6

120 21 4
                                    

Menopang dagunya diatas tangan, MoBei-Jun menyaksikan. Melalui tempat dia duduk di singgasana, dia bisa melihat ajudannya serta para pelayannya terantuk kesana kemari bagai ayam tanpa kepala, kain dan juga gulungan yang tergantung di lengan mereka, ajudannya berteriak dan menggonggongkan perintah tanpa mengambil nafas.

Dia bertanya-tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan mereka untuk pingsan karena kekurangan udara.

Sejauh ini, belum sampai 30 menit.  ada yang sedang berteriak pada juru masak kerajaan untuk menu, ada yang mengejar penjahit untuk bergegas dengan pakaian yang akan dikenakan, ada yang menghukum para pelayan karena tidak membersihkan dengan menyeluruh,  bahkan para penjaga pun tidak terhindar dari belas kasihan.

Bawahannya mendesak para patroli dan jenderal untuk memastikan keamanan seketat mungkin, mengabaikan setiap proses itu sendiri dan pergi ke setiap arah pada saat yang bersamaan, MoBei-Jun tidak mengerti bagaimana bisa dirinya belum menggila menatap semua ini.

Seluruh Istana Es dipenuhi dengan keributan dan kebisingan, tidak ada sudut yang tidak terganggu, dan tidak peduli seberapa besar dia ingin pergi lantas mengabaikan semuanya, tidak mungkin untuk kali ini.

Dia menghela nafas, tenggelam dalam pikirannya sampai sebuah sentuhan ringan di lengannya membawanya kembali, suara yang akrab berbicara dengan lembut disertai sedikit tawa.

"Ada apa dengan wajah kusut ini? Semua orang akan mengira mereka sedang merencanakan pemakamanmu, alih-alih pesta ulang tahunmu." 

Melirik ke samping, dia melihat istrinyanya terduduk pada sandaran tangan di takhta, menatapnya dengan penuh kesungguhan, menggetarkan   kegembiran yang samar-samar. 

"Bukankah kau harusnya senang ? Lagipula ini hari istimewamu."  Shang QingHua terkikik, bersandar lebih dekat, aroma bunga yang halus menempel di kulitnya.

Mobei Jun mendengus sebagai jawaban.  "Aku akan bahagia, seandainya aku bisa memilih bagaimana menghabiskan hari itu." 

Alis Shang QingHua berkerut, bibirnya membentuk garis tipis saat dia merenungkan kata-katanya.  Akhirnya, dia mengeluarkan 'Ah' yang berarti pencerahan, lalu menganggukkan kepalanya seolah dia mengerti.

"Itu benar, karena ini hari ulang tahunmu, semua Raja lainnya akan datang memberikan penghormatan ..."

Atau, dengan kata lain, itu adalah pertemuan yang mereka hadiri hanya demi alasan politik, untuk menjaga hubungan tetap stabil serta mengikuti formalitas belaka, tidak ada yang namamya lebih dari sebagian tugas mereka.Artinya, tidak ada dari mereka yang benar-benar hadir untuk merayakan kelahirannya.

Itu juga bagian dari tradisi panjang garis nenek moyangnya  sendiri.  Karena penguasa gurun Utara memperoleh kekuatan mereka melalui warisan lantas menyerap kekuatan pendahulu mereka, perayaan hari kelahiran juga digunakan sebagai upaya untuk memberikan penghormatan kepada Raja serta leluhur sebelumnya.

Ada banyak upacara yang harus dia lakukan dan itu mungkin akan membuatnya sibuk sepanjang pagi, lalu kemudian dia harus menghiasi dirinya sendiri seperti bunga, mengambil peran sebagai Raja yang baik, terpelajar serta sabar, lantas mendiskusikan topik yang tidak dia ingin lakukan bersama orang-orang tidak peduli itu sepanjang sisa malam.

Dia benar-benar tidak menginginkannya.

"Lihatlah sisi baiknya saja, kalau semua Raja harus datang, maka Luo BingHe pasti akan hadir! Setidaknya kau kan bisa mengobrol dengannya untuk meredakan kebosananmu, dan jika itu tidak berhasil, kau selalu bisa meminta padanya  untuk membantumu menjauhi yang lain. "  Shang QingHua mencoba menghiburnya, kata-katanya tulus, tapi MoBei-Jun tahu entah dia menyukainya atau tidak, dia tidak boleh merusak acara ini.

Pronoun For A Claim By ULTIOcean Moshang FFWhere stories live. Discover now