8. Sick

2.1K 220 4
                                    

3 bulan berlalu setelah makan-makan di Vila keluarga Jeffrey, itu artinya sudah hampir 4 bulan mereka saling kenal. Hubungan Tata dan Jeff juga berkembang yang awalnya masih asing, kenal, lalu berteman. Iya berteman. Mereka hanya saling berkabar soal keseharian mereka, kadang makan bersama. Tata tidak pernah tau bagaimana hidup Jeffrey, apa hobinya, apa warna kesukaannya, apa mimpi-mimpinya, dan masih banyak lagi, pun bagi Jeffrey.

Sepasang kekasih harusnya tau itu semua kan? Tapi tidak apa, mereka masih berproses. Dimaklumin aja, mereka kan jadian by accident. Semoga Jeffrey dan Tata bertahan sampai akhir.

...

Siang itu Tata lagi nongkrong di cafe sepulang kuliah bareng Tessa, tadinya Feli juga ikut tapi udah duluan dijemput Anbin.

Tata cuma liatin handphone nya doang, nunggu kabar dari seseorang yang biasanya dari pagi udah ngabarin aktivitasnya hari itu. Tapi, udah dua harian ini gak ada kabarnya sama sekali. Mau ngabarin duluan kan Tata gengsi.

"Bang Yudis udah balik belom?" Tanya Tessa bikin fokus Tata balik.

"Belom, kenapa emang?"

"Ada temen gue di Shanghai mau balik ke sini, namanya Wina. Tapi takut sendirian."

Tata ngerasa gak asing sama nama itu.

"Wina?"

"Iya, yang pertukaran pelajar kemaren."

"Oh, yang cakep itu ya?"

"Iya, boleh tolong bilangin ke bang Yudis kalau bisa bareng Wina baliknya."

"Lo tanya sendiri lah."

"Oke ntar gue chat deh."

Tata sebenernya tau abangnya bakal nolak, karena Yudis anaknya gak bisa diganggu banget. Apalagi tampangnya yang garang bikin orang jarang mau akrab-akrabin diri sama dia. Padahal umurnya udah 25 tahun tapi sampai sekarang belum ada tuh cewek yang dia kenalin ke orang tua mereka sebagai pacar.

Milih gak ambil pusing soal abangnya yang keliatan anti sosial banget selain urusan kerjaan. Tata asik ngemilin ubi manisnya sampai HP Tata bunyi nampilin nomer tante Yuna sebagai pemanggil menginterupsinya.

"Halo, tante."

"Halo, sayang. Dimana Ta?"

"Di kafe nih tante, abis kuliah mampir bentar. Ada apa ya?"

"Mama boleh minta tolong ngga?"

Tata mengerutkan keningnya bingung. Apenih.

"Boleh, tante. Ada apa emangnya?"

"Jeffrey sakit, boleh tolong tengokin ke apartnya? Mama lagi di Seattle soalnya."

"Eh pantes hari ini gak ada ngabarin, Iya deh tante abis ini aku kesana."

"Makasih ya, sayang. Maaf ngerepotin... See you."

"Enggak ngerepotin tante, see you."

Begitu telfonnya mati, Tata masukin barang-barangnya ke tas bikin Tessa heran karena mereka belum terlalu lama duduk di sini, cemilan mereka aja belum habis setengahnya. Sayang duitnya atuh.

"Balik, yuk. Gue nebeng."

"Gak ah, gue masih mau disini."

"Ih lo kok jahat sih sama gue?"

"Mau ngapain sih?"

"Ada, ke gedung apartment lo kok."

Tessa natap Tata curiga, tapi karena Tata kalau udah ada maunya jadi rese jadi Tata ngikut aja.

Perfect Us(?)Where stories live. Discover now