36. Permintaan damian

3.3K 360 103
                                    

Apa kabar semuanya? semoga dalam keadaan sehat

*******
Happy reading
*******

























"Mau dengerin penjelasan bang arthur hm?" Tanya arion seraya mengusap surai kia dengan lembut. Mereka masih berada di ruang inap dengan kia yang bersandar di dada arion

Kia menggeleng pelan. Bukan tidak ingin tapi tidak tau, ini semua di luar dugaan nya. Ia masih terlalu shock akibat kejadian yang kemarin. Ia pikir tidak akan bisa bertemu dengan orang orang terdekat nya.

"Masih marah?"

"Aku nggak marah hanya kecewa" lirih kia.

"Pasti bang arthur punya alasan hm" arion mengeratkan pelukan nya. Jujur rasa khawatir itu masih ada, bahkan untuk berjauhan dengan sang kekasih pun ia tak mampu sekarang.

"Aku mengerti ar, tapi untuk mendengar alasan itu aku belum siap" jawab kia pelan.

"Maaf" lirih arion.

Kia mendongak bisa ia lihat ada raut penyesalan di mata sang kekasih "Tak apa. Yang penting sekarang aku udah di sini" jawab kia lembut.

Arion menghembuskan nafas nya pelan memeluk kia erat bahkan mengecup kening kia sayang "Aku nggak bisa bayangin kalo damian terlambat sedikit saja menolong mu" lirih arion.

"Damian menolongku?" Kaget kiara.

Arion mengangguk malas. "Kenapa?" Lirih kia, bukan kah pria itu menginginkan nya mati? Kenapa malah menolong nya.

"Jangan di pikirkan dulu, fokus kesembuhan kamu dulu dear" tegas arion.

"Kenapa aku seolah olah menjadi boneka balas dendam mereka ar? Menjadi tempat pelampiasan mereka. Lahir ku menjadi alasan mereka meluapkan amarah" air mata kia luruh.

Apakah tidak cukup ia di asingkan selama ini? Batin kia.

"Jika aku mati apakah mereka akan merasa puas?"

Arion melepaskan pelukan nya menatap nyalang ke arah kia yang menunduk "Tatap mata ku Amo!" Tegas arion.

Kia menggeleng takut ia mencengkram baju arion erat. Arion menggeram ia menarik dagu kia agar menatap ke arah nya "Bilang apa?" Tanya arion dingin.

"Maaf" lirih kia.

"Aku tidak suka!" Dingin arion

"Aku tau" jawab kia

"Terus kenapa?"

"Aku capek ar" ucap kia putus asa.

Arion kembali memeluk kia erat "Ada aku, al, mom dan aileen untuk jadi alasan kamu bertahan".

"Aku takut di kecewakan karena sebuah harapan lagi hiks" ucap kia terisak.

"Tidak akan!" Tegas arion.

"Sakit ar hiks aku tidak berharap di lahirkan hiks jika tidak di inginkan!"

Precious girl [Selesai]Where stories live. Discover now