3

282 40 2
                                    

"aku menemukanmu baby.... Keluarlah dengan sopan atau kami akan menangkapmu dengan paksa! "

Mendengar itu Yibo kalap dan refleks berdiri dari persembunyian. Namun sebelum ia melarikan diri, sebuah pukulan keras dutengkuknya membuatnya merasa berputar sesaat sebelum akhirnya gelap menyerang.

#3

Kelima orang berjas itu membawa wang Yibo ala karung beras bersama skateboard miliknya. Mobil van itu melaju membelah jalanan malam menuju tempat tujuan mereka.
Yibo di ikat diatas ranjang sebagai tawanan sampai bos mereka datang.

"Ku lihat lihat dia manis untuk seukuran mahasiswa khekheee! lihat saja nanti... Kalau kau memberontak_ aku akan dengan senang hati berbelok untuk bersenang senang bersamamu." Roy bersmirk.

Setelah itu Roy pergi meninggalkan Yibo yang masih pingsan. Penjagaan begitu ketat di markas itu. Roy perlahan meraih telefon gengamnya untuk menghibungi Song Lan selaku atasannya.

"Hallo tuan Song! Aku sudah membawanya ketempat biasa dengan keadaan utuh tanpa luka, ya...meski dengan 2 memar ditengkuknya untuk membuatnya tak sadarkan diri!" ucap Roy setelah panggilan tersambung.

"Bagus!! Tunggu Konfirmasi dariku setelahnya. Tuan besar akan hadir melihat buruannya! " balas Song Lan.

Di dalam kamar Yibo sudah sadarkan diri, manik hitamnya terbuka perlahan dengan rasa pusing menjalar disekitar tengkuk dan kepalanya. Yibo berusaha bangun namun sebelum ia berhasil duduk, ia kembali terjatuh karena tarikan dari tali yang mengikat kedua tangan dan kakinya. Seketika itu Yibo panik dan berusaha melepas ikatannya, sebelum suara langkah kaki memasuki ruangan itu.

"kau sudah sadar baby? Tenanglah, agar aku tidak berlaku kasar padamu ok."

"LEPAS!! SIAPA KAU? APA AKU MEMILIKI MASALAH PADAMU? " Yibo

Pria yang bernama Roy itu diam tak menjawab pertanyaan yibo

"DAN DIMANA TEMAN TEMANKU? " Yibo.

"Mereka mungkin sudah ada dikamar masing masing dirumah mereka, aku tidak menangkap mereka! Hanya kau baby!"

'Syukurlah mereka tidak membawa teman temanku' batin Yibo.

"Apa yang paman inginkan dariku? " tanya yibo.

Roy yang disebut paman menatap tajam pada Yibo yang sama sekali tak menunjukan gelagat takut padanya. Kemudian mendekati Yibo. Ia mencengkram dagu Yibo dengan kasar, menjilat pipi yibo yang gembil.

"Aku hanya membutuhkamu untuk bersenang senang. Dan kau baru saja mengatakan aku tua dengan panggilan paman! Baiklah.... Kau sudah tau kan aku membutuhkan tubumu untukku dan Tuan besar membutuhkan namamu untuk menjebak musuhnya! HAHAAAAAA! " Tawa Roy menggema.

"panggil tuanmu, aku ingin bicara! " Yibo.

"tidak sebelum aku bersenang senang bersamamu baby"

Roy menatap intens manik kelam Yibo. Kakinya melangkah mendekati Yibo yang terikat di atas king size bed. Yibo panik melihat Roy yang perlahan naik keatas tubuhnya.

"MAU APA KAU? DASAR PEDOFIL TUA!!!! AKKKHHHH!" yibo mengerang sakit saat perut bagian kirinya diremas kuat oleh Roy.

"tidak sopan, akan aku ajari cara sopan pada yang lebih tua!" Roy menarik kerah kaos Yibo dengan kasar hingga menimbulkan luka lecet di sekitar leher akibat permukaan kerah yang kasar.

"Akkhhh! "

"kita mulai dengan ciuman kasih sayang!" Roy menjulurkan lidah dan menjilat tepi bibir Yibo.

"hhhhhhhhh" Yibo yang mendapatkan perlakuan itu, mencoba menahan nafas dan membungkam mulutnya rapat.

"buka mulut baby! Berikan kiss pada paman kesayangan mu!" perintah Roy.

Yibo berusaha menghindari ciuman itu. Meronta dan terus meronta, hingga ia berhasil menemukan celah untuk melawan Roy. Ia menendang bagian bawah Roy dengan lututnya yang bisa bergerak. Roy pun meringis menahan sakit.

Roy yang tak terima diperlakukan demikian menjadi geram. Yibo berusaha bangkit dan turun dari king size bed dengan kedua tangan di borgol bersama dengan rantai yang terpasang menjuntai di belakang bed. Tapi Yibo tak akan bisa lari, dia terbelenggu oleh rantai yang sangat terbatas untuk lari. Yibo yang awalnya berani melawan Roy pada akhirnya merasa terancam dan takut sesuatu yang lebih dari ini terjadi. Dia terus memutari tempat tidur tanpa bisa menghindar lebih jauh.

Roy geram dengan aksi pemberontakan itu, hingga i menarik rantai yang mengikat kaki Yibo dari seberang ranjang. Tarikan tiba tiba itu membuat Yibo kehilangan keseimbangan kakinya dan oleng ke arah meja nakas, pada akhirya ia terjatuh dengan kepala membentur ujung meja dan menimbulkan luka berdarah di dahinya. Seketika rasa pusing menyerangnya, belum lagi rasa perih di sekitar kakinya karena tarikan kuat pada rantai itu membuat kaki Yibo lecet dan memerah.

"akkkhhhh! Pusing sekali!" keluh Yibo.

"manis, berhenti memberontak okey. Orang tua akan berlaku baik pada anak baik, bukankah begitu?" monolog Roy sambil mencengkram dagu Yibo dengan lembut.

"Pa-paman aku mohon.. Le-paskan a-a-aku hiks hiks...! " Yibo menangis, ya dia sangat ketakutan sekarang. Pasalnya Roy sedari tadi terus meraba raba paha bagian dalamnya, membuat Yibo bergidik dan meremang.

"puaskan aku, itu sebagai hukuman karena kau membangkang pada paman. Anak... Baik!! " Roy menjilat bibirnya sendiri sensual.

Yibo semakin panik saat Roy mulai membuka kaosnya. Yibo terus memberontak dengan memukul Roy menggunakan kedua tangan yang terikat. Roy tak perduli, toh pukulan itu tak lebih kuat dari pukulan laki laki pada umumnya.

"ti-dak ku-mohon ja-ngan lakukan itu hikh huks.." tangis Yibo sesenggukan.

"jangan memohon sayang, paman tidak akan luluh. Ayo puaskan pamanmu!"
Roy mencium bibir Yibo ganas, sedangkan Yibo terkejut karena dia tak menyadari jika seluruh pakaian luarnya sudah telepas hanya menyisakan bokser ketat di bawah pusarnya. Yibo semakin takut karena Roy terus menciumnya ganas, bahkan ia tak bisa bernafas dengan benar. bibirnya sudah mengeluarkan darah yang mengalir hingga ke leher putihnya.

"bersuaralah jalang kecil...!!!" bisik Roy.

"...."

"mendesah atau ku pukul!! " Yibo hanya bungkam dan menahan sakit di ulu hatinya. Ia dilecehkan oleh orang tak dikenal.

Bukamnya Yibo membuat Roy kembali emosi dan ingin segera meluapkan amarahnya. Lantas Roy menarik rambut yibo paksa hingga Yibo terduduk dari posisinya. Yibo hanya meringis sakit.

Penyiksaan itu terus berlanjut ditempat itu. Namun ditempat lain tersangka penangkapan korban tengah sibuk dengan berkas berkas diatas mejanya.

"CK!! Payah... Aku akan terlambat menemui bocah itu. Sebaiknya aku hubungi Song Lan untuk menjemputku besok pagi, sekarang aku akan selesaikan urusanku! " Xiao Zhan meraih ponselnya dan menghubungi tangan kanannya.

"Song Lan!"

"Halo tuan, apa anda sudah siap untuk menemui anak itu? " tanya Song Lan pada tuannya

"aku batal menemui anak itu, besok saja. Kau jemput aku besok di kantorku jam 7 pagi!"

"baik, aku akan mengabari Roy!"

"hmmm! "

Tuut.....

Zhan memutus panggilan secara sepihak.

TBC

UPDATE NEW CHAP
author minta maaf jika salah dalam pengetikan kata dan pelafalannya.

Republish...

Entah berapa cerita yang zaozao buat nanti, mana dulu yang end gak tau... Intinya yang penting udah gak di ganggu Abang, juga tergantung mood author

▄︻̷̿┻̿═━一TRAUMA [Republish-part Time]Where stories live. Discover now