[02/05]

373 47 4
                                    

(Name) pov.

Aku tidak menyangka jika sifatku akan berbeda dari saudara ku, sangat berbeda, jika Onii-san itu perhatian, berbeda dengan aku yang tidak peduli dengan sekitar. Bukannya aku tidak punya hati, tapi aku sudah lelah di tipu orang lain terus.

Aku tau aku ini seperti tidak punya emosi, tapi aku selalu menghabiskan malam ku dengan menangis, rasanya dunia ini sangat kejam 'kan?

Bahkan sangat kejam, mengapa aku terlahir ke dunia? Malaikat telah memberiku gambaran bahwa dunia kejam, mengapa aku menjawab 'iya' bukannya 'menolak untuk hidup'? Ternyata aku dulu sok kuat ya.

Tok... Tok... Tok

Siapa? Mengganggu saja.

"(Name), kau tidak mau makan siang?"

Ah iya, aku hampir lupa jika tidak di ingatkan. Kesehatan ku saja tidak ku pikirkan. Aku sangat ingin pergi dari dunia ini.

"...Iya sebentar, aku akan makan, duluan saja Onii-san."

"Baiklah, jangan sampai tidak makan ya!"

Rasanya ingin sekali pergi jauh, lalu menjadi orang kaya tanpa kerja, pasti menyenangkan bukan?

Harusnya mulai dari sekarang aku menabung, tapi aku sangat tidak bisa menjaga uang, uang yang ku tabung pasti habis belanja atau membeli jajanan.

(Name) pov end.

"Onii-chan. Onee-chan kok belum keluar dari kamar juga?" Tanya Luna kepada Mitsuya Takashi-kakak tertua dari keluarga Mitsuya.

"Onee-chan ada di sini kok." Ujar (name) yang tiba-tiba saja muncul di meja makan.

"Onee-chan, kok Onee-chan terlambat?" Tanya Mana memandang kakak nya dengan khawatir.

"Tugas Onee-chan sangat banyak Mana." Jawab (name) memberikan had-pat pada Mana.

"Jangan sering-sering terlambat makan, nanti kau sakit." ujar Mitsuya sembari mengelus pucuk kepala (name).

"Baiklah, Onii-san."

'Kalau ingat.'

━━━━━━━━━━━━

See you.

Aku lupa masih ada cerita yang belum rapi...

━━━©Reixchaa.

𝐋𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐒𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫! [Mitsuya]Where stories live. Discover now