Part 1 (Awal Sebuah Rasa)

447 6 0
                                    

Oerumi gadeukhi

Pieoissneun i garden

Gasituseongi

I moraeseonge nan nal maeeosseo

Dering ponsel Mita telah berdering untuk ketiga kalinya. Gadis yang mempunyai nama lengkap Tiffany Mita Winata ini masih mengubur seluruh tubuhnya di dalam selimut tebal, karena masih sangat mengantuk.

Mita beranjak malas mendapati ponselnya tak berhenti berdering. Ia menerima panggilan di ponsel tanpa melihat ID caller yang tertera di sana.

"Siapa sih? Pagi-pagi ganggu aja!" gerutu Mita.

"Ha ..."

Suara di seberang sana membuat Mita menjauhkan ponsel dari telinganya. Ia melihat ID caller di sana.

Pantes aja udah kayak emak-emak nagih utang. Gumam Mita dalam hati

>>"Jam segini Lo masih enak-enakan tidur? Kan semalem gue udah bilang kita mau fitting baju pagi hari. Kenapa Lo belum dateng juga sih?"

Mita memutar bola mata malas. "Iya. Sorry, semalem gue nonton film sampek jam dua pagi. Jadi gue ngantuk banget. Gue mandi dulu ya? Bye."

Mita mematikan panggilan tanpa menunggu jawaban dari sahabatnya yang tambah bawel dan cerewet itu. Ia beranjak dari kasur dan menuju kamar mandi untuk segera mandi dan bersiap-siap.

Tiga puluh menit kemudian Mita telah selesai dengan kaos dan celana jeans kesayangannya. Ia memoleskan sedikit bedak dan lip tint beraroma strawberry.

Setelah mematut dirinya di depan cermin, ia menampilkan senyum termanis yang di milikinya. Menampilkan kedua lesung pipi yang menambah kadar kecantikannya.

"Siapa sih laki-laki yang tak tergoda dengan gadis secantik dan se-imut aku?" monolog Mita.

Mita meraih kunci mobil BMW M6 Cabrio miliknya. Ia harus segera berangkat ke Butik yang sudah di tunjuk oleh sahabat bawelnya di aplikasi pesan beberapa menit yang lalu.

Kini Mita mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang lebih tinggi dari biasanya. Jalanan yang tampak sepi makin memuluskan laju mobilnya.

Lima belas menit kemudian, ia telah sampai di area butik yang tertulis di pesan sahabatnya. Gadis itu menoleh ke arah parkiran kosong yang berada tak jauh dari pintu masuk. Dengan gesit, ia berhasil memakirkan mobilnya dengan baik.

Ia merapikan penampilannya sebelum benar-benar keluar dari mobilnya. Mita meraih ransel kecil dan memeriksa isinya sesaat.

Dengan langkah pelan dan teratur ia masuk ke dalam butik. Dan di sana langsung di sambut oleh Bunda sahabatnya.

"Eh, ada Mita. Sini sayang. Lissa masih fitting gaun di dalam," Sambut Sukma antusias.

"Iya Bunda. Maafin Mita telat datengnya," ringis Mita.

"Nggak apa-apa kok. Lissa juga baru masuk belum lama," ucap Sukma lembut.

Mita menatap takjub ke arah sahabatnya yang kini memakai gaun pengantin model mermaid dress. Gaun itu tampak indah dan begitu menyatu dengan aura calon pengantin baru itu.

"Mita kapan nyusul Lissa nikah?" bisik Sukma lirih.

"Ehm, b-belum tahu Bunda. M-Mita belum kepikiran ke sana," jawabnya gugup.

"Sama Kakaknya Lissa aja gimana?" celetuk Sukma.

Perkataan Sukma membuat Mita meneguk ludah gugup. Pasalnya dari, orang yang di sebutkan wanita paruh baya itu menatap ke arahnya.

My Sweet Wife Where stories live. Discover now