01. AMSTERDAM

64 3 0
                                    

"RENJUN!!!"Lelaki manis itu langsung menoleh dan mengerutkan dahinya lalu tiba tiba ia tersenyum manis.

"JENO!!"Lelaki mungil itu berlari dan menghampiri lelaki yang memanggilnya tadi, Lelaki manis itu langsung memeluk lelaki bernama Jeno itu dengan erat.

"kamu dateng kesini sendiri?"tanya Jeno melepaskan pelukannya, si mungil pun mengangguk.

"Iya, tadinya mau ngajakin Haechan tapi dia sibuk sama kuliahnya"si Mungil bernama lengkap Huang Renjun itu menatap Jeno berbinar.

"Yaudah yuk ke apartemen aku aja, disini dingin"ucap Jeno menggandeng Renjun sambil menenteng koper milik lelaki manis itu.

Sepasang kekasih itu berjalan beriringan sambil tertawa kecil, Jeno memamerkan senyum bulannya yang sudah dua bulan ini tidak dilihat oleh Renjun.

"Badan kamu makin ngisi, nih si pipi makin ngembung"ujar Jeno mencubit pipi Renjun sedikit kencang.

Renjun merengut dan menatap Jeno sinis sambil berjalan duluan. "Eh? Njun? Hei tungguin"

Mereka berdua kembali berjalan bersama dengan Renjun yang mendiami Jeno, sedangkan Jeno tengah merayunya.

••••••

"Jen apartemen kamu gede banget, kamu tinggal disini sendirian kan?"tanya Renjun setelah memasuki apartemen milik Jeno.

"Sengaja biar kamu bisa sering kesini"ujar Jeno tersenyum pada Renjun.

"Aku ngunjungin kamu kan cuman dua bulan sekali, terus kamu kan tinggal sendiri, yang beresin siapa? Apartemen segede gini?"tanya Renjun lalu duduk dikursi ruang tamunya.

"Beresin sendiri dong, karna disini mumpung ada kamu, jadi kamu yang bakal bantuin beresin"ucap Jeno setelah menaruh koper milik Renjun disamping meja.

"Enak aja, aku disini mau liburan, bukan buat bantuin beres beres"ujar Renjun menatap Jeno sinis. Jeno merengut dan mencebikan bibirnya. Lalu tidak lama Renjun tersenyum kecil

"muka kamu lucu banget hahaha, aku cuman bercanda, aku kan tinggal dirumah kamu, ga tau diri banget tinggal disini masa iya aku ga bantuin kamu, mau senang senang doang gitu?"ucap Renjun lalu terkekeh sambil mencubit bisep Jeno.

"Kamu mau disini berapa hari, minggu atau bulan? Atau tahun?"ujar Jeno merangkul pundak Renjun.

"eum paling satu minggu, aku cuman libur satu minggu dalam sebulan"Renjun duduk manis dan menatap Jeno dari dekatnya.

"Injun kamu gendutan ya setelah dua bulan aku tinggalin, kamu makan banyak?"tanya Jeno sambil mencubit pipi gembil Renjun.

"enggak!"ucap Renjun mencubit bisep kekar Jeno.

"iyadeh enggak, tapi ko gembul banget sih jadi makin gemes"ucap Jeno mencubit pipi Renjun gemas.

"Disini ada berapa kamar?"tanya Renjun. Jeno berfikir lalu ia menjawab.

"Cuman satu, satunya lagi tempat belajar aku, tapi enggak ada kasurnya"jawab Jeno. Renjun mendengus kesal dan menatap Jeno sinis.

"Lalu gunanya aku disini apa, kalo enggak ada kamar lain? Aku mau tidur dimana?"ujar Renjun menatap Jeno polos.

"Tidur bareng lah, mau gimana lagi?"ucap Jeno lalu masuk kedalam kamarnya.

"Yaudah tapi jangan modus!"ucap Renjun menyusul Jeno sambil menenteng kopernya.

.

Mereka berdua membereskan kamar bernuansa abu abu itu yang sedikit berantakan akibat buku buku yang berserakan.

Jodoh ─ NoRen Where stories live. Discover now