Chapter 3

1.4K 204 93
                                    

Yang Homophobic boleh jauh-jauh dari book ini!

***

Jisung tak tahu apakah dia kepedean atau tidak, pasalnya pria pemilik kampus itu terus saja menatapnya, bahkan terpaku dengan retina biru yang terlihat bersinar.

"Ada apa dengan-? Hei, apa yang baru saja aku lihat? Matanya bersinar, mata biru sedalam samudera milik pria tampan pemilik kampus itu bersinar terang." Batin Jisung.

Tidak ada angin dan hujan tubuh Jisung bergidik ngeri.
Dengan memberanikan diri, ia kembali menatap pria tampan yang sedang berdiri di podium itu dengan tatapan polosnya.

"Astaga, apakah dia kerasukan, atau aku yang berhalusinasi sekarang?" Jisung berkata pelan sambil menepuk pelan kedua pipi gembilnya.

Entah disengaja atau tidak, pria tampan itu tersenyum smirk kearahnya.

Jisung melihat itu dengan jelas, ia bersumpah.

"Gyu, masa om-om itu ngeliatin Jwii segitunya sih." Jisung merapatkan tubuhnya pada Beomgyu dan mengadu.

Hal itu membuat Beomgyu mengernyitkan dahinya. Apakah Jisung tak dapat merasakan kalau pria yang berdiri di podium itu adalah seorang Alpha terkuat dari klannya.

"Apakah Jwii tidak mengetahui kalau ia adalah seorang Alp-..." perkataan Beomgyu dipotong oleh Jisung yang menarik-narik tangannya.

"Gyu, ayo kita pergi dari sini. Jwii takut diliatin om-om pemilik kampus kita kayak gitu." Ujar Jisung sambil terus menarik tangan Beomgyu.

"Ya ampun Jwii, dia masih muda sayang. Belum om-om, nanti kamu dimarahin loh kalau manggil dia om-om kayak gitu. Dan Jwii jangan takut ya, kan ada Gyu disini." Ucapan Beomgyu membuat Jisung menghentikan tarikan pada tangan Beomgyu, Jisung akhirnya memilih duduk dengan tenang mendengar sambutan dari pria tampan di depan sana yang pandangannya selalu tertuju padanya sekarang.

"Baiklah, itu saja yang dapat saya sampaikan. Selamat belajar, kalian akan mendapatkan hasil yang terbaik suatu saat nanti." Suara Jung Jaemin menutup acara sambutan itu dengan pandangan memuja yang dilemparkan hanya pada dirinya.

"Dia sangat tampan."

"Kayak sugar daddy banget nggak sih?"

"Apakah dia keturunan seorang dewa?"

"Mata birunya begitu mengagumkan"

"Dia seorang Alpha, aku penasaran siapa Omeganya nanti!"

"Yakk, tak semua orang mengetahui tentang dunia werewolf. Jaga bicaramu!"

Dan satu lagi bisikan para mahasiswa yang membuat Jisung menoleh cepat kearah mereka. Ia sangat penasaran, tapi tak ingin bertanya sama sekali.

***

Jaemin masih berdiri didepan sana, disamping pak Minseok. Tatapannya masih mengarah ketengah-tengah auditorium itu dimana takdir hidupnya sedang berada sekarang. Ia memperhatikan dengan seksama takdir hidupnya itu dengan pandangan memuja, rambut sehitam jelaga dengan kedua bola mata yang sangat terlihat cantik, bibir penuhnya terlihat mengkilap, pipinya yang gembil, dan kulitnya yang berwarna seputih susu. Takdir hidupnya sangatlah menawan, apalagi feromon yang dimilikinya sangatlah memikat dan mempesona.

Mi compañeroOù les histoires vivent. Découvrez maintenant