Bagian 01

119 117 217
                                    

Di dalam ruangan yang gelap dan sunyi, seorang gadis menatap pantulan kaca dengan tatapan kosong. Di hadapannya kini ada sebuah lilin yang menyala dengan cukup terang.

"Ayah, Tiara seneng banget!"

"Makasih ya hadiah nya, Tiara suka"

Risa tidak tuli, dirinya mendengar dengan jelas pekikan senang dari bawah sana. Yah, dia Tiara, adik satu - satunya dan anak kesayangan Ayahnya.

"Besok kita belanja lagi ya Yah!"

"Tiara pengen borong gaun gaus yang bagus lagi!"

"Iya sayang, besok kita belanja lagi"

"Apapun Ayah belikan untuk putri kesayang Ayah"

Risa hanya bisa tersenyum miris mendengarnya, dia iri.

"Kapan Risa dapetin itu semua?"

"Risa juga pengen kaya Tiara, bisa dapetin kasih sayang dari Ayah. Tapi kayanya Risa harus tidur dulu deh..."

Tatapannya semakin kosong, pikirannya terus berkecamuk.

"Risa, aib ya? Sampai Ayah malu punya anak kaya Risa"

Gumaman menyanyat hati seorang Clarisa kini memenuhi ruangan itu,tidak ada yang tau,di balik wajahnya yang ceria ada masalah hidup yang tidak bisa ia ceritakan.

"Pengen ketemu sama Bunda."

***

"Gue udah anggap dia sebagai adik gue, jadi gue peringatin sama lo jangan pernah lu sakitin dia, Keen"

"Gue gak bisa janji, tapi gue bakal berusaha"

"Gue tau hidup dia udah hancur, dan gue yakin lo ga bakal setega itu buat lebih hancurin kehidupan dia."

"Lo tenang aja, Risa itu cewek satu satunya yang gue sayang setelah Mamah"

"Gue balik dulu, ada urusan yang harus gue selesain"

Rafa hanya berdecak kesal mendengarkannya.Ia memijat pelan pangkal hidungnya. Pusing,itu yang di rasakan Rafa sekarang.

"Punya sahabat bangsatnya ga ngotak!"

***

09:00

Setelah berdebat kecil dengan sahabatnya,KEENAN kini sampai di Apartemen mewah milik seorang perempuan yang akhir akhir ini dekat dengannya.

Marsya.

"Ko baru kesini si?Aku udah ga kuat tau"

"Gue habis main, lu tunggu aja di kamar gue mau mandi dulu"

"Langsung aja ya, sayang"

"Jangan sampai gue bilang lu JALANG beneran, Sya!"

Cewek yang di panggil 'Sya' barusan hanya bisa mencibirkan bibirnya kesal, dan langsung berjalan ke arah kamar dengan kaki yang di hentak hentakan.

Keenan hanya menatapnya datar.Namun,jauh di lubuk hatinya ia begitu membenci perempuan itu.

"Sialan!"

Tatapan Keenan berubah menjadi sendu saat pikirannya teringat pada kekasihnya,seseorang yang sangat ia cintai,namun telah ia sakiti karna masalalunya.

"Maaf, aku udah kecewain kamu"

"Aku janji,setelah semuanya selesai.Aku akan memperbaiki semuanya."

***

06:00

Seorang gadis dengan seragam yang sudah melekat di tubuhnya, kini menatap dirinya di depan cermin dengan senyum yang mengembang.

Meskipun matanya sedikit terdapat lingkaran hitam, tetapi tidak membuat kecantikan dari seorang Clarisa luntur.

Clarisa'storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang