberitahukannya langsung.

"Pinkan", Seno memanggil Pinkan karena tidak mendapati istri pertamanya itu dikamar mereka.

"Aku disini. Jangan teriak, Bela baru aja tidur", Pinkan muncul dari kamar yang berada disebelah kamar mereka.

"Jadi namanya Bela?"

"Iya, kamu tahu. Dia anak yang sangat manis", terlihat raut wajah sangat bahagia ketika Pinkan mengatakannya.

"Ayo", ia kemudian menarik tangan Seno untuk masuk ke kamar itu yang kini telah menjadi kamar Bela.

"Cantik", gumam Seno setelah ia dapat melihat wajah Bela yang sedang terlelap.

"Bangunin ya", pinta Seno.

"Jangan ah, besok aja. Dia baru tidur, kecapekan. Kan tadi abis perjalan jauh", cegah Pinkan yang tidak ingin jika tidur anak itu harus terganggu.

"Ya deh", meski kecewa Seno tetap menyetujuinya. Ia juga kasihan jika Bela harus terganggu tidurnya, hanya saja ia terlalu gemas melihat wajah ikut Bela yang sedang tertidur pulas.

"Kamu belum ganti baju?", Pinkan baru menyadari jika Seno masih menggunakan pakaian kerjanya.

"Iya, aku ke kamar dulu ya. Mau bersih bersih".

Meski hubungan Pinkan dan Seno tak lagi seharmonis dulu, mereka masih tidur dikamar dan ranjang yang sama. Hanya sebatas tidur. Itu juga merupakan keinginan Seno, ia tidak ingin jika Pinkan merasa sendiri setelah mendengarkan kisah hidupnya dahulu. Sebisa mungkin ia ingin melakukan yang terbaik untuk Pinkan. Hingga ia bisa menemukan masa lalu Pinkan itu.

Pagi harinya, tidak seperti biasa Pinkan sedang berkutat di dapur. Meski ia jarang memasak, namun sebenarnya ia bisa memasak. Meski hanya sekedar merebus mi instan dan mendadar telur. Itu sudah cukup baginya. Pinkan bukan anak yang manja, hanya saja karna tekad dan keuletannya yang ingin menjadi model terkenal ia lebih fokus menekuni bidang itu semenjak ia menginjak bangku SMP.

"Ante,,, ante itan...", Bela yang sudah bangun dan tidak mendapatkan sosok Pinkan berteriak memanggilnya. Hingga beberapa kali memanggil namun tidak mendapatkan jawaban ia mulai menangis.

"Hiks hiks hiks... Ela tatut... Ante, ante dimana? Angan pelgi. Hiks hiks hiks", suara isakan Bela terdengar hingga ke kamar Pinkan dan Seno. Seno yang hendak keluar dari kamar pun menghampirinya.

"Bela kenapa?", Tanya Seno yang sudah berada di dalam kamar anak itu.

"Papa?", Bela yang sedang menangis sambil menutup wajahnya pun terdiam, ia membuka matanya berharap jika itu adalah Papanya.

"Butan papa", lirih nya kecewa. Ia terlihat ketakutan setelah menyadari jika itu bukan papa nya.

"Kok takut?", Seno menyadari gerak gerik Bela yang sedang ketakutan.

ISTRI SIMPANANWhere stories live. Discover now