ÉPILOGUE : PERDU EN AMOUR 💖

2.7K 384 23
                                    

Setahun kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setahun kemudian...

Kamis sore di awal musim panas, Sunghoon menyelesaikan kelas terakhirnya bersama teman sekelasnya Louis. Kelas terakhir ini akan jadi kegiatan terakhir pula bagi Sunghoon di semester ini, karena Jumat nanti dia bisa sedikit bersantai bersama Jay sebelum kembali lagi ke kampus untuk ujian dua minggu lagi.

"C'est tout pour le cours d'aujourd'hui. N'oubliez pas de soumettre votre journal hebdomadaire demain. Bon après-midi!"*

"Park, merci de m'avoir aidé aujourd'hui. Je vais vous offrir le déjeune?" dit Louis.*

"Pas de problème Louis. Mais désolé, je ne peux pas déjeuner avec toi aujourd'hui. Et plus tard la semaine des examens? J'ai besoin de voir mon ami aujourd'hui, je suis en fait en retard." Sunghoon a répondu.*

"Sûr. Plus tard dans la semaine des examens, je l'ai compris. Je t'apporte deux pralinés!!"*

"Merci Louis, à la semaine des examens!"*

.

.terjemahan*.

"Sekian kelas hari ini. Jangan lupa kumpulkan tugas paper mingguan kalian besok ya. Selamat Sore!"

"Park, makasih ya udah bantuin gue hari ini. Gue traktir makan siang mau nggak?" Louis bertanya.

"Wah makasih lho Louis tapi gue nggak bisa hari ini. Nanti aja pas exam week gimana? Gue mau ketemu temen dan ini udah telat" kata Sunghoon.

"Oh, oke deh, exam week ya. Gue bakal bawain double praline buat lo!"

"Thanks banget Louis. Sampai ketemu di exam week!"

.

Sunghoon berlari dengan tergesa-gesa menuju Metro lalu membawanya ke kawasan Eiffel Tower. Jay sudah menunggunya di sana. Lelaki itu sudah menelponnya berkali-kali dengan tidak sabar. Sunghoon sedikit kesal karena dia juga tidak bisa menyamakan jadwal kuliahnya dengan Jay.

Wajar Jay agak tidak sabaran hari ini. Pasalnya, dia ingin membeli baju untuk wawancara perdananya di sebuah perusahaan penerbit buku di Paris, Le Livre de Poche. Yap, Jay akan melakukan pekerjaan paruh waktu jika dia bisa diterima di penerbit buku tersebut. Tapi karena ia panik dan Le Livre de Poche adalah penerbit buku terbaik di Paris, Jay merasa ia butuh dukungan mental dari Sunghoon, termasuk saat membeli baju.

Setelah menunggu sekitar sepuluh menit, Sunghoon pun tiba di bawah menara Eiffel.

"Lama banget sih Hoon."

"Ya Tuhan Jay, kelas Monsieur Philippe itu emang lama lo tau sendiri." keluh Sunghoon saat ia baru saja sampai. "Coba lu belajar lebih sabar deh, kerja paruh waktu itu nggak gampang apalagi di penerbitan."

flâneur | sungsun x jaywon ✔Where stories live. Discover now