3.

280 9 6
                                    

Happy Reading !
.
.
.
.
.


































Leona tengah berdiri di lapangan basket dengan Jeffran yang ada didepannya sembari memegang sebuket mawar berwarna merah. Jeffran tersenyum kepada Leona lalu meraih tangan Leona dan meggenggamnya.

“Sebenarnya aku suka sama kamu na, maaf selama ini kalau aku terkesan mengabaikan kamu dan sekarang aku sadar na kalau aku beneran suka sama kamu. Selama ini aku cuma masih ragu sama perasaan aku ke kamu tapi setelah aku renungin semuanya ternyata selama ini aku punya rasa ke kamu na."

Jeffran menyodorkan bunga yang ia pegang ke Leona.

“Maaf kalau aku gak romantis na, will you be my girlfriend?” Ucap Jeffran dengan muka yang penuh harapan.

Sementara Leona masih termenung karena kaget dan bertanya-tanya didalam hatinya ‘ini bukan mimpi kan?’ Leona mencubit pipinya dan terasa sakit ‘oke fiks ini bukan mimpi hehe’ ucap Leona di dalam hatinya.

Dengan senyumannya ia menggangguk lalu berucap.

“Yes I will be your girlfriend jeff.”

Setelah mendengar jawaban Leona jeffran pun memeluk Leona dan dengan senang hati Leona pun membalas pelukan jeffran.

“I love you na” bisik jeffran ditelinga Leona.

“I love you too jeffran.”

PLAK!!!

“WOI NA SADAR ANJIR DEK ASTAGFIRULAH GELAYY ANJIR I LOVE YOU APAAN DAH?! GUE INI ABANG LO DEK SADAR JAN LU PELUK PELUK ASTAGFIRULLAH UGHTEA” Jerit Leon abangnya Leona.

Leona pun tersadar dari mimpinya pun langsung terbangun dan menatap kesal ke Leon.

“Setan lo bang adek sendiri lo tampol” kesal Leona lalu melempar bantal gulingnya ke Leon dan bantal guling yang dilempar Leona tepat mengenai wajah tampan milik Leon.

“buset dah muka gue kenak bantal bekas jigong.” Leon menyingkirkan guling milik Leona dengan ekspresi jijiknya.

Leona yang tidak terima dirinya dikatain ‘jigong’ itu merasa tidak terima dan menatap leon dengan sinis.

“Gue gak jigongan ya bangsat”

“jigongan ya lo liat tuh itu tuh penuh pulau dari Sabang sampai Merauke.” Tunjuk Leon ke bantal-bantal Leona.

Leona yang kesal pun memukul Leon tanpa ampun.

“LO JANGAN FITNAH YA SEMPAK TAPIR.”

“ANJIR LO YA ADEK PUNGUT SAKIT BANGKE.”

Liora yang mendengar kegaduhan pun masuk ke kamar Leona dan hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah adik dan abangnya itu.

“GELUT TERUS MAU GUE AMBILIN KAPAK SEKALIAN BIAR MAKIN SERU GELUTNYA?!” Teriak Liora
“DIAM LO!” Teriak Leon dan Leona lalu memberikan tatapan tajam ke Liora.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 24, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LEOFRANWhere stories live. Discover now